Suara.com - Pesatnya perkembangan teknologi membuat beberapa benda-benda tertentu kini memiliki koneksi internet. Sebut saja, jam tangan, kulkas, dan televisi, yang kini dapat terhubung ke internet. Ekosistem ini biasa dikenal dengan sebutan Internet of Things (IoT).
Namun sayangnya, ekosistem IoT rupanya tidak terhindarkan dari ancaman para hacker. Hal ini berdasarkan hasil riset perusahaan yang membuat perangkat lunak antivirus, Kaspersky Lab.
Dari catatan Kaspersky ada lebih dari 7.000 malware yang menargetkan perangkat IoT. Diperkirakan, terdapat 6 miliar perangkat pintar yang digunakan di seluruh dunia saat ini.
"Masalah keamanan perangkat pintar sangat serius, dan harus kita waspadai. Saat ini hal tersebut telah menjadi ancaman yang sangat nyata. Kami melihat adanya peningkatan besar dalam sampel malware IoT," jelas Vladimir Kuskov, security expert Kaspersky Lab, dalam keterangan resmi kepada Suara.com, Minggu (24/9/2017).
Sebagian besar serangan yang ditemukan para ahli Kaspersky Lab menargetkan perekam video digital atau kamera IP sebanyak 63 persen, dan 20 persen serangan terjadi terhadap jaringan perangkat, termasuk router, dan modem DSL.
Sisanya, serangan terjadi di perangkat yang paling umum, seperti printer dan perangkat rumah pintar.
Menurut Kaspersky, ada tiga negara yang menjadi target utama para peretas. Cina, Vietnam, dan Rusia tercatat sebagai tiga negara teratas target serangan malware ke perangkat IoT.
Alasan dibalik meningkatnya serangan malware cukup sederhana, yakni IoT rapuh dan rentan menghadapi kejahatan siber.
Sebagian besar perangkat pintar menjalankan sistem operasi berbasis Linux, yang mempermudah serangan karena para penjahat siber dapat dengan mudah menulis kode berbahaya.
Baca Juga: Anas Diundang Kursus Politik PDIP, Sinyal Maju Pilkada Jatim?
Untuk mencegah serangan malware, ada beberapa cara yang disarankan Kaspersky.
Cara-cara itu antara lain, rajin memperbarui firmware, ganti kata sandi secara rutin, dan nonaktifkan koneksi internet jika tidak digunakan.
Berita Terkait
-
Malware Albiriox Bisa Kuras Isi Rekening Tanpa Password, Ini Cara Mencegahnya
-
Kisah Linus Torvalds, Otak di Balik Linux yang Mengubah Dunia Teknologi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Keren! Dosen Polines Ajak Petani Demak Bertani Pakai IoT, Wujud Nyata Program Diktisaintek Berdampak
-
Waspada Penipuan Online Mengaku Hacker, Polisi, dan Hitmen, Siap Ancam Sebar Data Pribadi!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman