Suara.com - Apple akan mulai menginangi data iCloud di Cina, meski ada kekhawatiran dari aktivis hak asasi manusia bahwa pihak berwenang dapat menggunakan informasi untuk melacak para pembangkang.
Raksasa teknologi tersebut akan membuka pusat data Cina bulan depan untuk mematuhi undang-undang baru di negara tersebut, yang dapat memberi akses lebih jauh kepada pengguna ke rincian pengguna.
Ini adalah pertama kalinya perusahaan menyimpan kunci kriptografi yang diperlukan untuk membuka akun iCloud di luar Amerika Serikat.
Sampai saat ini, pihak berwenang harus mengajukan permohonan melalui sistem hukum AS untuk mendapatkan akses ke akun iCloud Cina.
Apple menolak semua permintaan yang diterima dari pihak berwenang Cina untuk informasi mengenai penggunanya antara pertengahan 2013 dan pertengahan 2017.
Menurut ahli hukum, para penegak hukum sekarang bisa mendapatkan pesan teks, email dan data lain yang disimpan oleh Apple melalui pengadilan di Cina.
Namun, langkah Apple ini menimbulkan kekhawatiran pada aktivis hak asasi manusia, dimana pemerintah akan menggunakan kekuatan baru untuk melacak pembangkang, dengan alasan menyelesaikan sebuah kasus lebih dari satu dekade lalu, dimana Yahoo menyerahkan data yang menyebabkan pemenjaraan dua pendukung demokrasi.
Jing Zhao, juru kampanye hak asasi manusia dan pemegang saham Apple, mengatakan bahwa dia dapat membayangkan masalah lebih buruk yang timbul dari penyerahan data iCloud daripada yang terjadi dalam kasus Yahoo.
Dalam sebuah pernyataan, Apple mengatakan bahwa pihaknya terpaksa mematuhi undang-undang Cina yang baru diperkenalkan. Dimana mereka diharuskan layanan awan bagi warga Cina dioperasikan oleh perusahaan Cina.
Baca Juga: Apple Luncurkan iPhone Murah Tahun Ini?
Perusahaan teknologi menambahkan bahwa mereka harus tunduk pada undang-undang masing-masing negara.
"Sementara kami menganjurkan agar melawan iCloud tunduk pada undang-undang ini, akhirnya kami tidak berhasil," kata perusahaan itu.
Apple telah mendirikan pusat data untuk pengguna Cina dalam usaha patungan dengan perusahaan milik negara Guizhou - Cloud Big Data, yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Cina dan Partai Komunis Cina.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa kesepakatan tersebut tidak akan memberi otoritas "backdoor" ke dalam data. Disini mitra Cina tidak akan mengendalikan kunci enkripsi dan hanya akan merespons permintaan informasi yang sah.
Namun, sistem hukum Cina tidak memiliki surat perintah yang disetujui oleh pengadilan, yang harus diperoleh polisi sebelum mereka dapat mengakses data pribadi seseorang.
"Bahkan, di awal penyelidikan kriminal, polisi memiliki kekuatan luas untuk mengumpulkan bukti," kata Jeremy Daum, seorang pengacara dan rekan peneliti di Pusat Tsai China Tsale Law School di Beijing.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
Terkini
-
Intip Harga HP Infinix per November 2025, Spek Terbaik Mulai Rp1 Jutaan
-
18 Kode Redeem FC Mobile 2 November 2025, Klaim Pemain Gratis OVR 113 Terbatas
-
40 Kode Redeem FF 2 November 2025 Bikin Akun Kamu Wangi Seharian, Luck Royale Voucher Gratis
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November 2025, Dapatkan Pemain OVR 109-113 dan Gems Gratis
-
ChatGPT Go Resmi Diluncurkan Pertama di Asia Tenggara, Gandeng Telkomsel, Bundling Mulai Rp 50.000
-
Tim Cook Janjikan Berbagai Teknologi AI Canggih di Apple Intelligence
-
Xiaomi Sedang Garap HP Redmi dengan Baterai 9.000 mAh
-
ONIC, EVOS, dan AE Main Jam Berapa? Ini Update Jadwal Playoffs MPL ID S16
-
Amazon PHK 14 Ribu Karyawan, Proyek Game Tomb Raider Tak Terdampak
-
MediaTek Kompanio 540: Chipset Khusus Chromebook untuk Pelajar dengan Baterai Awet