Suara.com - Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Henry Munandar Manik mengenalkan teknologi akustik untuk eksplorasi sumber daya dan lingkungan lautan. Teknologi akustik ini berguna salah satunya untuk dunia militer khususnya dalam mengawasi teroris yang menyusup dari dasar laut.
"Karakteristik penyelam berbeda dengan objek lain misalnya ikan atau kapal karam. Teknologi ini untuk mendeteksi penyelam, kami gunakan instrumen side scan sonar dan scientific echosounder. Hasilnya adalah ada 'objek hitam' yang terdeteksi dan hasil pengukuran serta model numeriknya menunjukkan nilai yang bervariasi terhadap sudut orientasi dari penyelam," katanya, Kamis (26/4/2018).
Manik menjelaskan tentang potensi teknologi akustik di Indonesia. Akustik kelautan merupakan teknologi bawah air yang menggunakan perambatan suara gelombang ke dalam medium air.
Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki potensi sumber daya kelautan yang besar dan prospektif.
Informasi potensi, jenis dan lokasi sumber daya kelautan berguna untuk mendukung Indonesia menjadi poros maritim dunia. Selain itu, teknologi ini juga dapat digunakakan dalam penetapan batas maritim Indonesia dengan negara-negara lain.
"Teknologi akustik tidak terbatas untuk mendeteksi ikan saja, tetapi juga untuk hidrografi, oseanografi, industri minyak, gas, biota, ekosistem, militer termasuk pemetaan batas maritim," tambahnya.
Pembagian akustik kelautan terdiri atas akustik aktif dan pasif. Akustik aktif merupakan subjek penelitian echosounder dan sonar, dimana suara ditransmisikan ke dalam air dan akan menerima gelombang pantul dari objek yang terdeteksi seperti biota, sedimen tersuspensi, kapal selam atau dasar perairan.
Pemanfaatan teknologi akustik bawah air ini pun sangat luas. Namun Manik menyampaikan ada empat bagian, yakni kolom perairan, dasar perairan, kepentingan militer dan autonomous.
"Untuk kolom perairan, metode akustik bermanfaat untuk mengukur kelimpahan, ukuran, distribusi dan tingkah laku ikan, zooplankton, dan biota lain. Untuk dasar perairan, kita bisa gunakan untuk klasifikasi dasar perairan, menentukan lapisan-lapisan dasar laut, menentukan titik lokasi keberadaan minyak dan gas dengan seismik laut, tutupan lamun dan terumbu karang. Untuk militer, kita bisa deteksi penyusup berupa penyelam, kapal selam asing, penentuan batas wilayah negara dan lainnya," paparnya.
Baca Juga: 16 Anak Terlibat Terorisme dan Radikalisme Sejak Tahun 2000
Untuk autonomous, Prof. Manik dan tim di FPIK IPB bekerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di Tanjung Pinang mengembangkan Autonomous Underwater Vehicle (AUV). Sensor akustik dibenamkan pada AUV dan dapat berjalan sendiri mengambil data akustik sesuai perintah. AUV memiliki sistem kecerdasan buatan, sistem navigasi yang presisi, sensor optik dan akustik, komunikasi, acoustic positioning dan sistem populasi.
"Mengingat potensi kelautan kita yang sangat besar, pengembangan teknologi akustik kelautan di Indonesia merupakan suatu keharusan. Negara yang menguasai teknologi kelautan akan mampu menguasai lautnya, sehingga perlu dikembangkan pusat riset unggulan teknologi akustik kelautan yang bergerak dalam pengembangan dan penerapan teknologi akustik kelautan. Ini demi terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia," tandasnya. (Rambiga)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
MediaTek dan TSMC Kembangkan Chipset 2nm Pertama, Siap Produksi 2026
-
Metroid Prime 4: Beyond Siap Dirilis Akhir Tahun Ini
-
Penampakan Xiaomi 15T Beredar: Dapur Pacu Sama POCO X7 Pro, Pakai Kamera Leica
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Harga Huawei Pura 80 Pro serta Spesifikasi Resmi Indonesia
-
5 Chipset yang Setara dengan MediaTek Dimensity 8450, Snapdragon Berapa?
-
Huawei Pura 80 Ultra, HP Kamera Terbaik di Dunia Resmi Hadir ke Indonesia
-
Kabel Bawah Laut Bifrost Resmi Mendarat di Manado, Perkuat Konektivitas Digital Indonesia
-
16 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 September: Ada Beckham, Gems, dan Pemain 108-111
-
Gojek Jamin Layanan Tetap Normal di Tengah Demo Ojol Besar-Besaran! Ini Kata Mereka