Suara.com - David Goodall, yang disebut-sebut sebagai ilmuwan tertua Australia, pada Kamis (10/5/2018) akhirnya berhasil melaksanakan mimpinya untuk bunuh diri. Pakar botani dan ekologi itu wafat di sebuah klinik khusus untuk mereka yang ingin bunuh diri di Basel, Swiss.
Goodall, yang pada April lalu berulang tahun yang ke 104 dan mengaku menyesal hidup terlalu lama, terbang ke Swiss dari Australia pada awal Mei. Ia memang berniat untuk mengakhiri hidup dengan cara eutanasia di negeri Eropa tersebut.
Pada jam-jam terakhir hidupnya, Goodall meminta disajikan makanan favoritnya: fish and chips, serta cheesecake. Beberapa menit sebelum meninggal, Goodall juga meminta diputarkan lagu Ode to Joy karya Ludwig van Beethoven.
Sebelum tiba di Basel, Goodall sempat mengucapkan perpisahan terakhir kepada keluarganya, termasuk puterinya dan tiga cucunya di Perth, Australia dan sanak familinya di Prancis.
Hari terakhir hidupnya ia habiskan dengan berkeliling di sebuah taman botani bersama tiga cucunya.
Di Basel, Goodall ditemani oleh Philip Nitschke, pendiri Exit International, sebuah organisasi internasional yang memperjuangkan hak manusia untuk bunuh diri.
Dalam jumpa pers terakhir yang digelar Rabu kemarin (9/5/2018) di Basel, Goodall tampak sangat bersemangat dan mengaku sama sekali tidak ragu untuk mengakhiri hidupnya.
"Untungnya keluarga saya, yang berada di berbagai tempat di Eropa dan Amerika, telah datang untuk bertemu saya. Saya senang mendapat kesempatan untuk bertemu mereka dan mungkin saya tak akan mendapatkan kesempatan ini jika saya tak datang ke Swiss," ujar dia.
"Di usia saya atau kurang dari usia saya sekarang, seseorang ingin diberikan kebebasan untuk mengakhiri hidupnya, ketika kematian datang di waktu yang kurang tepat," imbuh Goodall.
Goodall sendiri pekan lalu mengaku kondisi kesehatannya kini semakin menurun dan ia tak lagi bisa menikmati hidup yang berkualitas.
"Saya tak ingin terus hidup. Saya bahagia bisa memiliki kesempatan untuk mengakhiri hidup saya," kata dia.
Ketika ditanya apakah ia memiliki lagu khusus yang ingin didengar sebelum bunuh diri, Goodall spontan menyanyikan sepotong lirik Ode to Joy di hadapan para wartawan, yang menyambut dengan tepuk tangan.
Lahir di London, Inggris pada April 1914, Goodall merupakan seorang ilmuwan terpandang yang mengajar di beberapa kampus terkemuka di Inggris, Amerika Serikat, dan Australia.
Setelah pensiun pada 1979, Goodall menyunting 30 volume buku bertajuk Ecosystem of The World, yang ditulis oleh lebih dari 500 ilmuwan di dunia.
Adapun Swiss adalah satu dari sedikit negara di dunia yang melegalkan bunuh diri dengan cara eutanasia.
Berita Terkait
-
Kekecewaan Rizky Ridho Persija Jakarta Takluk dari Semen Padang Akibat Gol Bunuh Diri Jordi Amat
-
Gol Bunuh Diri Jordi Amat Bikin Geger, Disebut Netizen Layak Masuk Puskas Award
-
Aktor James Ransone Tutup Usia di Umur 46 Tahun, Ini Penyebabnya!
-
Jejak Karier James Ransone, Aktor Kawakan yang Ditemukan Tewas Bunuh Diri
-
Benarkan Alex Tewas di Tahanan, Kapolres Jaksel: Lebih Jelasnya Nanti Malam
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 31 Desember 2025, Ada Skin XM8 dan Hadiah Tahun Baru Gratis
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Desember 2025, Klaim Hadiah Tahun Baru Gratis!
-
Tier List Pet Game Grow A Garden Desember 2025: Hadirkan Mutasi dan Panen Terbaik
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa WhatsApp, Harga Mulai Rp300 Ribuan
-
8 Cara dan Prompt AI Membuat Video Renovasi Rumah Berantakan Jadi Rapi
-
Registrasi Kartu SIM Pakai Face Recognition Tuai Keraguan Publik, Isu Keamanan Data Jadi Sorotan
-
5 Tablet Murah untuk Anak SMP Awet, Mulai Rp1 Jutaan Nyaman untuk Belajar
-
Tren Stiker LINE 2025: Emosi, Humor, dan Karya Lokal Jadi Raja Percakapan Digital
-
Infinix Siapkan Note Edge, HP Midrange Layar Lengkung yang Siap Guncang Pasar Indonesia
-
HP Murah Tecno Camon 50 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Baterai Makin Jumbo