Para peneliti mengatakan, bebatuan jauh lebih baik diawetkan dibandingkan dengan usia yang sama di Bumi. Mars tidak tunduk pada lempeng tektonik, pergerakan lempengan berbatu besar yang membentuk kerak dari beberapa planet, yang seiring waktu dapat menghancurkan batuan dan fosil di dalamnya. Analisis yang diterbitkan dalam Journal of Geophysical Research meninjau studi fosil di Bumi dan menilai hasil percobaan laboratorium yang mereplikasi kondisi Mars.
Ini mengidentifikasi tempat yang paling menjanjikan di planet ini untuk mengeksplorasi jejak kehidupan kuno. Temuan itu dapat memberi tahu misi NASA berikutnya ke Planet Merah dua tahun dari sekarang yang akan fokus pada pencarian bukti kehidupan di masa lampau.
Mars 2020 rover agen luar angkasa AS akan mengumpulkan sampel batuan untuk dikembalikan ke Bumi untuk dianalisis. Misi serupa yang dipimpin oleh European Space Agency juga direncanakan dalam waktu dekat.
Studi terbaru batuan Mars yang dipimpin oleh Universitas Edinburgh dapat membantu dalam pemilihan lokasi pendaratan untuk keduanya. Itu juga bisa membantu mengidentifikasi tempat terbaik untuk mengumpulkan sampel batuan.
Sebagian besar dari kita mengaitkan fosil di Bumi dengan sisa-sisa keras kerang atau bahkan tulang. Tetapi evolusi apa pun di Mars kemungkinan besar berhenti dengan organisme mikroba.
Menurutp penelitian, para ilmuwan mengungkapkan bahwa awalnya kehidupan di Mars dingin dan basah, meski tidak sedingin di Antartika. Garam terlarut di lautan Mars akan menyimpan cairan air bahkan pada suhu di bawah nol.
Teori lain mengusulkan, planet ini lebih basah dan lebih hangat dari yang diperkirakan sebelumnya, mirip dengan Gurun Mojave Nevada. Dan penemuan ini boleh jadi sebagai tanda adanya kehidupan di Mars. [Metro]
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
5 Rekomendasi Laptop untuk AutoCAD dengan Harga Miring, Cocok buat Mahasiswa Teknik
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 14 Desember 2025, Ada Skin dan Bundle Winterlands
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Desember 2025, Klaim Pemain Juventus 111-115
-
8 HP Snapdragon Termurah Desember 2025 untuk Daily Driver, Mulai Sejutaan!
-
Fokus pada Detail Kecil, MONTRA Siap Jadi Standar Baru Proteksi iPhone
-
6 HP RAM 8 GB Rp1 Jutaan untuk Multitasking dan Produktivitas Sehari-hari
-
Game James Bond 007 First Light Muncul di TGA, Karakter Antagonis Terungkap
-
Hujan Meteor Geminid 2025 Malam Ini 14 Desember, Cek Jam Terbaik untuk Mengamatinya
-
Harga Ponsel 2026 Diprediksi Lebih Mahal, RAM 4 GB Kemungkinan Kembali Populer
-
7 HP Murah RAM Besar untuk Game, Paling Worth It Anti Lag