Suara.com - Banyak teori yang mengungkap penyebab terjadinya kepunahan massal di muka Bumi. Kali ini, para ilmuwan menghasilkan analisis kurang menyenangkan, dimana sebagian besar umat manusia di Bumi akan punah.
Sebuah tim dari Arizona State University baru saja menerbitkan sebuah studi tentang bencana yang terjadi sekitar 550 juta tahun yang lalu. Apa yang mereka temukan adalah bahwa sebelum bencana ini terjadi, samudra dikeringkan oksigen karena menjadi 'anoxic', yang berarti jumlah gas vital ini di perairan Bumi turun.
Para peneliti percaya, proses ini terkait dengan kepunahan massal dan bahwa episode anoksia laut yang luas bertepatan dengan penurunan dan diikuti dengan punahnya hewan. Mengkhawatirkan, ada tanda-tanda bahwa kadar oksigen menurun di lautan di seluruh dunia, menunjukkan bahwa akan ada masalah di masa depan.
"Ini mungkin adalah peristiwa anoksik laut paling parah dalam 550 juta tahun terakhir," kata Feifei Zhang dari Sekolah Bumi dan Eksplorasi Luar Angkasa.
"Pemodelan matematika dari data kami menunjukkan bahwa hampir seluruh dasar laut ditindih oleh perairan anoksik selama akhir Periode Ediacaran."
Dalam sebuah pernyataan, Arizona State University mengatakan telah terjadi 'peningkatan anoxia' lautan yang terukur baru-baru ini, disebabkan oleh perubahan iklim. Ini dapat menyarankan kita menuju kepunahan massal lain yang akan menjadi bencana bagi planet kita.
“Masa lalu adalah laboratorium terbaik kami untuk memahami masa depan,” kata rekan penulis Ariel Anbar.
Para ilmuwan melihat seberapa sering kepunahan massal di masa lalu didahului oleh peningkatan anoksia lautan.
"Ada banyak hal yang tidak kami pahami tentang perubahan iklim, tetapi hal-hal yang kami ketahui adalah penyebab keprihatinan besar," tukasya. [Metro]
Baca Juga: Manusia Seperti Ini Sulit Dihipnotis, Ini Kata Ilmuwan
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Foto Miniatur AI Viral, Begini Cara Buat Barbie Box Pakai Gemini dan ChatGPT
-
Bikin Foto Miniatur Diri Sendiri Naik Motor ala Gemini AI? Gampang Banget, Ikuti Caranya!
-
7 Tablet Harga 2 Jutaan dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Kerja dan Belajar!
-
Poco X5 5G vs Infinix GT 20 Pro: HP Gaming Harga Murah Pas di Kantong!
-
7 Cara Bikin Foto Miniatur Action Figure dengan Google Gemini AI yang Viral, Prompt Mudah Banget!
-
Fenomena Langka Corn Moon dan Gerhana Bulan Total Hiasi September 2025, Catat Tanggalnya
-
Garmin fnix Series Diklaim Smartwatch Pertama Hadirkan Teknologi Layar MicroLED
-
Andalkan RAM 12 GB, Bocoran Harga Xiaomi 15T Beredar ke Publik
-
Saingi Bodi Tipis Galaxy S25 Edge dan iPhone, Nubia Air Rilis dengan Harga Murah
-
Cara Buat Foto Keluarga Jadi Video Gerak Miniatur ala BANDAI, Lengkap 5 Prompt OpenArt AI