Suara.com - Ini adalah fakta yang menyedihkan dari kehidupan modern di mana banyak dari kita terpaku pada ponsel pintar kita. Namun, beberapa orang justru melangkah mundur ke masa lalu dengan mengganti smartphone mereka dengan model lama yang lebih mendasar (feature phone).
Hal ini terungkap dari sebuah riset yang baru-baru ini dilakukan dengan rata-rata orang memeriksa ponsel pintarnya setiap 12 menit. Menariknya, terjadi peningkatan pada penjualan feature phone beberapa waktu belakangan ini.
Ponsel yang hanya digunakan melakukan dan menerima panggilan serta tidak memiliki konektivitas internet.
Sementara penjualan smartphone secara global meningkat 2 persen pada tahun lalu, penjualan feature phone justru meningkat 5 persen.
Dari studi tersebut, Mary Erskine dari Twickenham adalah salah satu pelanggan yang memilih feature phone untuk melarikan diri dari kesibukannya mengakses media sosial.
"Aku hanya membenci kenyataan bahwa aku selalu melakukannya. Kata teman saya tempo hari, 'Anda memeriksanya 150 kali sehari'. Anda selalu di halaman Facebook dan Instagram dalam segala hal. Dan semakin Anda melakukannya, semakin Anda merasa perlu melakukannya, ujar Erskine.
Dia menambahkan, (Beralih ke feature phone) tidak membuatnya kehilangan segalanya karena memiliki iPad, tetapi lebih pada pilihan.
"Jika saya ingin keluar hanya dengan feature phone, maka Anda dapat membuat pilihan dan memiliki hari tanpa semua kebisingan dari semua pemberitahuan dan aplikasi," bebernya.
Dr Daria Kuss, seorang psikolog telah mempelajari penggunaan smartphone secara kompulsif, percaya beberapa penggunanya mengalami kecanduan pada ponsel pintar mereka.
Baca Juga: Ponsel Jadul Masih Bisa Dijual dengan Harga Selangit
"Mereka mungkin sadar bahwa mereka menggunakannya terlalu banyak tetapi mereka tidak dapat menghentikan diri mereka sendiri," katanya.
"Mereka mungkin takut kehilangan apa pun yang mungkin terjadi pada saluran media sosial mereka menjadi salah satu alasan mengapa mereka menggunakannya secara kompulsif dan ini dapat menyebabkan gejala yang telah dikaitkan dengan kecanduan seperti penarikan, keasyikan dan kehilangan kontrol," tutur Kuss lagi.
Penelitian oleh Ofcom menemukan 78 persen terhadap orang Inggris, mengatakan mereka tidak bisa hidup tanpa smartphone mereka. Sementara rata-rata pengguna menghabiskan 2 jam 28 menit online pada mereka sehari, naik menjadi 3 jam 14 menit di antara 18 hingga 24 tahun.
Apa Anda berani mencoba menukarkan ponsel pintar dengan feature phone? [Metro/News.sky]
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Nubia Z80 Ultra Segera Rilis: Usung Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Kamera Bawah Layar
-
Laris, Nintendo Switch 2 Cetak Rekor Penjualan
-
Cara Menggunakan dan Menonaktifkan Fitur Instagram Map, Apakah Aman?
-
Kolaborasi dengan Ricoh, Perusahaan Pamer Hasil Kamera Realme GT 8 Pro
-
Mencoba Bangkit, HMD Siapkan HP Baru Mirip iPhone 17
-
Segera Debut, Konfigurasi Memori Oppo Pad 5 Terungkap
-
Battlefield 6 Resmi Rilis: Penjualan Tembus Triliunan Rupiah, Diinginkan Jutaan Penggemar
-
Lolos Sertifikasi SDPPI, Peluncuran iQOO 15 ke Indonesia Makin Dekat
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 12 Oktober 2025: Ada Vector Batik, SG2, dan Hadiah Timnas
-
3 Tagar Trending usai Timnas Indonesia Gagal ke Pildun: Ada #KluivertOut dan #ErickOut