Suara.com - Setelah terjadi bencana gempa Palu dan Donggala, banyak manyarakat yang ingin tahu apa itu fenomena likuifaksi. Hingga ada yang membagikan eksperimen sederhana yang menjelaskan dampak dari likuifaksi saat gempa.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNBP, Sutopo Purwo Nugroho dalam akun Twitter resminya @Sutopo_PN menjelaskan mengenai fenomena ini.
Baca Juga : Gerakan Sesar Mendatar, Ini Penyebab Gempa Besar Secara Ilmiah
Dalam penjelasannya, Sutopo mengatakan bahwa likuifaksi adalah fenomena tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan.
Seorang netizen yang bernama Daniel Giovanni dengan akun Twitter miliknya @qronnoz membagikan video menarik mengenai fenomena likuifaksi.
Video eksperimen sederhana dan penjelasan sederhana likuifaksi itu makin membuat netizen mengerti.
Cuitan dan videonya telah mendapatkan lebih dari 6 ribu Like dan lebih dari 8 ribu Retweet.
Baca Juga : Selain Soputan, Ini Belasan Gunung Api Aktif di Sulawesi
Dalam video itu kita hanya memerlukan sebuah skateboard, akuarium, air, dan tanah kering untuk memahami likuifaksi.
Masukkan air ke dalam akuarium dan isi dengan pasir kering. Setelah pasir kering menutupi permukaan air dan terdapat permukaan yang kering (air sudah tak telihat), letakkan dua miniatur rumah untuk di atasnya.
Rumah itu diibaratkan dengan rumah yang kita tinggali sementara tanah yang kering merupakan jalanan rumah kita.
Lebih lanjut mengenai eksperiment sederhana likuifaksi saat gempa ini bisa disimak di Hitekno.com.
Berita Terkait
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami
-
5 Fakta Gempa Afghanistan Magnitudo 6: Jalan Putus, Lebih 250 Orang Tewas!
-
Sesar Citarik Di Mana? Jalur Potensi Gempa yang Mengancam Jabodetabek
-
Sesar Baribis Melewati Mana Saja? Penyebab Bekasi Diguncang Gempa 7 Kali
-
Ibu Peluk 3 Anak Saat Gempa, Suami Santai Tak Percaya: Rekaman CCTV Ini Bikin Warganet Emosi
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
34 Kode Redeem FF 17 September 2025, Temukan Outfit Panda hingga Skin Scar Megalodon Alpha
-
Bocoran Spesifikasi PS6, Lebih Kencang 8 Kali Lipat dari PS5!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 September 2025: Klaim Hadiah, Hadir Son Heung-min dan Kessie
-
iOS 26 Bikin iPhone Panas dan Boros Baterai, Ini Klarifikasi Apple
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 16 September 2025, Klaim M1014 Green Flame Draco dan SG2 OPM
-
Cara Mengedit Foto yang Lagi Viral, Buat Miniatur Efek Retro Pakai Gemini AI
-
HP Baru iQOO Muncul di Geekbench: Usung RAM 16 GB dan Dimensity 9500
-
Apple Rencanakan Peluncuran iPhone dan MacBook Baru di Awal 2026?
-
Ubah Foto Biasa Jadi Profesional LinkedIn, Cuma Modal Gemini AI Pakai Prompt Ini!
-
Lapisan Ozon Menuju Pemulihan Penuh, PBB Sebut Bukti Nyata Kemajuan