News / Nasional
Senin, 24 November 2025 | 07:03 WIB
Ilustrasi gempa (Unsplash)
Baca 10 detik
  • Gempa tektonik magnitudo 5,2 mengguncang Samudera Hindia Selatan Jawa pada Senin dini hari, 24 November 2025 pukul 03.40 WIB.
  • Pusat gempa dangkal berada 126 Km Barat Daya Blitar dengan kedalaman 10 Km, disebabkan sesar aktif bawah laut.
  • Getaran gempa dirasakan hingga Kuta, Bali (II-III MMI), dan dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Suara.com - Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Blitar, Jawa Timur, pada Senin dini hari (24/11/2025) tepat pukul 03.40 WIB.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya memastikan bahwa guncangan gempa ini juga turut dirasakan di wilayah yang cukup jauh, seperti Kuta, Bali.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di koordinat 9,21° LS ; 111,85° BT, atau berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah Barat Daya Kota Blitar, Jawa Timur. Gempa tercatat memiliki kedalaman yang sangat dangkal, yakni 10 Km.

Daryono menjelaskan bahwa merujuk pada lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Gempa ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif bawah laut.

Hasil analisis mekanisme sumber BMKG lebih lanjut menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Gempa ini berdampak dan dirasakan di sejumlah wilayah dengan intensitas yang bervariasi:

Kuta, Bali: Skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan truk berlalu).

Karangkates, Nganjuk, Blitar, Tulungagung, dan Bantul: Skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Di beberapa permukiman yang merasakan getaran nyata berupa ayunan benda-benda gantung dan getaran pada kaca jendela, warga sempat keluar rumah untuk memastikan kondisi aman, meskipun kepanikan massal dilaporkan tidak terjadi.

Baca Juga: 7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi

BMKG menegaskan bahwa berdasarkan hasil pemodelan, gempa bumi magnitudo 5,2 ini tidak berpotensi tsunami.

Load More