Suara.com - Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR (Skala Richter) yang berefek gelombang tsunami di area patahan Palu Koro tak hanya melantakkan daratan dan menimbulkan dampak di area Palu, Donggala dan sekitarnya dalam lingkup permukaan. Sejumlah ekosistem terumbu karang di perairan Sulawesi Tengah juga mengalami kerusakan cukup parah.
Hal ini diungkapkan Farnis Bineada Boneka, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi Manado, dalam penelitiannya. Gelombang tsunami ikut merusak terumbu karang terutama di sekitar pusat gempa.
"Luasannya masih dalam kajian penelitian, sejumlah terumbu karang yang ada di dasar Laut Sulawesi Tengah mengalami kerusakan yang dahsyat," kata Farnis Bineada Boneka, saat sertifikasi uji kompetensi Penilai Terumbu Karang, di Hotel Novotel Semarang, Senin (15/10/2018).
Ia menyatakan bahwa kerusakan disebabkan oleh faktor fenomena alam (antroponik), yang secara perhitungan ekonomis cukup besar. Lantaran unik, recovery ekosistem terumbu memakan biaya yang sangat besar dan waktu yang lama.
"Kerugian ekonomis pastinya besar, masih dalam kajian juga," ujarnya.
Ia berharap agar kondisi alam sekitar Laut Sulawesi bisa segera pulih sehingga bisa memiliki dampak positif terhadap ekosistem terumbu karang di sekitarnya.
"Kami harap peran serta masyarakat dalam pemilihan terumbu karang, para nelayan dan warga sekitar pantai sangat dibutuhkan dukungannya," katanya.
Masyarakat dan nelayan, kata Farnis Bineada Boneka bisa berupaya dengan mulai tidak mengunakan bom ikan saat menangkap ikan.
"Misalnya di sejumlah pulau-pulau kecil yang terisolasi, penduduknya sedikit demi sedikit sudah meningkatkan kepedulian untuk menjaga terumbu karang," paparnya lagi.
Baca Juga: BPS: Neraca Perdagangan September Surplus 227,1 Juta Dolar AS
Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Dirhamsyah menambahkan, aksi perusakan terumbu karang sedikit demi sedikit sudah mulai berkurang.
"Masyarakat sudah mulai sadar, bahkan jika ada kapal penabrak terumbu karang kini sudah aktif melaporkan pada kami," jelasnya.
Karenanya, LIPI mendorong pemerintah pusat segera merancang regulasi untuk membentuk konsultan yang ahli berkompeten melakukan kerja-kerja analisis di bidang kelautan.
"Kami menetapkan empat lembaga sebagai tempat uji kompetensi serifikasi profesi penilai ekosistem terumbu karang," katanya.
Keempatnya antara lain, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro Semarang, FPIK Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji Bintan, dan sebuah kantor Unit Pelaksana Teknis LIPI di Pulau Pari Jakarta.
Sertifikasi kompetensi bisa diikuti mahasiswa, lulusan maupun dosen dari perguruan tinggi masing-masing. Usai mendapat sertifikasi, maka bisa ikut terlibat merumuskan aturan pelestarian bidang kelautan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Baterai iPhone 17 Ternyata Masih Kalah dari HP Murah Samsung
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah untuk Pelajar yang Hobi Fotografi
-
Apple Watch SE 3 Resmi: Debut Jam Tangan 'Murah' Setelah 3 Tahun Absen
-
3 HP Huawei Terbaik Punya Performa Andal dengan Kamera Jernih
-
Dari Meja Kerja ke Medan Tempur: Cara Bikin Miniatur AI Edisi Perang yang Epik
-
Apple Watch Ultra 3: Jam Tangan Seharga iPhone dengan Konektivitas Satelit dan 5G
-
Hasil Miniatur AI Jelek? Jangan Salahkan AI-nya! Kunci Utamanya Ada di Foto Pilihanmu
-
iPhone 17 Dipastikan Masuk Indonesia Bulan Depan
-
Huawei Pura 80 Ultra Harga Berapa? Kameranya Bikin iPhone Insecure
-
Siap Debut di Indonesia, Huawei Pura 80 Diklaim Jadi HP dengan Kamera Terbaik Versi DXOMARK