Suara.com - Pemerintah Hong Kong segera mengujicobakan apa yang disebutnya sebagai penjara cerdas, sebuah sistem rumah tahanan yang sudah terhubung dengan sensor serta kamera pintar untuk mengawasi perilaku para tahanan.
Seperti diwartakan South China Morning Post, Jumat (15/2/2019), pejabat otoritas penjara Hong Kong, Danny Woo Ying-min menyebut bahwa teknologi ini bisa memantau dan menganalisis perilaku tak normal para narapidana. Teknologi itu diklaim juga bisa mengoperasikan penjara dengan lebih efisien.
Teknologi penjara cerdas itu terdiri dari beberapa perangkat terpisah. Pertama, gelang khusus seperti fitness tracker yang dipakai oleh para narapidana. Gelang ini memiliki fitur GPS sehingga bisa memantau lokasi, aktivitas, hingga detak jantung tahanan penjara.
Sedangkan di sejumlah fasilitas penjara lainnya, dilengkapi dengan sistem CCTV yang diklaim sanggup mengidentifikasi kelakuan tak normal, perkelahian, hingga percobaan bunuh diri para tahanan.
Selain itu, pemerintah Hong Kong juga memiliki robot seharga 125.000 dolar Amerika Serikat yang bertugas untuk mendeteksi narkoba dalam feses (kotoran) narapidana.
Meskipun perangkat teknologi ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan menertibkan narapidana, namun sebagian lembaga HAM menilai bahwa teknologi tersebut sudah melewati batasan privasi narapidana.
Pasalnya, CCTV juga akan dipasang di ruangan yang bersifat pribadi, seperti di toilet. Padahal menurut mereka, gelang yang dipakai juga sudah cukup untik memonitor kondisi dan pergerakkan narapidana.
Selain Hong Kong, teknologi serupa juga sedang diujicobakan di penjara di beberapa negara bagian Amerika Serikat. Sedangkan Pemerintah Inggris sempat mempertimbangkan untuk menanamkan chip ke badan narapidana agar bisa memantau kondisi mereka.
Berita Terkait
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kaleidoskop 2025: Deretan Artis Masuk Penjara, dari Nikita Mirzani hingga Onadio Leonardo
-
Bentuk Syukur Dapat Umroh dari PNM, Tangis Haru Nasabah PNM Mekaar di Sujud Pertama
-
Hong Kong Berubah Jadi Negeri Dongeng Musim Dingin, WinterFest Paling Spektakuler di Asia
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Oppo Reno 15 Pro Mini Bakal Hadirkan Chip Kencang dengan Bodi Compact
-
Budget 1 Jutaan Dapat Apa? Ini 5 Tablet Akhir 2025 yang Anti Lemot dan Layar Lega
-
Tablet Murah Infinix XPAD 30E Siap Masuk ke Indonesia, Usung Chipset MediaTek
-
42 Kode Redeem FF 24 Desember 2025: Bocoran Booyah Pass Januari dan Bundle Heroic Gratis
-
Resmi Debut, Honor Play 10A Jadi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan
-
Game Blue Protocol: Star Resonance Resmi Dirilis ke Mobile dan PC
-
24 Kode Redeem FC Mobile 24 Desember 2025: Klaim Mbappe dan Gems Melimpah
-
5 HP Wireless Charging Termurah Desember 2025: Mulai 2 Jutaan, Memori Ekstra Lega
-
Maksimalkan Kualitas, Peluncuran Game James Bond 007 First Light Ditunda
-
Oppo Reno 15 Versi Global Muncul di Geekbench, Chipset Lebih Rendah