Suara.com - Warganet di media sosial sempat dikagetkan dengan kemunculan awan lenticular di puncak Gunung Lawu. Fenomena alam ini menampilkan sebuah awan yang berbentuk unik mirip UFO.
Namun ternyata, awan lenticular ini sangatlah berbahaya bagi penerbangan. Kenapa bisa begitu? Berikut ini penjelasan mengenai awan lenticular dari HiTekno.com.
Baca Juga : Mengerikan, Ini Penampakan Sambaran Kilat di Gunung Lawu
Kemunculan awan berwarna orange di langit biru ini pertama kali diunggah akun @ardiyan_abi pada Sabtu (9/3/2019) di media sosial Instagram.
Sekilas, awan orange ini mirip dengan UFO yang hendak mendarat tepat di puncak Gunung Lawu. Namun, ada juga yang menyebut jika penampakan awan tersebut serupa dengan gasing.
Dari kejauhan, awan berwarna orange ini terlihat membungkus puncak Gunung Lawu yang terdapat di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sempat buat heboh, hal ini lalu dikonfirmasi bahwa penampakan unik di puncak Gunung Lawu tersebut adalah awan lecticular yang merupakan salah satu fenomena alam.
Baca Juga : Selain Segitiga Bermuda, 3 Segitiga Ini Juga Terkenal Berbahaya
Awan lenticular pada umumnya berbentuk seperti piring raksasa dan sering berada dekat bukit dan pegunungan.
Baca Juga: Ini Penyebabnya Gunung Es Langka di Antartika Berwarna Hijau
Mengenai terbentuknya, awan ini merupakan hasil pergerakan angin yang menabrak dinding penghalang besar seperti pegunungan yang lalu menimbulkan sebuah pusaran.
Kemunculan awan lenticular ini disebut-sebut terjadi karena adanya aliran udara yang mengalir di atas gunung sedang stabil dan lembab.
Baca Juga : Hebat, Gambar 100 Tahun Lalu Mampu Meramal Teknologi Saat Ini
Saat aliran udara tersebut mengalir ke atas dan mendingin, kelembaban udara kemudian mengembun dan membentuk awan di puncak gelombang.
Partikel awan ini begitu padat karena adanya aliran udara lembab yang terus mengalir di sekitar awan. Kemunculannya biasanya akan bertahan hingga berhari-hari.
Walaupun terlihat sangat menakjubkan, awan lecticular ini rupanya sangat berbahaya untuk penerbangan, apalagi untuk pesawat bertenaga jet.
Berita Terkait
-
Cahaya Misterius di Bulan, Ilusi atau Fenomena Alam Nyata?
-
ESDM Tegaskan Gunung Lawu Telah Dicoret dari Wilayah Kerja Panas Bumi
-
Pemerintah Tegaskan: Gunung Lawu Tak Masuk Area Kerja Panas Bumi
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Benarkah Matahari Jatuh di Aceh? Viral di Medsos dan Ini Fakta Sebenarnya!
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Whoop Band vs Smartwatch: Mana yang Terbaik untuk Pantau Kesehatan?
-
SIPD ASN Punya Fitur Apa Saja: Cek Bedanya dengan Info GTK
-
Penjualan iPhone 17 Series Laris Lampaui iPhone 16, Model Air Tak Sesuai Harapan
-
Cara Menggunakan Meta AI di WhatsApp, Ternyata Sangat Mudah!
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober: 26 Ribu Gems dan Paket 111-113 Menanti
-
Ciri-Ciri Player Dark System Game Mobile Legends, Musuh Tersembunyi yang Merusak Rank-mu!
-
Ditandu hingga Lakukan Prosesi Basuh Kaki, Video 'Pangeran' Gibran Tuai Perbincangan Netizen
-
Spesifikasi PC Jurassic World Evolution 3: Minimal RAM 16 GB dan Intel Core i5
-
3 HP Xiaomi yang Kompatibel Wireless Charging: Tak Perlu Repot Bawa Kabel
-
Indosat dan Komdigi Perkuat Registrasi eSIM dengan Teknologi Biometrik