Tekno / Internet
Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:51 WIB
Starlink, penyedia layanan internet satelit yang dimiliki SpaceX, resmi menunjuk PT Primacom Interbuana (Primacom) sebagai authorized reseller untuk memperluas penetrasi Starlink di Indonesia.
Baca 10 detik
  • Starlink, layanan internet satelit SpaceX Elon Musk, resmi beroperasi di Indonesia sejak Mei 2024.
  • Layanan ini bekerja menggunakan konstelasi satelit LEO dengan kecepatan tinggi tanpa memerlukan sistem isi ulang pulsa.
  • Starlink berbasis langganan bulanan tetap dengan akses data tak terbatas, mulai Rp 479.000 per bulan (data Nov 2025).

Suara.com - Kehadiran layanan internet berbasis satelit, Starlink, di Indonesia tengah menjadi perbincangan hangat, setelah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak memberikan pernyataan soal "pulsa" Starlink.

Starlink yang merupakan layanan besutan perusahaan SpaceX milik miliarder Elon Musk ini telah resmi beroperasi di tanah air sejak diluncurkan di sela-sela World Water Forum ke-10 di Bali pada Mei 2024 lalu.

Meski menawarkan kecepatan tinggi hingga ke pelosok, masih banyak masyarakat yang bingung mengenai mekanisme pembayarannya.

Apakah canggihnya teknologi Starlink ini masih menggunakan sistem isi ulang pulsa seperti operator seluler biasa?

Starlink adalah layanan internet satelit berkecepatan tinggi (broadband) dengan latensi rendah yang dikembangkan oleh SpaceX.

Berbeda dengan internet kabel yang tertanam di tanah, Starlink mengandalkan konstelasi ribuan satelit kecil yang mengorbit di Orbit Bumi Rendah (Low Earth Orbit/LEO).

Satelit-satelit ini beroperasi pada ketinggian sekitar 550 km di atas permukaan Bumi, jauh lebih rendah dibanding satelit komunikasi tradisional.

Ilustrasi Chat GPT iPhone yang terhubung ke jaringan Starlink dari SpaceX [Suara.com/Muhammad Yunus]

Posisi yang lebih dekat ini memungkinkan Starlink mengirimkan data jauh lebih cepat, sehingga aktivitas seperti streaming, game online, hingga panggilan video bisa dilakukan dengan lancar tanpa buffer, bahkan di area terpencil sekalipun.

Sistem ini bekerja dengan mengirimkan data melalui jaringan laser antar-satelit, yang kemudian ditangkap oleh perangkat pengguna menggunakan antena atau dish khusus.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Sabun Cuci Muka Mengandung Panthenol untuk Perbaiki Skin Barrier

Tak heran jika Starlink digadang-gadang sebagai solusi ampuh untuk mengatasi kesenjangan digital, terutama di area yang tidak terjangkau internet kabel (fiber optic).

Namun, harus dipahami bahwa langganan Starlink ini tidak membutuhkan pulsa sama sekali.

Berdasarkan informasi yang dilansir dari Starlink.com, peralatan Starlink tidak menggunakan sistem pulsa layaknya kartu SIM pada ponsel Anda.

Starlink tidak menghitung biaya per menit atau per Megabyte (MB) penggunaan data.

Layanan ini murni berbasis berlangganan bulanan dengan biaya tetap dan menawarkan akses data tanpa batas (unlimited). Jadi, Anda tidak perlu khawatir kehabisan kuota di tengah bulan.

Biaya Starlink

Load More