Suara.com - Jaringan 5G memang menawarkan kecepatan internet ngebut, namun ternyata ada risiko di baliknya. Dampak dari frekuensi yang digunakan 5G ternyata bisa mengganggu transmisi data satelit cuaca.
Dampaknya, jika transmisi data dengan satelit cuaca ini terganggu akan mengurangi akurasi prakiraan cuaca. Karena itu, bahaya ini diperingatkan oleh Lembaga Kelautan dan Atmosfer Amerika Serikat (NOAA).
Badan Antariksa AS, NASA juga tidak ketinggalan memperingatkan risiko berbahaya dari jaringan 5G yang sekarang sedang digalakkan ini.
Diwartakan The Washington Post, frekuensi milimeter wave jaringan 5G berada di spektrum 24 GHz. Ini dianggap terlalu dekat spektrum yang dipakai satelit microwave untuk mendateksi perubahan cuaca.
Baca Juga : Bikin Iri Banget, Seperti Ini Kecepatan Jaringan 5G
Menurut NASA dan NOAA, pemakaian spektrum yang berdekatan ini berisiko menyebabkan interferensi. Akibatnya, penerimaan data dari satelit bisa terganggu.
Hal ini bakal makin berbahaya ketika terjadi bencana seperti badai. Karena badai bakal terdeteksi lebih lamban beberapa hari dari sekarang.
Diwartakan The Verge, data yang dikirimkan satelit ke bumi bisa menurun hingga 77 persen dan mengurangi kemampuan untuk prakiraan cuaca hingga 39 persen.
"Efeknya adalah berkurangnya kemampuan memprediksi badai selama kira-kira 2 hingga 3 hari," kata kepala NOAA, Dr. Neil Jacobs.
Baca Juga: Sinyal Jaringan 5G Diduga Bisa Berdampak pada Kesehatan
Hal ini diperkuat pernyataan dari administrator NASA, Jim Bridenstine di House Science Committe pada 19 April 2019 kemarin.
Baca Juga : Badai Matahari Sebabkan Aurora Borealis Lebih Nampak, Ini Penjelasannya
Menurutnya, bagian dari spektrum elektromagnet itu dibutuhkan untuk memprediksi di mana badai tersebut akan datang.
"Jika kamu tidak bisa membuat prediksi secara akurat, maka kamu tak akan bisa mengevakuasi orang yang tepat atau kamu bakal mengevakuasi orang yang tak memerlukan, yang mana jadi sebuah masalah," ujar Jim Bridenstine.
Masalah ini sebenarnya sudah diketahui sejak pertama dikembangkannya teknologi 5G. Karena peneliti sejak awal telah memperdebatkan spektrum frekuensi jaringan 5G.
Karena itulah, versi 3GPP terbaru dari teknologi 5G telah dibuat sedemikian rupa untuk melindungi layanan satelit cuaca dengan meminimalisir emisi dari spektrum yang berdempetan.
Berita Terkait
-
Setahun Starlink di Indonesia, Kecepatan Internet Malah Makin Lelet
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 23 Oktober 2025: Waspada Transisi Musim dan Hujan Lebat
-
Kenapa Indonesia Panas Banget? Ini Jawaban Lengkap dari BMKG
-
Isu Panas Ekstrem di Jakarta Tidak Benar, Gubernur Pramono: Cuaca Normal, Tiga Hari ke Depan Hujan
-
BMKG Prediksi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah, BNPB Ingatkan Ancaman Banjir dan Longsor
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Lulusan S2 ITB Ini Putuskan Pulang Kampung dan Buka Warung Sate, Banjir Pujian dari Netizen
-
Jaket Premium Othman Cuma Rp 799 Ribu Plus Kuota 75GB dari SIMPATI, Hanya di Sini!
-
Rumor : Produksi iPhone Air Dikurangi, Ada Apa?
-
20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 25 Oktober 2025, Klaim Hadiah Footyverse dan Bintang Liga Champions
-
23 Kode Redeem FF Terbaru 25 Oktober 2025 Edisi Nusantara: Banjir Skin, Bikin Akun Auto Istimewa
-
Mengenal Asteroid 2025 PN7, Bulan Kedua yang Mengorbit Bersama Bumi
-
Setahun Prabowo Gibran, Meutya Hafid Ungkap 60 Juta Warga Belum Kebagian Akses Internet
-
Meutya Hafid Sebut AI Bakal Gantikan 85 Juta Pekerjaan di Tahun 2025
-
YouTube Tambah Fitur Shorts Timer, Biar Gak Kecanduan Scroll Terus
-
WhatsApp Tambah Fitur Baru, Bikin Orang Tua Aman dari Penipuan Online