Suara.com - Setelah mengeluarkan istilah baru untuk sub-bulan yang disebut bulanbulan (moonmoons), para astronom kembali membuat istilah unik baru untuk bulan pengembara yaitu Plunet.
Menurut Science Alert, istilah Plunet ditujukan pada benda langit yang dulunya merupakan bulan mengitari sebuah planet. Namun, karena suatu peristiwa tertentu bulan tersebut terlempar dari orbitnya sehingga tidak lagi mengitari planet, melainkan mengitari bintang induk di sistem bintangnya.
Istilah Plunet itu sendiri merupakan serapan dari kata asli "Ploonet" dalam bahasa Inggris. Ide para astronom ini pun telah diterbitkan dalam sebuah makalah ilmiah di Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society.
"Makalah ini mengeksplorasi skenario di mana eksomoon besar yang teratur terlempar setelah pasang surut momentum sudut dengan planet induknya, menjadi planet kecil sendiri. Kami menamai jenis objek hipotetis ini sebagai Ploonet," tulis para peneliti.
Sebelumnya, para astronom telah menemukan lebih dari 4.000 eksoplanet, sebuah planet asing yang mengitari bintang selain Matahari. Jenis eksoplanet yang sering ditemukan merupakan jenis planet gas raksasa panas yang sering disebut sebagai Jupiter Panas.
Banyaknya penemuan planet jenis Jupiter panas ini, membuat para astronom bingung. Pasalnya, planet tersebut terletak sangat dekat dengan bintang induknya, sehingga suhu permukaannya sangat panas.
Seiring dengan penemuan planet-planet Jupiter panas tersebut, model teori pembentukan planet pun perlahan harus diubah. Planet-planet besar di sistem bintang lain kemungkinan mengalami migrasi besar, membawa planet tersebut menjadi lebih dekat dengan bintangnya.
Selama periode migrasi, ada banyak efek gravitasi yang dialami planet dan akan berdampak pada beberapa bulan yang mengitarinya sehingga menjadikan bulan tersebut Plunet.
Mario Sucerquia dari Universitas Antioquia di Kolombia dan timnya ingin mengetahui apa yang akan terjadi, ketika sebuah planet besar mendekat ke bintang induknya saat migrasi. Oleh karena itu, Mario dan timnya pun menjalankan sejumlah simulasi komputer.
Baca Juga: Terungkap! Ini Pidato Rahasia Presiden AS Terkait Misi ke Bulan
Para peneliti menemukan ketika migrasi planet terjadi, sekitar 44 persen bulan akan berakhir menabrak planetnya sendiri dan 6 persen lainnya "dimakan" oleh bintang induknya. Sementara, 48 persen bulan akan terpisah dari planet induknya namun tetap berada di orbit sekitar bintang. Bulan-bulan itulah yang dikenal sebagai Plunet.
Meski begitu, para peneliti masih menjalankan berbagai percobaan untuk menguji data-data yang ada. Penelitian mengenai Plunet ini sendiri dapat diakses di arXiv.
Berita Terkait
-
Orion 11 Siap Antarkan Perempuan Pertama ke Bulan
-
India Sukses Luncurkan Misi Antariksa untuk Mendarat di Bulan
-
50 Tahun Berlalu, Jutaan Orang Yakin Apollo 11 Tak Pernah Mendarat di Bulan
-
Menakjubkan! Begini Penampakan Gerhana Bulan Sebagian
-
Gerhana Bulan Parsial 17 Juli, Adakah Efeknya Bagi Tubuh Manusia?
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Usai Debut di China, Xiaomi 17 Ultra Diprediksi Bakal Masuk ke Indonesia
-
Pemegang Saham Setujui Akuisisi Electronic Arts oleh Arab Saudi Senilai Ratusan Triliun
-
35 Kode Redeem FF 26 Desember 2025: Klaim Skin Winterland dan Bocoran Fitur Mancing
-
25 Kode Redeem FC Mobile 26 Desember 2025: Sikat 5.000 Gems di Tantangan Beku Fase 2
-
Spesifikasi POCO F8 Pro: Andalkan Snapdragon 8 Elite, RAM 12 GB, dan Audio Bose
-
POCO M8 5G Muncul di Toko Online, Siap Dipasarkan di India dan Indonesia
-
Mantan Petinggi Rockstar Bocorkan Ide Game 'GTA Tokyo', Endingnya Tak Terwujud
-
Siap Guncang Pasar! iQOO Z11 Turbo Bocorkan Desain Mewah dan Performa Monster Snapdragon 8 Gen 5
-
Bocoran Harga Realme 16 Pro Plus Bikin Heboh: Siap Naik Kelas ke Segmen Flagship di Awal 2026?
-
Bocoran Harga iQOO Z11 Turbo, HP Gaming Menengah Spek Dewa