Suara.com - Gerhana Bulan Parsial 17 Juli, Adakah Efeknya Bagi Tubuh Manusia?
Fenomena gerhana bulan parsial akan terjadi dini hari Kamis (17/7/2019) nanti. Sebagian besar negara di dunia bisa melihat langsung fenomena ini, termasuk Indonesia.
Gerhana bulan terjadi ketika bulan masuk dalam bayang-bayang inti bumi atau istilah kerennya umbra bumi. Tetapi yang akan terjadi dini hari nanti adalah gerhana bulan parsial, alias hanya sebagian area Bulan yang ditelan bayangan Bumi.
Lalu, adakah dampak gerhana bulan parsial bagi tubuh manusia?
1. Bikin moody
Dilansir India Times, gerhana bulan parsial disebut bisa memengaruhi mood dan kondisi psikologis perempuan.
Kepercayaan ini berdasarkan siklus hormonal perempuan, yang dipengaruhi oleh pergerakan bulan. Disebutkan bahwa gerhana bulan membuat perempuan lebih moody dan sensitif.
2. Tidur tak nyenyak
Mereka yang tak melihat gerhana bulan parsial secara langsung pun ternyata mengalami dampaknya pula. Dilansir Bustle, penelitian tahun 2013 oleh ilmuwan dari National Center for Biotechnology Information, menyebut gerhana bulan memengaruhi kualitas tidur.
Baca Juga: Indonesia Bagian Barat Tempat Terbaik Lihat Gerhana Bulan Parsial 17 Juli
Ya, hormon melatonin yang berpengaruh dalam kualitas mengalami penurunan drastis saat siklus bulan purnama, yang akan terjadi saat gerhana bulan. Penurunan hormon melatonin akan membuat tidur pun mengalami penurunan kualitas.
3. Perlukah menggunakan kacamata?
Bagi Anda yang ingin mengamati fenomena gerhana bulan parsial mungkin bertanya-tanya, apakah perlu menggunakan kacamata khusus seperti saat melihat gerhana matahari.
Jawabannya adalah tidak. NASA menyebut sinar matahari yang tidak akan memantul terlalu kuat saat gerhana bulan. Hal ini membuat bahaya kerusakan retina nyaris tidak ada.
Itulah dampak gerhana bulan parsial 17 Juli 2019 terhadap tubuh manusia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?