Suara.com - Dampak dari kasus Cambridge Analytica, puluhan juta data pribadi pengguna Facebook bocor, pihak Facebook pun setuju membayar denda sebesar 500 ribu poundsterling atau Rp 9,1 miliar di Inggris.
Jumlah ini termasuk sangat kecil jika dibandingkan denda yang dijatuhkan oleh Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC).
Pada Juli 2019, FTC menjatuhkan denda sebesar 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 70 triliun kepada Facebook karena skandal Cambridge Analytica.
Data tersebut diduga disalahgunakan untuk keperluan pemilihan presiden di AS tahun 2016.
Besarnya denda yang dibayarkan kemungkinan ada kaitannya dengan jumlah pengguna yang terlibat di Inggris dibandingkan pengguna di Amerika Serikat.
Pejabat dari Kantor Komisaris Informasi atau Information Commissioner's Office (ICO) menjelaskan bahwa data warga negara Inggris terpapar "bahaya serius" akibat dari skandal Cambridge Analytica.
"Perhatian utama ICO adalah bahwa data warga negara Inggris terpapar pada risiko bahaya serius. Perlindungan informasi pribadi dan privasi merupakan hal yang sangat penting, tidak hanya untuk hak individu, tetapi juga seperti yang kita ketahui sekarang, untuk pelestarian demokrasi yang kuat," kata James Dipple-Johnstone, wakil komisaris ICO.
Dilansir dari BBC, peneliti bernama Dr Aleksandr Kogan dan perusahaannya, GSR, menggunakan kuis kepribadian untuk memanen data pengguna Facebook hingga 87 juta orang.
Beberapa data tersebut dibagikan dengan Cambridge Analytica yang berbasis di London, Inggris.
Baca Juga: Twitter Larang Iklan Politik, Bos Facebook Bela Diri
ICO berpendapat bahwa Facebook tidak berbuat cukup untuk melindungi informasi pengguna.
Harry Kinmoth, seorang pengacara Facebook menjelaskan bahwa perusahaan media sosial tersebut telah membuat perubahan untuk membatasi informasi yang dapat diakses oleh para developer aplikasi setelah skandal Cambridge Analytica.
Kinmoth juga menambahkan bahwa Facebook akan bekerja sama dengan tim investigasi ICO dalam menemukan bukti lebih kuat terkait data pengguna Facebook di Eropa yang diduga telah ditransfer ke Cambridge Analytica.
Berita Terkait
-
Tewas di Lahan Kosong, Remaja Terapis Sempat Curhat Tertekan Diminta Denda Rp50 Juta!
-
KPPU Denda TikTok Rp 15 Miliar di Kasus Akuisisi Tokopedia
-
Fenomena "Tot Tot Wuk Wuk" Bikin Gerah, Dendanya Kurang Parah: Pantas Pelanggar Makin Mewabah
-
Niat Baik Berujung Petaka, Gelar Nobar Liga Inggris, Warkop di Aceh Ditagih Rp250 Juta
-
Warga Pekalongan, Siap-Siap! Denda PBB 11 Tahun Dihapus
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
HyperOS 3 Siap Meluncur! Xiaomi Janjikan Tampilan Baru dan Performa Super Ngebut
-
Game Assassin's Creed Shadows untuk Switch 2 Muncul di Situs Online
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Oktober 2025: Ada Pemain 110-113 dan Rank Up
-
Vivo X300 Pro Meluncur dengan Telefoto Periskop 200MP dan Perdana Diotaki Chipset Dimensity 9500
-
45 Kode Redeem FF Terbaru 13 Oktober 2025, Buruan Klaim Incubator Voucher dan Skin Epik Gratis
-
Teknologi AI Buatan Lokal Kini Bisa Generate Gambar dan Video
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
-
10 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis 2025: Caranya Gampang, Bisa Langsung Cair!
-
4 Tips Penting Memilih Setrika Terbaik, Kenali Jenis Pelat hingga Fiturnya
-
Penemuan Sains: Protein Unik Naked Mole Rat Mampu Memperlambat Penuaan dan Kanker