Suara.com - Sekelompok peneliti di Universitas Buffalo (UB) merancang pesawat ruang angkasa berbentuk ikan pari yang dapat menjelajahi Venus.
Pesawat itu diciptakan sebagai bagian dari proyek Ray untuk Lingkungan Ekstrem dan Eksplorasi Zonal (BREEZE), terisnpirasi dari salah satu proyek NASA untuk program Innovative Advanced Concepts (NIAC).
Pesawat yang diusulkan oleh tim di Crashworthiness for Aerospace Structures and Hybrids (CRASH) Laboratory akan melakukan perjalanan dengan mengepakkan sayapnya seperti pada ikan pari di atmosfer Venus.
Dengan memanfaatkan kondisi lingkungan berangin di Venus, sirip yang mengepak itu memungkinkan tim peneliti mengontrol pesawat dengan mudah.
"Dengan memanfaatkan alam, kami akan memaksimalkan efisiensi penerbangan. Desain pesawat memungkinnya bergerak menggunakan angin," ucap Javid Bayandor, seorang profesor teknik mesin dan kedirgantaraan di UB.
Setelah tiba di Venus, pesawat itu akan melakukan perjalanan keliling Venus setiap empat hingga lima hari. Pesawat ini akan dilengkapi dengan panel surya yang akan mengisi daya ketika pesawat berada di sisi planet yang diterangi oleh Matahari.
Pesawat ini juga akan dilengkapi dengan instrumen khusus untuk mengumpulkan data, mengambil sampel atmosfer Venus, dan memantau serta melacak pola cuaca dan aktivitas vulkanik di Venus.
Selain itu, pesawat ini bertugas untuk meneliti sisi gelap Venus. Planet tetangga Bumi itu berputar lebih lambat daripada planet lain di tata surya, sehingga Venus memiliki sisi gelap yang tidak menghadap Matahari untuk waktu yang lama.
Dilansir laman Space.com, para peneliti yakin pesawat ini sangat cocok untuk mempelajari sisi misterius Venus karena sayapnya juga dirancang untuk mengamati kebiasaan planet ini.
Baca Juga: Bikin Haru, Sang Ayah Pakai Toga di Hari Wisuda Anaknya
Venus memiliki suhu permukaan yang sangat panas, sekitar 482 derajat Celcius dengan awan tebal berisi asam sulfat.
Berkat desain sayap pesawat ini yang mencakup sistem tegangan internal, para peneliti yang mengoperasikannya dapat menyesuaikan gaya dorong, pengangkatan, dan kompresi mekanis untuk kontrol dan stabilitas yang lebih baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
Teaser Beredar, Realme GT 8 Pro Aston Martin F1 Limited Edition Siap Rilis
-
23 Kode Redeem FC Mobile 3 November: Dapatkan Pemain OVR 113, Gems, dan Rank Up Token Gratis!
-
Bracket dan Hasil Playoff MPL ID S16: ONIC Jadi Juara, AE Nomor 2
-
23 Kode Redeem FF 3 November: Segera Klaim Skin M1014, SG2 One Punch Man, dan Bundle Eksklusif!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
TikTok Rilis Dua Fitur AI Baru: Permudah Kreator Mengolah Konten
-
Philips Siap Hadirkan HP Baru, Desain Mirip iPhone
-
2 Cara Mudah Ngeprint Dokumen dari iPhone, Tutorial Cepat Anti Ribet!
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?
-
Aplikasi Tak Terduga Jadi Sarana Selingkuh Selebritas: Dari Ojek Online hingga Folder Pin