Suara.com - Hari ini, Jumat (22/11/2019), Fujifilm Indonesia baru saja memperkenalkan kamera terbarunya, Fujifilm X-Pro3, ke tanah air. Dijual mulai Rp 28 juta, kamera ini punya beberapa daya tarik tersendiri yang bakal menggoda para pemburu foto.
Berikut beberapa kelebihan yang diklaim ada pada Fujifilm X-Pro3:
Daya Tahan
Bagian luar bodi Fujifilm X-Pro3 terbuat dari titanium, yang memberikan tambahan kekuatan dan ketahanan dari korosi atau karat. Versi warna hitam yang menggabungkan titanium dengan lapisan kualitas premium memberikan penampilan yang ramping dan elegan.
Sementara Fujifilm DR Black dan DR Silver yang dibanderol Rp 31 juta memiliki teknologi pengerasan permukaan (DuratectTM) yang diterapkan untuk mencapai tingkat pengerasan (satuan Vickers) hingga 1500 Hv untuk melindungi kamera dari goresan serta menonjolkan tampilan dengan tekstur yang unik.
Di sisi lain, kerangka internal bodi kamera terbuat dari campuran magnesium. Weather sealing juga telah digunakan pada 70 titik untuk menjadikan kamera semakin tahan debu dan kelembaban.
Kamera ini juga mampu beroperasi dalam suhu serendah -10 derajat Celcius, memungkinkan pengguna untuk berada di berbagai lokasi dan tidak perlu khawatir tentang cuaca.
Hybrid Viewfinder
Fotografer dapat menggunakan Optical Viewfinder (OVF) yang memberikan pandangan konstan pada subjek tanpa jeda waktu, dan Electrical Viewfinder (EVF), sehingga memungkinkan fotografer untuk memeriksa eksposur saat memotret.
EVF pada Fujifilm X-Pro 3 menggunakan panel EL organik 3,69 juta titik. Sementara panel EL organiknya menawarkan rasio kontras tinggi lebih dari 1: 5000 dan pencahayaan maksimum 1500cd / m2 untuk menampilkan detail terbaik bahkan dalam bayangan dan sorotan.
Performa
Fujifilm X-Pro 3 menggunakan algoritma lanjutan untuk mengaktifkan AF pada pencahayaan minimum -6EV, pencahayaan yang mendekati gelap gulita.
Baca Juga: Fujifilm X-Pro3 Tiba di Jakarta, Andalkan Hybrid Viewfinder
Kamera ini memiliki fungsi pemotretan HDR baru yang menggabungkan beberapa gambar yang diambil secara terus-menerus dari berbagai tingkat pencahayaan untuk memperluas jangkauan.
Fitur ini dirancang untuk menciptakan kembali rentang luas dari kondisi cahaya yang ada di alam, menghasilkan warna alami tanpa menyebabkan amplifikasi gaya warna yang berlebihan.
Selain itu, kamera memiliki eksposur hingga 9 frame dalam mode Additive, Average, Comparative Bright, atau Comparative Dark yang bisa digunakan untuk menggabungkan gambar yang diambil dari berbagai sudut pandang atau pada waktu yang berbeda menjadi satu gambar.
Fotografer juga dapat menerapkan mode film simulation yang berbeda pada setiap bingkai untuk membuat kolase berlapis-lapis.
Kualitas Gambar
Mode Classic Negative Film akan mengajak fotografer bernostalgia karena mensimulasikan film warna negatif, yang biasanya dipilih untuk foto sehari-hari.
Clarity Setting juga telah dimasukkan sebagai parameter kualitas gambar yang melengkapi Highlight Tone, Shadow Tone dan Sharpness. Tekstur dan garis besar subjek dapat dikuatkan atau dilembutkan sambil tetap mempertahankan gradasi warna untuk mengontrol keseluruhan tampilan gambar.
Handling
Tampilan layar sentuh LCD layar miring dengan resolusi tinggi 1,62 juta titik dapat berputar 180 derajat, sehingga memungkinkan fotografer memotret dari pinggul, di permukaan tanah atau dengan kamera di atas kepala.
Layar Fujifilm X-Pro 3 juga menawarkan sudut pandang yang luas dan memberikan kontras warna yang tinggi namun tetap mempertahankan reproduksi warna alami untuk memberikan tampilan yang jelas dan berkualitas tinggi.
Berita Terkait
-
Jajal Kamera Fujifilm X-E5: Rekam Estetika Bandung lewat Bidikan Lensa
-
Spesifikasi Fujifilm X-E5 dan Lensa Fujinon XF23mmF2.8 R WR, Segini Harganya
-
Fujifilm Rilis Kamera X-E5 dan Lensa Baru ke RI, Harga Mulai Rp 24 Jutaan
-
Cek Harga Fujifilm X Half, Kamera Vintage Teknologi Mutakhir untuk Content Creator
-
Kamera Digital Fujifilm X half Resmi Dirilis, Berdesain Klasik dengan Fitur 2-in-1
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
14 Kode Redeem FC Mobile 17 September 2025: Dapatkan Paket Lengkap Kiper Tangguh Oliver Kahn
-
34 Kode Redeem FF 17 September 2025, Temukan Outfit Panda hingga Skin Scar Megalodon Alpha
-
Bocoran Spesifikasi PS6, Lebih Kencang 8 Kali Lipat dari PS5!
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 September 2025: Klaim Hadiah, Hadir Son Heung-min dan Kessie
-
iOS 26 Bikin iPhone Panas dan Boros Baterai, Ini Klarifikasi Apple
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 16 September 2025, Klaim M1014 Green Flame Draco dan SG2 OPM
-
Cara Mengedit Foto yang Lagi Viral, Buat Miniatur Efek Retro Pakai Gemini AI
-
HP Baru iQOO Muncul di Geekbench: Usung RAM 16 GB dan Dimensity 9500
-
Apple Rencanakan Peluncuran iPhone dan MacBook Baru di Awal 2026?
-
Ubah Foto Biasa Jadi Profesional LinkedIn, Cuma Modal Gemini AI Pakai Prompt Ini!