Suara.com - Para ilmuwan baru saja menemukan kaitan antara badai Matahari dengan perilaku kawanan paus abu-abu ketika bermigrasi.
Berdasarkan temuan mereka, badai Matahari bisa menyebabkan paus abu-abu tersesat dan terdampar di tepi pantai saat musim migrasi tiba.
Temuan ini sendiri telah dipaparkan dalam pertemuan Society for Integrative and Comparative Biology yang berlangsung di Austin, Texas, Amerika Serikat, beberapa waktu yang lalu.
Sebelum sampai pada kesimpulan tersebut, para ilmuwan fokus mengamati perilaku paus abu-abu saat musim migrasi. Paus jenis ini kemungkinan besar menjadikan magnetoreception sebagai navigasi untuk mendeteksi medan magnet Bumi.
Setiap tahunnya, paus abu-abu bermigrasi dari perairan Baja, Meksiko, menuju perairan yang lebih dingin di Laut Bering dan Chukchi, tak jauh dari Alaska. Biasanya, fase migrasi ini berlangsung dari bulan Maret hingga Juni.
Selama periode migrasi tersebut, para ilmuwan selalu menemukan satu atau dua paus yang tersesat atau terdampar di pantai, sebelum sampai di tujuan.
Tersesatnya paus bisa disebabkan banyak faktor, namun para ilmuwan meyakini bahwa hal ini dipengaruhi oleh adanya perubahan medan magnet Bumi.
Setidaknya, mereka mencatat bahwa gangguan ini dapat disebabkan oleh bintik matahari dan gelombang radio tingkat tinggi yang dipancarkan oleh badai Matahari yang terjadi di Bumi.
"Ada bagian besar dalam rentang gelombang frekuensi radio (RF) yang bisa mencapai Bumi. Dan telah ditunjukkan di beberapa spesies bahwa suara RF bisa mengganggu kemampuan orientasi magnetik," terang penulis utama studi yang juga ahli biofisika konservasi, Jesse Granger, seperti dikutip dari Space, Selasa (14/1/2020).
Baca Juga: Samsung Galaxy M31 Bakal Punya Kamera Makro?
Untuk menguji hipotesis mereka, para ilmuwan menganalisis data terdamparnya paus abu-abu di pesisir barat AS saat musim migrasi dalam periode 1985-2018. Hasilnya menunjukkan bahwa paus abu-abu yang masih muda dan sehat bisa tersesat dan terdampar di pantai.
Mereka juga melakukan silang data yang ada dengan sejarah badai Matahari yang terjadi di Bumi, lalu menemukan kecenderungan banyaknya paus abu-abu yang tersesat ketika ada frekuensi radio yang tinggi dan bintik Matahari yang menghantam Bumi.
"Paus jadi lebih sering terdampar ketika matahari melakukan hal-hal gila," tutup Granger.
Sebagai informasi, badai Matahari adalah gangguan sementara pada lapisan magnetosfer atau lapisan medan magnet Bumi. Gangguan ini diakibatkan oleh interaksi antara angin Matahari dengan medan magnet Bumi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Rekomendasi Tablet dengan SIM Card untuk Hadiah Natal Anak
-
5 HP Snapdragon RAM 8 GB untuk Multitasking Lancar Harga Rp2 Jutaan
-
5 HP RAM 12 GB di Bawah 2 Juta Terbaik 2025; Waspada Harga Naik, RAM Langka
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 21 Desember 2025, Ada Skin Winterland dan Diamond Gratis dari ShopeePay
-
29 Kode Redeem FC Mobile Aktif 21 Desember 2025, Klaim Stam 115 dan Rank Up Gratis
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius