Suara.com - Tim pakar dari Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM) meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan dengan kasus munculnya bahan radioaktif Cesium 137 di area Perumahan Batan Indah di Serpong, Banten.
Ketua Tim yang juga Ketua Program Studi Teknik Nuklir UGM Andang Widi Harto saat jumpa pers di Kampus UGM, Yogyakarta, Kamis (20/2/2020), mengatakan selain telah mendapatkan penanganan berupa dekontaminasi yang tepat, paparan radioaktif di Serpong dinilai masih dalam ambang batas keselamatan.
"Kalau level bahayanya cukup tinggi sehingga perlu evakuasi, mestinya Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) saat ini sudah melakukannya," kata Andang.
Mengingat hingga saat ini tidak ada rekomendasi evakuasi, menurut dia, dapat diartikan bahwa sebenarnya level bahayanya belum sampai berdampak pada kesehatan manusia.
Ia menjelaskan bahwa zat radioaktif baru akan memiliki dampak klinis pada tubuh manusia apabila paparannya mencapai 500 milisievert sekali papar. Dalam kondisi itu, terjadi perubahan posisi sel pada tubuh manusia.
"Tapi ini (500 milisievert) sulit bisa terlampaui," kata dia.
Untuk meminimalisasi dampak paparan, batas administratif yang diterapkan di Indonesia disepakati jauh lebih rendah yakni sebesar 1 millisievert per tahun atau 0,5 mikrosievert per jam. Untuk mereka yang bekerja dengan alat-alat radiasi, ambang batas yang diizinkan bisa mencapai 50 milisievert per tahun.
"Oleh sebab itu melebihi 1 milisievert saja sudah dianggap melanggar," kata dia.
Meski demikian, kata dia, peristiwa di Serpong ini tergolong sebagai sesuatu yang tidak seharusnya terjadi jika merunut pada aturan yang berlaku.
Baca Juga: Pakar Nuklir UGM Minta Pembuang Limbah Radioaktif Dicari dan Diusut Tuntas
Berdasarkan aturannya, reaksi nuklir dalam reaktor dikendalikan dengan sangat ketat dan dikungkung secara berlapis-lapis sehingga bahan radioaktif yang terbentuk di dalam reaktor hampir tidak mungkin lolos ke luar dari pengungkung reaktor.
"Hanya peristiwa yang sangat luar biasa yang mampu menggagalkan pengungkungannya," kata dia.
Terkait dengan peristiwa di Serpong, menurut Andang, lepasnya Cesium 137 ke lingkungan hanya dapat terjadi jika bahan itu terlepas dari wadah penutupnya. Secara teoretis, ia menjelaskan hal ini dapat terjadi karena faktor ketidaksengajaan dan serta faktor kesengajaan seperti sabotase atau pencurian.
"Perlu dilakukan pelacakan yang melibatkan Bapeten sebagai pengawas, Kepolisian, serta BATAN untuk permasalahan ini," kata dia.
Anggota Tim Pakar Nuklir UGM, Ester Wijayanti menilai BATAN dan Bapeten telah melakukan upaya dekontaminasi zat radioaktif di lapangan sesuai prosedur dan standar yang berlaku. Menurutnya, mereka telah memperhatikan keselamatan baik masyarakat sekitar, pekerja, serta lingkungan sekitar lokasi.
"Warga juga dilarang mendekati area selama pembersihan berlangsung. Para petugas juga diberi pakaian serta peralatan aman agar radiasi tidak terjadi," kata dia.
Berita Terkait
-
Bangunan Tercemar Radioaktif, Bapeten Pertimbangkan Pindahkan Warga di Cikande Secara Permanen
-
PLTN Ditargetkan Beroperasi 2032, Aturan tentang Badan Operasional Tinggal Tunggu Persetujuan
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara
-
Harap Sabar, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Baru Bisa Dirasakan 2032
-
Indonesia Kembali Ekspor Udang Bebas Cesium-137 ke AS, Total Capai Rp949 Miliar
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Komdigi Kirim Bantuan Starlink ke Wilayah Bencana Aceh, Pemulihan BTS Terus Dipercepat
-
5 Rekomendasi Holder HP Anti-Air Terbaik untuk Ojol, Harga Murah dan Awet
-
Peta Jalan Nasional IPv6 Enhanced dan Net5.5G Resmi Diluncurkan, Ini Strategi Internet Masa Depan
-
Cara Buat Discord Checkpoint 2025, Mirip Spotify Wrapped Versi Komunitas Digital
-
Telkom Resmikan neuCentrIX Jayapura, Data Center Pertama di Papua
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
37 Kode Redeem FF 5 Desember 2025: Sikat Evo Bundle DreamSpace dan Skin M1873 Gratis
-
19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
58 Kode Redeem FF Terbaru 4 Desember 2025: Ada Bundle DreamSpace dan Gloo Wall Swag