Suara.com - Pencegahan penyebaran virus Corona (COVID-19) membuat beberapa tempat ditutup dan acara diundur. Pandemi ini juga berpengaruh pada kehidupan astronot yang akan meluncur ke luar angkasa.
Peluncuran seorang astronot NASA bernama Chris Cassidy ke luar angkasa tampaknya tidak akan ditunda. Ia dijadwalkan lepas landas pada 9 April mendatang bersama dengan kosmonot Rusia Anatoly Ivanishin dan Ivan Vagner dalam pesawat ruang angkasa Soyuz MS-16.
Meski begitu, saat ini Cassidy masih berada dalam karantina pra-penerbangan di Star City dekat Moskow dan aman dari pandemi. Ia dan kosmonot lainnya akan menghabiskan sekitar enam bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Ini bukan perjalanan pertamanya ke luar angkasa. Sebelumnya, pada perjalanan pertamanya di tahun 2009, Cassidy menjadi orang ke-500 yang pergi ke stasiun luar angkasa. Cassidy melakukan perjalanan keduanya pada tahun 2003.
Tetapi, perjalanannya kali ini kembali ke luar angkasa berbeda karena akan dilakukan di tengah pandemi. Dalam sebuah wawancara dengan Marcia Dunn dari Associated Press dan Bill Harwood dari CBS News, Cassidy menggambarkan bagaimana pandemi ini mempengaruhi peluncurannya ke luar angkasa.
"Ini tidak seperti waktu lain dalam hidup kita. Momen ini sama dengan momen besar lainnya dalam sejarah. Saya akan memiliki kisah menarik sendiri untuk diceritakan di tahun-tahun mendatang. Mungkin dampak terbesar adalah saat minggu terakhir. Seandainya saya berada dalam karantina normal, saya mungkin bisa pergi ke beberapa restoran. Tapi tidak seperti saat ini. Saya sudah terisolasi di pondok dan hanya tempat-tempat penting yang saya tuju untuk mendapatkan makanan," ucap Cassidy, seperti dikutip dari Space.com.
Dampak lainnya adalah keluarga Cassidy tidak dapat datang dan menyaksikannya meluncur ke luar angkasa terkait dengan pencegahan penyebaran COVID-19. Meski begitu, istri Cassidy akan menemaninya ke Star City saat ia bersiap untuk terbang.
Para astronot yang dijadwalkan untuk tetap meluncur ke luar angkasa memastikan kesehatan dan keamanannya, meski tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi hingga pada 9 April mendatang.
"Tentu saja, apa pun bisa terjadi antara hari ini hingga 9 April, tapi kami sangat waspada sehingga saya bisa tetap sehat untuk sampai ke stasiun luar angkasa," jelas Cassidy.
Baca Juga: Begini Cara Astronot Menangani Penyakit di Luar Angkasa
Berita Terkait
-
Kronologi 3 Astronot China Terdampar di Luar Angkasa Tanpa Kepastian Balik ke Bumi
-
Astronot Cina Sukses Gelar Barbeque Pertama dalam Sejarah di Luar Angkasa
-
Pratiwi Sudarmono, Astronot Pertama Indonesia yang Jadi Inspirasi Film Pelangi di Mars
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
60 Kode Redeem FF Aktif 21 Desember 2025: Garena Bagi Diamond Gratis dan Bundle Spesial
-
Bocoran Harga Redmi Note 15 5G di Pasar Asia Beredar, Diprediksi Lebih Mahal
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari
-
6 HP Snapdragon 256 GB Termurah Mulai Rp2 Jutaan, Cocok untuk Gaming Ringan
-
5 Rekomendasi Tablet dengan SIM Card untuk Hadiah Natal Anak
-
5 HP Snapdragon RAM 8 GB untuk Multitasking Lancar Harga Rp2 Jutaan