Suara.com - Gambar satelit dari Badan Antariksa Eropa menunjukkan penurunan besar tingkat polusi udara di kota-kota Eropa, sebagai dampak dari penerapan langkah-langkah isolasi diri dari virus corona (COVID-19).
Data baru yang ditangkap oleh satelit ESA Copernicus Sentinel-5P, menunjukkan penurunan kuat konsentrasi nitrogen dioksida di atas kota-kota besar Eropa.
Perubahan jumlah NO2 di atmosfer sangat mencolok di Paris, Milan dan Madrid, menurut ESA dilansir laman Dailymail, Senin (30/3/2020).
Seperti diketahui, virus corona telah menyebar di seluruh dunia dan untuk memerangi penyebaran ini beberapa negara mengunci diri (lockdown).
Copernicus telah memetakan tingkat polusi udara di seluruh Eropa sejak wabah COVID-19 dan menemukan 'penurunan signifikan' bertepatan dengan penerapan lockdown.
Gambar-gambar menunjukkan perbedaan dramatis dalam tingkat NO2 di semua kota di Eropa, terutama di Spanyol, Prancis dan Italia bertepatan dengan langkah-langkah lockdown.
Ini cocok dengan angka serupa dari London Air Quality Network yang menunjukkan penurunan tajam dalam tingkat polusi udara di atas ibu kota Inggris.
Hal ini disebabkan oleh penurunan tingkat lalu lintas di jalan-jalan kota di seluruh Eropa.
Pembuat GPS TomTom mengatakan, persentase jalan macet lalu lintas di London turun dari 71 persen, dibandingkan pada 2019 menjadi 15 persen.
Baca Juga: Kocak! Tenaga Medis Punya Cara Unik Menghibur Diri
Para ilmuwan dari Lembaga Meteorologi Kerajaan Belanda (KNMI) telah menggunakan data dari satelit Copernicus Sentinel-5P untuk memantau cuaca dan polusi di Eropa.
Gambar satelit menunjukkan konsentrasi nitrogen dioksida dari 14 hingga 25 Maret 2020, dibandingkan dengan rata-rata konsentrasi bulanan dari 2019.
Henk Eskes, dari KNMI, menjelaskan mengapa tanggal ini dipilih, karena konsentrasi nitrogen dioksida bervariasi dari hari ke hari karena perubahan cuaca. Kesimpulan tidak dapat ditarik berdasarkan hanya satu hari data saja.
"Dengan menggabungkan data untuk periode waktu tertentu, 10 hari dalam kasus ini, variabilitas meteorologis sebagian keluar rata-rata dan kami mulai melihat dampak perubahan akibat aktivitas manusia," kata Eskes.
Kimia di atmosfer tidak linear. Oleh karena itu, persentase penurunan konsentrasi mungkin agak berbeda dari penurunan emisi.
Model kimia atmosfer, yang memperhitungkan perubahan cuaca harian, dalam kombinasi dengan teknik pemodelan terbalik diperlukan untuk mengukur emisi berdasarkan pengamatan satelit.
Berita Terkait
-
Akibat Virus Corona, Kedai Kopi Ini Disulap Jadi Studio Dongeng Anak
-
Diungkap Lewat Video Pendek, Curhatan Driver Ojol Ini Bikin Haru
-
Wajib Tahu, Sisi Positif Pandemi Virus Covid-19
-
Aturan Social Distancing yang Ketat Bikin Singapura Seperti Kota Hantu
-
Wabah Virus Corona, NASA Hentikan Pengerjaan Teleskop Penerus Hubble
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Honor Power 2 Siap Rilis dengan Baterai 10.000 mAh dan Bodi Tipis
-
Asus ROG Ally X dan Ally X Sah Masuk Indonesia, Harga Mulai dari Rp 9 Jutaan
-
23 Kode Redeem FC Mobile Aktif 23 Oktober, Langsung Dapatkan Skill Boost dan Player Pack!
-
Produsen Komputer Asal Taiwan Ini Pamer Teknologi Canggih di Indocomtech 2025
-
23 Kode Redeem FF 23 Oktober 2025: Segera Klaim Skin SG2 dan Bundle Dai Mubai Gratis!
-
Realme 15T 5G Segera Hadir ke RI, Bawa Desain iPhone 16 Pro Max
-
HP Flagship Harga Miring, Penjualan Awal iQOO 15 Cetak Rekor
-
Penyegaran di Jajaran Laptop Vivobook Mulai dari Prosesor Terbaru, Layar Sentuh, dan OLED
-
5 Rekomendasi Jam Tangan Pintar di Bawah Rp1 Juta: Baterai Awet, Sekali Cas Bisa Pakai Lama
-
Honor of Kings Rilis Hero Indonesia Pertama, Namanya Garuda Khageswara