Suara.com - Di antara planet yang ada di Tata Surya, Merkurius mungkin menjadi pilihan terakhir sebagai tempat yang bisa dihuni manusia selain di Bumi, mengingat Merkurius merupakan planet terdekat dengan Matahari.
Namun, para ilmuwan dari Planetary Science Institute (PSI) mengungkapkan studi terbaru yang menunjukkan bahwa Merkurius mungkin layak dihuni manusia.
Menurut mereka, sebagian wilayah di bagian permukaan Merkurius kemungkinan bisa atau pernah menjadi habitat bagi prebiotik atau mikroskopis sederhana.
Temuan menarik ini kemudian dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports pada Maret lalu. Studi ini sendiri berfokus pada medan Merkurius yang berkawah dan punya tonjolan, sebuah temuan yang pertama kali dilihat oleh flybys Mariner 10 pada 1974.
Berawal dari temuan tersebut, para peneliti PSI membuka gagasan untuk meneliti bagaimana struktur permukaan planet bisa memiliki bentuk seperti itu. Dalam hasil riset tersebut, para peneliti berpendapat bahwa tonjolan pada permukaan Merkurius terjadi karena menghilangnya sejumlah besar volatil (elemen kimia dan senyawa dengan titik didih rendah) di kerak Merkurius.
Sedangkan medan yang dipelajari adalah antipodal, atau di sisi berlawanan langsung planet ini yang disebut dengan nama 'Caloris Basin'. Selanjutnya, analisis terbaru dari para peneliti juga didukung oleh gambar beresolusi tinggi yang diambil oleh pesawat ruang angkasa MESSENGER.
Menurut para peneliti, meskipun tidak semua bagian permukaan Merkurius layak dihuni, tetapi jika hanya ada sekali kondisi layak huni dalam kurun waktu sebentar, peninggalan kimia prebiotik atau kehidupan yang belum sempurna masih mungkin tersisa dan bisa hidup di planet tersebut.
Selain itu, diketahui juga es dan air masih dtemukan di Merkurius hari ini di kawah kutub dalam yang selalu dalam bayangan permanen yang membuatnya jauh lebih dingin karena tidak ada atmosfer untuk mendistribusikan panas dari daerah yang diterangi Matahari. Jika ada air, makhluk hidup masih bisa bertahan.
"Jika hasil ini dikonfirmasi, ini dan area serupa lainnya yang kolaps pada Merkurius dapat menjadi pertimbangan penting bagi lokasi pendaratan di masa depan untuk menyelidiki asal-usul kerak planet yang kaya volatil dan, mungkin, bahkan potensi astrobiologisnya," terang peneliti dari PSI, Mark Sykes, seperti dikutip laman Gizmodo, Selasa (7/4/2020).
Baca Juga: WHO Kecam Wacana Ilmuwan Jadikan Afrika Tempat Uji Coba Vaksin COVID-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Deretan iPhone Paling Worth It di September 2025: Harga Terjangkau, iOS Mumpuni
-
14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 18 September 2025, Klaim Gems hingga Pemain OVR 111
-
Cara Buat Wallpaper 3D di iOS 26, Ubah Lock Screen iPhone Jadi Android
-
Komdigi Punya Sistem Khusus Awasi Konten Internet, Klaim Bukan Alat Bungkam Kritik Warga
-
Teaser Anyar Xiaomi 15T: Klaim Hadirkan Fotografi Leica 'Kelas Profesional'
-
China Larang Perusahaan Beli Chip AI NVIDIA: Saham Anjlok, Jensen Huang Kecewa
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Bareng Ayah, Hasil Natural dan Gaya Variatif
-
Football Manager 26 akan Dirilis Awal November, Bakal Banyak Update Baru
-
Cuma Rp1 Jutaan Tapi Speknya Nggak Main-Main, Ini 5 Rekomendasi HP Terbaik September 2025
-
Video Hands-On iQOO 15 Beredar, Bawa Baterai Jumbo dan Efek Perubahan Warna