Suara.com - Kasus Covid-19 telah dilaporkan menghinggapi lebih dari 50 fasilitas Amazon di seluruh AS. Beberapa melibatkan banyak pekerja yang terinfeksi.
Perusahaan itu mengatakan telah mengumpulkan tim untuk membangun "kapasitas pengujian tambahan" sendiri.
Staf Amazon sebelumnya mengkritik perusahaan tersebut atas tanggapannya terhadap pandemi virus corona.
Pada Maret lalu, Amazon memecat seorang pekerja gudang New York yang mengorganisir protes atas kurangnya tindakan pencegahan keamanan yang dilakukan oleh perusahaan.
"Kami tidak menghentikan pekerjaan Smalls karena mengorganisir 15 orang protes. Kami mengakhiri pekerjaannya karena membahayakan kesehatan dan keselamatan orang lain dan melanggar persyaratan kerjanya, Smalls menerima beberapa peringatan untuk melanggar pedoman jarak sosial," tulis pernyataan Amazon dilansir laman BBC, Selasa (14/4/2020).
Blog Amazon telah membuat lebih dari 150 "perubahan proses yang signifikan" sebagai tanggapan terhadap virus corona.
"Situs operasi kami dan toko kelontong mendistribusikan masker kepada karyawan dan melakukan pemeriksaan suhu karyawan," kata perusahaan.
"Langkah selanjutnya mungkin adalah pengujian rutin terhadap semua karyawan, termasuk yang tidak menunjukkan gejala. Pengujian rutin pada skala global di semua industri akan membantu menjaga orang tetap aman dan membantu membuat ekonomi kembali beroperasi."
Perusahaan mengakui bahwa sumber daya pengujian terbatas, sehingga telah membentuk tim karyawan untuk mengembangkan fasilitas sendiri.
Baca Juga: Ilmuwan UGM Peringatkan Potensi Letusan Gunung Slamet
"Kami mulai merakit peralatan yang kami butuhkan untuk membangun lab pertama kami dan berharap untuk mulai menguji sejumlah kecil karyawan lini depan kami segera. Kami tidak yakin seberapa jauh kami akan mencapai dalam jangka waktu yang relevan, tetapi kami pikir itu layak untuk dicoba, dan kami siap berbagi apa pun yang kami pelajari dengan orang lain. "
Dikutip laman Bloomberg, setidaknya satu fasilitas Amazon sedang diselidiki oleh Keselamatan dan Kesehatan Administrasi AS atas kekhawatiran itu belum cukup untuk melindungi karyawan.
Gudang Pennsylvania menerima produk dari produsen, sebelum mengirimnya ke gudang Amazon yang lebih kecil di sekitar AS.
Berita Terkait
-
Terpopuler: Masker Bedah Asli atau Palsu, 3 Penelitian Baru Virus Corona
-
Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dalam Penelitian Vaksin COVID-19
-
Amazon Siapkan Rival untuk Google Stadia
-
Catat, 12 Laboratorium Tes Corona Covid-19 di Seluruh Indonesia
-
Laboratorium Seukuran Kartu Kredit Bisa Diagnosis Virus Corona
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Desember: Klaim Henry, Fabregas 114, dan Gems
-
Tiruan Game Horizon Ditarik dari Steam: Babak Akhir Pertarungan Sony vs Tencent?
-
60 Kode Redeem FF Aktif 21 Desember 2025: Garena Bagi Diamond Gratis dan Bundle Spesial
-
Bocoran Harga Redmi Note 15 5G di Pasar Asia Beredar, Diprediksi Lebih Mahal
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok
-
5 Smartwatch GPS dengan Baterai Tahan Lama, Aman Dipakai setiap Hari
-
6 HP Snapdragon 256 GB Termurah Mulai Rp2 Jutaan, Cocok untuk Gaming Ringan