Suara.com - Saat ini, dunia tengah digemparkan oleh pandemi corona karena penyebarannya yang begitu cepat. Tapi ternyata, Covid-19 bukanlah virus baru dalam kamus ilmu pengetahuan.
Lebih dari setengah abad lalu, virus corona sudah ditemukan oleh satu sosok bernama June Almeida. Tepatnya, sang penemu virus corona itu berhasil mengidentifikasi jenis virus flu ini pada 1964.
Namun di balik pencapaiannya itu, dilansir laman Heraldscotland, Senin (20/4/2020), terdapat beberapa fakta menarik June Almeida, sang penemu virus corona, yang sayang untuk dilewatkan.
Putus Sekolah
Siapa sangka, dibalik kejeniusan wanita kelahiran Glasgow, Skotlandia, pada 5 Oktober 1930 ini, June tidak sempat menyelesaikan pendidikan formalnya.
Dengan latar orang tua yang hanya seorang sopir bus, June terpaksa putus sekolah saat dirinya berusia 16 tahun, atau belum sampai tingkat SMA.
Awal Karier
Meski putus sekolah, June berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai teknisi laboratorium di bidang histopatologi di Glasgow Royal Infirmary. Inilah titik awal June mengenal ilmu virologi.
Setelah menikah dengan artis Venezuela Enriques Almeida pada tahun 1954, pasangan ini bermigrasi ke Kanada. Di negara ini, ilmu virologi June kian terasah dan dipercaya menjadi teknisi mikroskop elektron di Toronto Cancer Institute Toronto.
Baca Juga: Ajarkan Berbagi Lokasi di WhatsApp ke Ibunya Ini Malah Bikin Ngakak
Namun karena dirinya merasa masih bisa berkembang, ia kembali bermigrasi dengan tujuan Negeri Ratu Elizabeth, Inggris. Beruntung, nasib mengantarkan perempuan ini ke departemen histopatologi di Rumah Sakit St Bartholomew.
Di rumah sakit inilah, June berkolaborasi dengan dr. David Tyrrell yang telah mempelajari pencucian hidung dari sukarelawan sebagai bagian dari penelitiannya tentang flu biasa. Timnya menemukan bahwa mereka dapat menumbuhkan beberapa virus yang berhubungan dengan flu biasa, tetapi tidak semua.
Virus Corona Pertama Kali Ditemukan
Bersama dr Tyrrell, June meneliti satu sampel khusus yang dikenal dengan B814 yang diambil pada 1960 dari pencucian hidung murid sekolah asrama dari kawasan Surrey.
Dilansir laman BBC, Tim medis Rumah Sakit Bartholomew menemukan gejala flu biasa dapat ditularkan ke sukarelawan mereka. Namun, itu tidak bisa tumbuh dalam kultur sel rutin. Dari hipotesa dr. Tyrrell, sampel virus ini harus diperiksa di bawah mikroskop elektron.
Setelah dikirimi sampel, June dapat melihat partikel virus di dalam spesimen, yang ia gambarkan mirip dengan virus influenza, namun dengan beberapa perbedaan.
Pada titik inilah June mengidentifikasi apa yang saat ini dikenal sebagai virus corona. Virus ini dinamai corona karena bentuk virus yang memiliki mahkota, yang dalam bahasa Latin disebut 'corona'.
Berhasil Mendeteksi Virus Corona
Setelah melakukan serangkaian penelitian bersama dr. Tyrrell, June menyadari bahwa dia dapat menggunakan antibodi yang diambil dari orang yang sebelumnya terinfeksi untuk menentukan positif atau tidaknya seseorang terinfeksi virus corona.
Pasalnya, antibodi tertarik pada antigen. Jadi, ketika June menyuntikkan partikel-partikel kecil yang dilapisi antibodi, partikel-partikel tersebut akan berkumpul di sekitar virus untuk mengikat mereka.
Menariknya, June dilaporkan telah melihat partikel-partikel seperti itu sebelumnya dalam pekerjaannya mencari hepatitis tikus dan bronkitis ayam yang menular.
Namun ketika diimplementasikan kepada manusia, teknik ini juga memungkinkan dokter untuk menggunakan mikroskop elektron sebagai cara untuk mendiagnosis infeksi virus pada pasien.
Jurnal Sempat Ditolak
George Winter, seorang ahli virologi mengisahkan sebagian kisah hidup June Almeida. Setelah berhasil menemukan virus B814 alias corona, June berniat mematenkan temuannya dalam sebuah makalah.
Sayangnya, makalah yang ia buat sempat ditolak oleh jurnal peer-review dengan alasan pemberi keputusan menilai bahwa bentuk virus yang digambar June dianggap sebagai gambar buruk dari partikel virus influenza. Padahal, ujung virus yang menyerupai mahkota adalah pembeda utama dibandingkan dengan flu biasa.
Beruntung, penemuan baru yang penting ini akhirnya diakui oleh British Medical Journal pada 1965. Dua tahun berselang, temuan ini juga dipublikasikan oleh Journal of General Virology.
Kolektor Barang Antik
Selepas mundur dari dunia virologi pada 1985, ia tetap haus akan ilmu baru. Di usia senjanya, ia sempat menjadi instruktur yoga, hingga mengoleksi barang-barang porselen dan barang antik lainnya.
Hobinya ini ia tekuni bersama suami keduanya Phillip Gardner. Namun dibalik ketangguhannya, ia tidak bisa menolak takdir Tuhan. Pada 2007, June Almeida meninggal dunia di usia 77 tahun.
Berita Terkait
-
Ilmuwan Ungkap Kehidupan Satu-satunya Tempat Bebas Virus Corona di Dunia
-
Alhamdulillah, Ilmuwan Turki Selesaikan Fase 1 Vaksin Covid-19
-
Planet Baru Mirip Bumi Akhirnya Ditemukan, Setahun di Sana Setara 19 Hari
-
Berusia 40 Ribu Tahun, Ilmuwan Temukan Bukti Tertua Teknologi Serat
-
Ilmuwan Kembangkan Sistem Berkecepatan Transfer Data 10 Terabit per Detik
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Perbandingan MacBook Pro M5 vs MacBook Pro M4, Apa yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membelinya
-
Moto Pad 60 Series: Tablet Rp1 Jutaan untuk Nonton, Gaming, hingga Sketching
-
9 Cara Mendapatkan Uang dari HP dan Internet Tanpa Harus ke Kantor
-
3 Cara Mengunci Jaringan 4G di HP Android agar Sinyal Stabil
-
6 Chipset yang Setara MediaTek Dimensity 7060 untuk Performa Game Lancar
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 Desember: Raih Pemain 112-115, Rank Up, dan Gems
-
Cara Mengatur iPad agar Aman dan Nyaman Digunakan Anak
-
Realme Neo 8 Dikonfirmasi Bawa Snapdragon Terbaru dan Baterai 8.000 mAh
-
Realme Siap Gebrak Pasar! HP Baru dengan Baterai 10.001 mAh Dikabarkan Segera Meluncur
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 28 Desember 2025, Ada Bundle Natal dan Arrival Animation Stay Frosty