Suara.com - Pandemi virus Corona (Covid-19) kemungkinan akan diikuti oleh wabah penyakit yang lebih mematikan, jika akar penyebabnya tidak dihentikan dengan cepat.
"Ada satu spesies yang bertanggung jawab atas pandemi Covid-19, yaitu kita," ucap para pakar keanekaragaman hayati.
Menurut ilmuwan, pandemi yang berlangsung saat ini merupakan konsekuensi langsung dari aktivitas manusia.
Profesor Josef Settele, Sandra Díaz, dan Eduardo Brondizio, pernah melakukan pemeriksaan kesehatan Bumi dan menerbitkan makalah pada 2019 oleh Platform Kebijakan-Kebijakan Antarpemerintah tentang Layanan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem (IPBES). Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa manusia dalam bahaya dari percepatan penurunan sistem pendukung kehidupan alami Bumi.
"Penggundulan hutan yang merajalela, ekspansi pertanian yang tidak terkendali, pertanian intensif, pertambangan dan pengembangan infrastruktur, serta eksploitasi spesies liar telah menciptakan 'badai sempurna' untuk berbagai penyakit," ucap Dr Peter Daszak, yang sedang mempersiapkan penilaian IPBES berikutnya.
Kegiatan tersebut menyebabkan lebih banyak orang memiliki kontak dengan hewan dan 70 persen penyakit manusia berasal dari aktivitas manusia dengan hewan.
"Pandemi di masa depan kemungkinan akan terjadi lebih sering, menyebar lebih cepat, memiliki dampak ekonomi yang lebih besar dan membunuh lebih banyak orang jika kita tidak terlalu berhati-hati tentang kemungkinan dampak dari pilihan yang kita buat hari ini," jelas para ilmuwan, seperti dikutip laman The Guardian, Rabu (29/4/2020).
Para ilmuwan menambahkan bahwa pemulihan ekonomi bernilai miliaran dolar yang diluncurkan oleh pemerintah harus digunakan untuk memperkuat dan menegakkan perlindungan lingkungan.
Pendekatan global "One Health" juga harus diperluas. Kesehatan manusia terkait erat dengan kesehatan satwa liar, kesehatan ternak, dan kesehatan lingkungan. Semuanya menjadi "satu kesehatan".
Baca Juga: LAPAN Hadirkan Peta Penyebaran Covid-19 di Indonesia secara Real-Time
Selain itu, program pengawasan dan layanan kesehatan perlu didanai dengan baik di negara-negara yang memiliki risiko terserang pandemi.
Kepala lingkungan PBB, Inger Andersen, mengatakan kepada Guardian pada Maret lalu bahwa "alam mengirimi manusia pesan" dengan pandemi virus Corona dan krisis alam yang sedang berlangsung.
"Tidak merawat planet berarti tidak merawat diri kita sendiri," kata Andersen.
Prof Thomas Lovejoy dari United Nations Foundation dan Universitas George Mason di Amerika Serikat mengatakan bahwa pandemi ini adalah konsekuensi dari manusia yang terus-menerus dan berlebihan dalam mengeksploitasi alam serta perdagangan satwa liar ilegal.
Para ahli menyebut pemerintah harus mengambil kesempatan untuk membangun kembali sistem dengan lebih baik setelah pandemi dan memilih tindakan melindungi alam, sehingga alam dapat melindungi manusia.
Berita Terkait
-
Hubungan Perubahan Iklim, Kesehatan & Pengaruhnya Terhadap Pandemi Covid-19
-
Pandemi Corona, Robot Ini Bantu Warga Belanja Makanan
-
Beredar Kabar Ilmuwan Meninggal Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Jadi Sukarelawan Vaksin Covid-19, Ilmuwan: Saya Percaya Pada Vaksin Ini
-
Prediksi Gelombang Kedua Virus Corona, Ilmuwan Sebut Bakal Lebih Berbahaya
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Studi Genetik Mengungkap Rahasia Umur Panjang dari Wanita 117 Tahun
-
10 Hewan Aneh yang Sulit Dipercaya Ada, Eksplorasi Dunia Fauna dari Madagaskar hingga Amazon
-
Ngeri! 10 Alat Medis Jadul Ini Bikin Kita Bersyukur Hidup di Zaman Sekarang
-
6 Alternatif Airdrop di Android Terbaik 2025, Bisa Transfer File Kilat Tanpa Ribet
-
realme 15 Pro Game of Thrones: HP Epik dengan Teknologi Dragonfire dan Desain Bisa Berubah Warna
-
Lupakan Studio Foto Mahal! Bikin Foto Keluarga Keren dengan Gemini AI, Ini Caranya!
-
5 HP 1 Jutaan Kamera Bagus September 2025, Pilihan Terbaru Buat Konten Tiktok!
-
Cara Akses MOLA BKN Terbaru, Ini Daftar Update Layanan SIASN Bagi ASN dan PPPK
-
ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), Laptop Tipis Terbaik Berbasis Teknologi AI
-
Snapdragon 7 Gen 4 Setara dengan Chipset Apa? Berikut Penjelasan Lengkapnya