Suara.com - Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Animal Behavior berhasil mengungkapkan fungsi tersembunyi dari pola zig-zag yang dimiliki ular berbisa. Pola zig-zag pada kulit ular berbisa ternyata dapat berfungsi untuk menakuti sekaligus melindungi diri mereka sendiri.
Sebagian besar spesies ular berbisa di Eropa diketahui memiliki kulit tubuh dengan pola zig-zag.
Ilmuwan menemukan bahwa pola zig-zag yang dimiliki oleh ular berbisa di Eropa mempunyai tiga fungsi pertahanan sekaligus.
Dipimpin oleh para ilmuwan dari Universitas Jyväskylä, Finlandia, penelitian ini mengungkap bagaimana pola warna tunggal dapat memungkinkan ular dalam menjebak atau menghindari hewan lain.
Pewarnaan pelindung atau protective coloration adalah cara yang sangat umum untuk menghindari predator.
Tetapi kebanyakan hewan menunjukkan strategi pertahanan menggunakan warna yang berbeda untuk tujuan yang berbeda pula.
Beberapa menggunakan milik mereka sebagai cara mengaburkan diri, seperti bunglon, yang berbaur dengan lingkungannya.
Atau bisa juga sebagai aposematic, yang melindungi hewan dengan membuat mereka terlihat mengancam, seperti tawon.
Strategi lain adalah menghasilkan ilusi optik yang dapat membingungkan atau menakuti predator cukup lama sehingga hewan bisa melarikan diri.
Baca Juga: Viral Ular Kobra Berkeliaran, Ketahui Gejala dan Tanda Gigitan Ular Berbisa
Tetapi serangkaian percobaan yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Jyväskylä, telah menemukan bahwa ular berbisa Eropa (Vipera sp.) dapat mencapai ketiga trik di atas dengan pola warna tunggal, pola zig-zag mereka.
Dikutip dari IFLScience, pertama-tama ilmuwan menguji manfaat zig-zag untuk bersembunyi dengan bantuan para relawan.
Relawan diminta untuk melangkah di sepanjang jalan setapak di mana para ilmuwan telah meletakkan banyak model ular plastik dengan pola kulit berbeda.
Hasilnya menunjukkan bahwa ular berwarna polos lebih jelas terlihat jika dibandingkan ular dengan pola zig-zag.
Penelitian sebelumnya telah menetapkan bahwa pola zig-zag ular beludak berfungsi sebagai peringatan aposematic terhadap gigitan ganas mereka.
Selain bersembunyi dan menakuti predator, pola zig-zag pada ular berbisa di Eropa ternyata berfungsi sebagai alat untuk melarikan diri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
20 Kode Redeem FC Mobile 22 Oktober: Berhadiah Jersey Langka, XP Booster, dan Elite Player Drop
-
Raisa Trending di X, Begini Komentar Netizen Tanggapi Isu Perceraiannya
-
Komdigi Ungkap Depo Judi Online Tembus Rp 17 Triliun di Semester 1 2025
-
Game Sword of Justice Dirilis 7 November 2025 ke iOS, Android, hingga PC
-
25 Kode Redeem Free Fire 22 Oktober: Berhadiah Bundle Atlet, Skin Timnas dan Pet Eksklusif!
-
Uji Ketahanan Xiaomi 17 Pro: Lapisan Pelindung Setangguh iPhone 17 Pro
-
Axioo Hype R X8 OLED Resmi Meluncur: Laptop OLED dengan Ryzen 7, Super Ringan Seharga Rp 8 Jutaan
-
Menguak Potensi Krisis Air Bersih di Balik Kecanggihan AI
-
Jadwal Playoffs MPL ID S16: RRQ Absen, ONIC-BTR Menunggu di Upper Bracket
-
Cara Membuat Rumah Menakjubkan di Minecraft Pocket Edition