Suara.com - Ilmuwan China berhasil membuat formula yang bisa memperbaiki kondisi Hematoma Aurikula atau yang lebih dikenal dengan telinga caplang.
Formula berupa suntikan itu sebelumnya sukses memperbaiki telinga tikus yang mengalami kecacatan dan ternyata juga bekerja pada manusia.
Telinga caplang biasanya disebabkan oleh adanya benturan dari benda tumpul. Oleh karena itu, kondisi seperti ini kerap dialami oleh atlet rugby, petinju, pegulat, dan atlet dari olahraga keras lainnya.
Mulanya, ilmuwan China melakukan eksperimen pada tikus dengan kondisi cacat telinga dengan cara membentuk jaringan baru menggunakan teknik bioprinting 3D.
Tak disangka, metode ini sangat efektif dan mampu menciptakan jaringan yang bisa memperbaiki kerusakan sekaligus membentuk telinga baru. Teknik non-invasif ini bahkan berhasil membentuk telinga sempurna pada tikus percobaan.
Para ilmuwan berpendapat, prosedur yang serupa juga dapat diterapkan pada manusia. Tak hanya untuk telinga caplang, cara ini juga diharapkan mampu mengganti bagian tubuh lainnya tanpa harus menjalani operasi yang berisiko.
"Teknologi ini dapat diadaptasi untuk penggunaan klinis pada manusia," ujar salah satu penulis studi, Profesor Maling Gou, seperti dilansir dari Daily Mail, Minggu (7/6/2020).
"Ini berpotensi memungkinkan berbagai jenis operasi rekonstruktif minimal invasif atau non-invasif," imbuhnya.
Sedangkan untuk teknisnya, bioprinting 3D ini membawa sebuah microchip yang disebut DMB (digital micromirror device) dengan pola khusus yang disuntikkan ke bawah kulit.
Baca Juga: Waspada! Aplikasi Android Berbahaya, Terdeteksi Sebanyak 29.000
Setelah itu, ilmuwan menanamkan bioink yang berisi campuran bahan kimia dan sel-sel tulang rawan yang secara bersamaan diberikan di bawah kulit pada bagian belakang telinga.
Tinta kemudian mulai mengoreksi struktur telinga yang rusak dan kemudian menciptakan struktur baru, lapis demi lapis.
Sebulan kemudian, tulang rawan pada telinga sudah dapat mempertahankan bentuknya. Selain itu, pembuluh darah dan otot pun mulai tumbuh bekerja secara normal.
"Teknik ini lebih baik daripada operasi bedah telinga karena mengurangi risiko yang harus dialami pasien," tutup Profesor Gou dalam karya ilmiah yang telah dipublikasikan dalan jurnal Science Advance.
Berita Terkait
-
Unik, Pertama Kalinya Ilmuwan Buat Garam Bentuk Heksagonal
-
Hasil Penelitian, Anjing Terbukti Punya Sifat Penolong
-
Ilmuwan Berhasil Ciptakan Hati Buatan dan Ditranplantasikan ke Tikus
-
Setelah Puluhan Tahun, Spesies Langka Lobster Biru Air Tawar Ditemukan
-
Ilmuwan Sebut Obat Batuk Bisa Sebabkan Virus Corona Berkembang
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya