Suara.com - Google Doodle pada Selasa (30/6/2020) memberikan penghormatan kepada Marsha P Johnson, seorang aktivis pelopor perjuangan hak-hak komunitas minoritas gender LGBTQ di Amerika Serikat dan dunia.
Penghormatan atas Johnson merupakan bagian dari tradisi Google untuk merayakan Pride Month, sebuah perayaan tahunan dari komunitas lesbian, gay, biseksual, transeksual, queer, dan interseks.
Gambar animasi Johson dibuat oleh Rob Gilliam, seorang seniman asal Los Angeles. Gilliam sendiri adalah seorang queer dan berkulit hitam.
"Dia adalah katalis perjuangan pembebasan kami, kekuatan pendorong di balik gerakan yang memberi kami hak serta kebebasan yang sebelumnya bahkan tak bisa kami impikan," kata Gilliam kepada Google.
"Marsha menciptakan ruang bagi kami di masyarakat Barat melalui keberanian serta perlawanannya yang menolak untuk diam," imbuh dia.
Johnson dikenal sebagai pelopor perjuangan komunitas minoritas LGBTQ setelah pecah kerusuhan Stonewall di New York pada 28 Juni - 3 Juli 1969. Ketika itu polisi menggerebek bar Stonewall Inn yang biasa menjadi tempat berkumpulnya komunitas minoritas gender.
Dalam kerusuhan itu Johnson tampil sebagai salah satu tokoh perlawanan terhadap polisi. Kerusuhan Stonewall sendiri menjadi pemicu perjuangan kesetaraan komunitas LGBTQ di AS serta seluruh dunia.
Johnson lahir di Elizabeth, New Jersey, Amerika Serikat pada 24 Agustus 1945 dan diberi nama Malcolm Michaels Jr. Ia mulai mengenakan gaun pada usia 5 tahun, tetapi karena sering diusik oleh anak-anak lain ia menghentikan kebiasaan itu.
Baca Juga: Kemendikbud Ungkap Kisah di balik Subak Yang Dirayakan Google Doodle
Setelah menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang bocah lelaki, Johnson mulai bermimpi untuk menjadi seorang gay. Setelah lulus sekolah pada 1963, ia pindah ke New York dan menetap di Greenwich Village, sebuah lingkungan yang banyak dihuni komunitas lesbian serta gay.
Pada masa inilah ia mengganti namanya menjadi Marsha P Johnson. Saat ditanya, apa kepanjangan P pada namanya, Johnson selalu menjawab, "Pay it no mind" - jika diterjemahkan bebas berarti "jangan ambil pusing".
Meski lingkungan itu banyak dihuni kelompok minoritas gender, tetapi para lesbian dan gay ketika itu tak bisa terbuka menunjukkan jati diri mereka. Bar-bar tetap dilarang melayani mereka dan menari berpasangan sejenis di muka publik dilarang.
Stonewall Inn adalah pengecualian karena pemilik bar rutin menyetor uang suap ke polisi. Meski demikian bar itu masih beberapa kali digerebek oleh polisi.
Penggerebekan yang terjadi pada 28 Juni 1969 termasuk salah satu yang paling fenomenal karena para komunitas LGBTQ memutuskan untuk melawan.
Pelopor perjuangan kesetaraan LGBTQ
Tag
Berita Terkait
-
Google Doodle Hari Ayah 2025, Simbol Cinta dan Peran Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak
-
Google Doodle Peringati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Ini Maknanya
-
Pacu Jalur 'Aura Farming' Jadi Google Doodle Hari Kemerdekaan Indonesia 2025
-
Kopi Susu Gula Aren, Minuman Kekinian dengan Akar Tradisi Indonesia
-
Alasan Kopi Susu Gula Aren Jadi Google Doodle Hari Ini, Ternyata Bukan Cuma Tren!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
OPPO Find X9 Series Tantang Dunia: Buktikan Sendiri Kekuatan Kamera 120x Zoom dan 200MP di Atas Bus
-
Bocoran Gameplay Prince of Persia: Sands of Time Remake, Karakter Farah Makin Kuat
-
WhatsApp Segarkan Fitur Tentang: Lebih Mudah Diakses, Lebih Fleksibel, dan Lebih Personal
-
Google Sindir iPhone Lewat Iklan Musikal The Wicked, Pixel Disebut Jadi Sang Inovator
-
Game A Space for the Unbound Jadi Finalis Apple App Store Awards 2025
-
Program DCE Kini Hadir dengan Lompatan Teknologi AI: UMKM Bisa Langsung Temukan Tren Baru
-
Cloud ERP Canggih Ubah Cara Kerja Industri Ini
-
Instagram Hadirkan Fitur Reels Baru, Bisa Rekam hingga 20 Menit
-
IM3 Platinum Targetkan 1,5 Juta Lebih Pelanggan, Gandeng iPhone 17 Hadirkan Liburan Bebas Roaming
-
3 Rekomendasi Tablet Android Setara iPad untuk Kerja, Desain dan Hiburan