Suara.com - Selama berabad-abad, para dokter dan perawat mempelajari jenis batuk untuk mencari petunjuk, guna membantu mendiagnosis penyakit yang mendasarinya. Namun, pasien tidak tahu bagaimana mengenali apakah batuk yang dideritanya tidak berbahaya, batuk sebagai gejala virus Corona (Covid-19), atau yang lainnya.
Batuk yang kadang-kadang terjadi biasanya relatif tidak berbahaya, tetapi batuk yang berlangsung selama berminggu-minggu, menghasilkan lendir berdarah. Selain itu, menyebabkan perubahan warna dahak atau disertai demam, pusing, atau kelelahan, maka pasien perlu memeriksakan diri ke dokter.
Dilansir dari Science Alert, Kamis (9/7/2020), ada beberapa pertanyaan yang umumnya ditanyakan dokter mengenai batuk yang diderita pasien. Mulai dari berapa lama batuk berlangsung, kapan batuk terjadi paling parah seperti malam hari, pagi hari, atau sepanjang hari.
Dokter juga akan menanyakan bagaimana suara batuknya, seperti apakah kering, basah, menggonggong, keras, atau lembut, apakah batuk menghasilkan gejala seperti muntah, pusing, atau sulit tidur, dan seberapa buruk batuk pasien.
Sementara untuk batuk sebagai gejala Covid-19, biasanya kering, persisten, dan membuat pasien sesak napas. Gejala Covid-19 yang paling menonjol adalah demam, kelelahan, dan mungkin merasa pilek atau flu. Gejala batuk hadir pada sekitar setengah dari pasien terinfeksi.
Mengingat Covid-19 mengiritasi jaringan paru-paru, batuk pasien umumnya kering, persisten, dan disertai dengan sesak napas dan nyeri otot.
Ketika penyakit berkembang, jaringan paru-paru dipenuhi dengan cairan dan pasien mungkin mengalami napas yang pendek karena tubuh berjuang mendapatkan oksigen yang cukup.
Sedangkan batuk yang basah biasanya membawa dahak dari saluran pernapasan bagian bawah, yang berlawanan dengan hidung dan tenggorokan pasien ke dalam mulut.
Bunyi "basah" disebabkan oleh cairan di saluran udara dan dapat disertai dengan bunyi mengi saat bernapas. Saluran udara yang lebih rendah memiliki lebih banyak kelenjar sekretori daripada tenggorokan. Itulah sebabnya infeksi saluran pernapasan bagian bawah menyebabkan batuk basah.
Baca Juga: Sengaja Batuk di Dekat Wajah Bayi, Wanita Ini Diburu Polisi
Sementara batuk kering tidak menghasilkan dahak. Biasanya, dimulai di bagian belakang tenggorokan dan menghasilkan suara seperti menggonggong atau kasar.
Batuk kering tidak membersihkan saluran udara pasien sehingga penderita sering menggambarkannya sebagai "batuk yang tidak memuaskan".
Infeksi hidung dan tenggorokan menyebabkan iritasi pada area-area tersebut dan menghasilkan batuk kering yang meradang dengan sakit tenggorokan. Batuk jenis ini biasanya terlihat pada flu atau pilek.
Tetapi terkadang batuk bisa mulai kering dan berakhir sebagai batuk basah. Sebagai contoh, pneumonia infeksi paru-paru sering dimulai dengan batuk kering yang kadang menyakitkan dan menyebabkan sesak napas yang progresif.
Ketika infeksi berlanjut, kantung udara paru-paru dapat terisi oleh sekresi peradangan seperti cairan jaringan paru-paru dan darah, dan kemudian batuk akan menjadi basah. Pada tahap ini, dahak menjadi berbusa dan berwarna darah.
Sedangkan, batuk rejan disebabkan oleh infeksi bakteri yang mempengaruhi sel-sel di saluran udara dan menyebabkan iritasi dan sekresi. Gejala-gejalanya termasuk batuk yang berakhir dengan suara keras.
Berita Terkait
-
Batuk-batuk Disangka Covid-19, Ternyata Malah Didiagnosis Kanker
-
Sembuh dari Covid-19, Pria Ini Tetap Alami Gejala Batuk dan Kelelahan
-
Ada Gejala Mirip Covid-19, Tiga Peserta UTBK di UNY Ditunda Ujiannya
-
Terinfeksi Covid-19, Mantan Atlet Maraton Kehilangan Bobot hingga 27 Kg!
-
Tak Hanya Batuk Kering, Batuk Berdarah Juga Jadi Gejala Virus Corona!
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
Terkini
-
iPhone 17 Laris Manis, Valuasi Apple Tembus Rp66.500 Triliun
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Bikin Foto Halloween, Hasilnya bak Fotografer Profesional
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 Oktober: 20.000 Gems dan Pemain 111 Langsung Klaim
-
Laptop ASUS AI Ringan dengan Baterai Seharian
-
Report HP : 94% Knowledge Worker Indonesia Pakai AI, Tantangan Hubungan Kerja Tetap Besar
-
Game Battle Royale Gratis, Battlefield Redsec Resmi Meluncur
-
eSIM SIMPATI GoPay dan Telkomsel Wallet Permudah Hidup Digital Kamu!
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Ramah Orang Tua, Simpel Gampang Dipakai
-
5 Tablet Snapdragon Terbaik Spek Setara Flagship, Harga Mulai Rp1 Jutaan
-
Teknologi Bertemu Seni: SMARTFREN Malam 100 Cinta 2025 Tampilkan Orkestra Digital untuk Negeri