Suara.com - Gejala umum virus corona Covid-19 adalah batuk persisten, demam tinggi dan sesak napas. Tapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat batuk berdarah (hemoptisis) sebagai gejala lain dari infeksi virus corona Covid-19.
WHO menyatakan gejala virus corona Covid-19 berupa batuk berdarah tergolong jarang terjadi. Kondisi ini hanya muncul sekitar 1 persen dari 56 ribu orang yang diteliti.
Menurut NHS dilansir dari Express, pasien virus corona Covid-19 bisa mengalami batuk darah yang berasal dari paru-paru sebagai akibat infeksi dada berkepanjangan.
Darah yang keluar akibat infeksi virus corona Covid-19 biasanya berwarna merah cerah atau berbentuk seperti dahak yang berlumuran darah.
Tanda yang mengkhawatirkan dari virus corona Covid-19 adalah gejala yang terlihat pada orang tua, terutama para perokok.
Melalui riwayat tersebut, dokter akan memeriksa seseorang dengan virus corona Covid-19 memiliki kondisi medis serius yang perlu diselidiki dan dirawat atau tidak.
Umumnya, batuk berdarah merupakan dampak dari batuk berkepanjangan dan parah, infeksi dada serta bronkiektasis. NHS juga mengatakan mimisan parah atau pendarahan dari mulut bisa menyebabkan darah keluar dalam air liur ketika batuk.
Selain itu, batuk darah juga bisa merupakan bentuk gejala dari emboli paru (gumpalan darah di paru-paru), edema paru (cairan di paru-paru) dan kanker paru-paru.
Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh TBC, kanker tenggorokan atau konsumsi antikoagulan, obat yang mencegah pembekuan darah, seperti warfarin, rivaroxaban atau dabigatran.
Baca Juga: Pasien Sembuh dari Virus Corona Masih Menderita Seumur Hidup?
Jika darah berwarna gelap dan mengandung sedikit makanan yang terlihat seperti biji kopi. Maka, itu adalah masalah serius dan perlu perawatan medis di rumah sakit.
Sebagian besar batuk darah merupakan sinyal dari suatu kondisi medis serius, tak hanya virus corona Covid-19.
Jadi, saat seseorang dengan virus corona Covid-19 mengalami batuk darah. Hal itu mungkin tidak hanya disebabkan oleh infeksi virus corona, tetapi juga masalah kesehatan lain.
Berdasarkan data yang sama dikumpulkan oleh WHO, sebanyak 88 persen orang menderita demam dan 68 persen menderita batuk kering. Batuk kering, artinya tidak ada lendir atau dahak yang keluar saat batuk.
NHS melaporkan hanya batuk terus menerus yang terbukti sebagai tanda virus corona Covid-19. Badan Kesehatan menjelaskan bahwa batuk terus menerus yang berlangsung 24 jam baru bisa dikatakan sebagai tanda infeksi virus corona Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas