Suara.com - Para ahli sistem kekebalan tubuh memperingatkan tentang "kematian luar biasa" akibat virus Corona (Covid-19) di seluruh Amerika Serikat, kecuali jika aturan lockdown diberlakukan kembali di negara-negara bagian yang saat ini mengalami lonjakan kasus.
Sebanyak lebih dari 70.000 warga Amerika Serikat dites positif Covid-19 pada Jumat (10/7/2020), menandakan empat hari berturut-turut jumlah kenaikan kasus yang dikonfirmasi.
Pada Sabtu, lima negara bagian dan teritori juga mencatat rekor rawat inap karena virus Corona, termasuk Puerto Riko, Carolina Utara, Alaska, Florida, dan California.
California rata-rata melaporkan 91 kematian per hari, sementara Texas melaporkan 66 kasus kematian akibat virus Corona. Florida, Arizona, Illinois, New Jersey, dan South Carolina juga mengalami kenaikan yang cukup besar.
Dr Robert Lahita, profesor kedokteran klinis di Rutgers New Jersey Medical School, mendesak negara-negara bagian dengan jumlah kasus yang meningkat untuk memikirkan kembali pencabutan aturan lockdown.
"Saya berharap bahwa gubernur menggunakan akal sehat dan menutup kembali. Itu hampir tidak bertanggung jawab, dibuka kembali, sampai kita memiliki bukti absolut bahwa penyakit ini terkendali," ucap Dr Lahita, seperti dikutip Daily Mail, Senin (13/7/2020).
Dr Lahita menambahkan bahwa ia takut dokter dan ahli telah dikesampingkan demi mementingkan masalah ekonomi.
Presiden Donald Trump sendiri telah menekankan perlunya membuka kembali perekonomian, menjelang pemilihan pada November mendatang. Namun, Trump harus menerima kenyataan bahwa penyebaran virus meningkat dan terlihat mengenakan masker penutup wajah saat berkunjung ke pusat kesehatan Walter Reed. Itu merupakan pertama kalinya Trump terlihat mengenakan masker di depan umum.
Walt Disney World's Magic Kingdom dan Animal Kingdom juga telah dibuka kembali pada Sabtu (11/7/2020), meskipun ada lonjakan jumlah penduduk Florida yang positif Covid-19. Negara bagian itu mencatat rekor hampir 500 kematian akibat Covid-19 pada minggu ini.
Baca Juga: Di Tengah Protes Antirasisme, Kasus Virus Corona di Amerika Tembus 2 Juta
Texas, Arizona, dan South Carolina juga sedang dilanda pandemi. Ketiga negara bagian itu mencatat jumlah kematian yang meningkat lebih dari 100 persen dalam empat minggu terakhir.
Empat negara bagian lainnya, yaitu Mississippi, Tennessee, California, dan Louisiana, mencatat setidaknya 10 persen lonjakan dalam rentang waktu yang sama. Rumah sakit daerah Houston pun mencapai kapasitas dengan beberapa pasien dirawat di bangsal ICU.
Setelah pertengahan April, angka kematian sempat menurun karena aturan lockdown diberlakukan di seluruh negara bagian dan kurva kasus mulai merata. Titik terendah tercatat pada 5 Juli dengan 217 kematian, itu adalah angka terendah sejak 24 Maret.
Sejak itu, di tengah jumlah kasus yang memecahkan rekor di beberapa negara bagian, jumlah kematian telah mulai meningkat, melampaui 800 kematian masing-masing dari empat hari terakhir hingga Jumat.
Seorang ahli biostatiok Universitas Massachusetts, Nicholas Reich, mengumpulkan lebih dari 30 model epidemiologi untuk membuat perkiraan minggu-minggu pandemi yang akan datang. Menurutnya, Amerika Serikat akan melihat angka kematian meningkat menjadi 147.466 pada 1 Agustus mendatang.
Reich mengatakan bahwa perkiraan terbaik model melihat akan terjadi peningkatan lambat dan stabil dalam kematian akibat Covid-19 baru di Amerika Serikat selama empat minggu ke depan, antara 3.800 dan 5.000 per minggu.
Berita Terkait
-
Pakar: Kematian karena TB Lebih Tinggi Daripada Angka Kematian Covid-19
-
Angka Kematian Melonjak, Trump Percaya Corona di AS Bakal Hilang Sendiri
-
Kasus Terus Meningkat, WHO Sebut Amerika Belum Sentuh Puncak Pandemi
-
Covid-19: Warga Kulit Hitam dan Asia Lebih Berisiko Tertular?
-
Pensiunan Dokter Bedah Diduga sebagai Penyebar Virus Corona di Amerika
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Tak Perlu Keluar Aplikasi Lagi! Gemini Segera Bisa Multitasking di Android
-
5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
-
LG Siap Unjuk Robot Humanoid untuk Urusan Rumah di CES 2026, Ini Bocorannya
-
Xiaomi 17 Ultra Leica Edition Ludes dalam Hitungan Menit, Diburu Kolektor dan Fotografer
-
Menutup 2025, Apple Pensiunkan 25 Produk Sekaligus: Era Lama Resmi Berakhir
-
5 Laptop Murah Terbaik 2025 untuk Mahasiswa yang Bisa Multitasking, Awet Dipakai Sampai Wisuda
-
Bocoran Render Tecno Pova Curve 2 5G Muncul, Baterai 8.000mAh Siap Guncang Pasar Mid-Range
-
5 HP dengan Stylus Pen Paling Murah, Spek Mewah untuk Multitasking
-
Waspada! Di Balik Keindahan Pandora, 'Avatar 3' Jadi Umpan Empuk Penjahat Siber
-
Akhirnya Bisa Ganti Alamat Gmail! Google Uji Fitur yang Sudah Lama Dinanti Pengguna