Suara.com - Penelitian terbaru mengungkap berapa banyak yang dapat dikurangi dari penyebaran virus Corona (Covid-19), jika orang-orang tetap berada di rumah. Pengukuran ini ditunjukkan menggunakan angka reproduksi atau disebut juga R secara sederhana.
Dalam kasus penyakit menular seperti Covid-19, R menentukan berapa banyak orang yang akan terinfeksi oleh setiap orang yang sudah terinfeksi positif. Agar berhasil mengalahkan patogen seperti Covid-19, orang perlu R menjadi kurang dari 1. Artinya, setiap orang meneruskan infeksi kepada kurang dari satu orang lain, yang pada akhirnya menyebabkan semakin sedikit orang yang terinfeksi. Sebaliknya, nilai R ang lebih besar dari 1 menunjukkan penyebaran yang berkembang.
Para ilmuwan kemudian mencari tahu bagaimana manusia dapat benar-benar mengetahui langkah apa saja yang bekerja, untuk mengekang penyebaran Covid-19 dan menekan angka R.
Penelitian baru yang dipimpin oleh dokter anak David Rubin dari Children's Hospital of Philadelphia, memberikan salah satu perspektif paling jelas dan paling komprehensif tentang ini dalam konteks kasus di wilayah Amerika Serikat dengan mengumpulkan data 54 persen dari populasi.
"Jelas faktor terkuat dalam model kami yang dikaitkan dengan pengurangan transmisi adalah jarak sosial. Kita perlu menerima aturan standar seperti mengenakan masker, mengurangi jumlah kerumunan, dan membatasi akses ke lokasi seperti bar di dalam ruangan, di mana risiko wabah paling tinggi," kata Rubin, seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (28/7/2020).
Para ilmuwan ingin memahami faktor-faktor apa saja di tingkat kabupaten yang tampaknya paling mempengaruhi R, yang bervariasi berdasarkan waktu dan tempat. Dalam penelitian tersebut, dengan melihat data dari 25 Februari hingga 23 April, tim ahli secara khusus meneliti dampak potensial dari tiga variabel terhadap R, yaitu jarak sosial, kepadatan populasi, dan suhu.
Seperti yang diketahui, jarak sosial dapat mengurangi penyebaran virus Corona dengan membatasi seberapa banyak orang terinfeksi memiliki kontak dengan orang yang tidak terinfeksi. Demikian pula dengan kepadatan populasi diharapkan menjadi faktor penting dalam penyebaran virus, dengan kepadatan lebih besar akan membuat risiko transmisi yang lebih besar.
Sedangkan untuk suhu atau cuaca, dampaknya pada penyebaran virus Corona tidak begitu jelas karena kenaikan suhu dan tingkat kelembaban dianggap berdampak pada penularan virus, tetapi buktinya sangat beragam.
Dalam studi baru yang dilaporkan di JAMA Network Open, jarak sosial diukur dengan data lokasi seluler tingkat kabupaten, memperkirakan tingkat perjalanan selama aturan lockdown, dibandingkan dengan tren pra-pandemi. Sejauh ini, itu adalah proksi yang akurat, di mana jarak sosial memang terkait dengan pengurangan terbesar untuk nilai R secara keseluruhan.
Baca Juga: Survei Sebut Pandemi Covid-19 Bikin Menu Makanan Rumah Makin Hits
Para ilmuwan rata-rata menemukan bahwa penurunan 50 persen dalam perjalanan bisnis yang tidak penting berkolerasi dengan penurunan 46 persen di R, sementara penurunan 75 persen dalam perjalanan bisnis yang tidak penting berkolerasi dengan penurunan 60 persen di R. Artinya, semakin besar penurunan perjalanan bisnis yang tidak penting, maka semakin besar penurunan nilai R.
Kepadatan populasi yang lebih besar juga berkolerasi dengan sedikit peningkatan dalam R dan cuaca juga tampaknya memiliki dampak, meskipun efeknya agak tidak jelas.
Secara keseluruhan, para ilmuwan mengatakan bahwa pembatasan jarak sosial memiliki efek terbesar dalam mengurangi penularan virus Corona. Karenanya, tetap di rumah dan menghindari kerumunan dapat berdampak besar bagi penyebaran Covid-19.
Berita Terkait
-
Panduan Ini Permudah Anda Keluar Rumah saat Pandemi Covid-19
-
Tampil Perdana, Musikal di Rumah Aja Tayangkan Cerita Rakyat Malin Kundang
-
Studi: Orang yang Miliki Trauma Masa Lalu Bisa Terlihat dari Mata
-
Ahli: Aturan di Rumah Aja Tak Pengaruhi Jumlah Kasus Virus Corona Covid-19
-
Tips Tetap Aman dan Terhindar dari Risiko Luka Bakar Selama di Rumah Aja
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
5 Rekomendasi HP Android Rp 2 Jutaan yang Cocok untuk Gaming
-
4 Rekomendasi HP Android Mulai Rp 2 Jutaan Cocok untuk Live TikTok dan Anti-Lag
-
17 Kode Redeem FC Mobile Edisi 6 Desember 2025 dan Cara Klaimnya Biar Akun "GG"
-
25 Kode Redeem FF 6 Desember 2025, Berhadiah Arrival Animation Top Criminal
-
Huawei FreeBuds 7i Bawa 'Home Theater Mini' di Telinga dengan Audio 3D Imersif dan IP54
-
Maksimalkan 'Me Time' dengan Performa Buas, Lenovo Legion Tab Gen 3 Resmi Meluncur di Indonesia
-
Toshiba Pamerkan Kecanggihan Teknologi Jepang dalam Balutan Estetika Japandi
-
Indosat - Qualcomm Resmi Hadirkan Otomatisasi Jaringan Berbasis AI, Janjikan Era Baru Telekomunikasi
-
Cara Berlangganan Starlink Milik Elon Musk, Tak Perlu Pakai Pulsa!
-
5 Tablet RAM 16 GB untuk Produktivitas Kerja dan Multitasking, Solusi Pengganti Laptop