Suara.com - Pendiri Microsoft Bill Gates percaya bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) "dikekang" oleh Gedung Putih, atas tanggapan CDC terhadap virus Corona (Covid-19) sejak awal pandemi.
Bill Gates mengatakan bahwa ia mengharapkan CDC berada di garis depan dalam melawan pandemi karena CDC terdiri dari "orang-orang pintar", tetapi mantan pimpinan Micosoft itu menyebut mereka telah "disingkirkan".
Bill Gates juga mengatakan bahwa ia berulang kali diberitahu harus menghubungi Gedung Putih ketika ia dan yayasannya mendekati CDC untuk bekerja melawan pandemi. Miliarder itu pun mengklaim bahwa pengujian virus Corona di Amerika Serikat "sepenuhnya sampah" dan sebagian besar tes sia-sia.
"Saya terkejut dengan situasi Amerika Serikat karena orang terpintar di bidang epidemiologi di dunia, paling banyak berada di CDC. Saya berharap mereka melakukan lebih baik. Anda akan berharap CDC menjadi yang paling terlihat, bukan Gedung Putih atau bahkan Anthony Fauci. Tapi mereka belum menjadi wajah epidemi," jelas Bill Gates, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (10/8/2020).
Dia membeberkan, orang CDC dilatih berkomunikasi dengan tidak membuat orang panik, tetapi membuat orang menganggap serius sesuatu.
"Mereka pada dasarnya sudah diberangus sejak awal," tegasnya.
Bill Gates menambahkan bahwa Gedung Putih tidak mengizinkan CDC melakukan upayanya, sejak Maret dan setelahnya. Menurutnya, pekerjaan badan tersebut tidak dapat memberi manfaat bagi rakyat Amerika.
Bill Gates muncul sebagai kritikus terhadap respons negara itu terhadap pandemi Covid-19 selama berbulan-bulan. Dia pun telah berbicara sebelumnya tentang perlunya kolaborasi dengan negara lain, untuk pengujian yang lebih baik dan bagaimana yayasannya mendukung pembuatan vaksin.
Pada April, Bill dan Melinda Gates Foundation mengatakan bahwa akan berfokus memerangi virus Corona dengan memberi "perhatian total".
Baca Juga: Terbuai Klaim Trump, 100 Orang Meninggal Usai Konsumsi Hydroxychloroquine
Yayasan tersebut sebelumnya telah bekerja untuk menanggapi pandemi lain, seperti krisis Ebola. Bill Gates sendiri sebelumnya juga telah memperingatkan bahwa Amerika Serikat harus bersiap menghadapi pandemi seperti yang dialami saat ini.
"Lalu ada periode waktu beberapa bulan pertama pandemi ketika Amerika Serikat benar-benar mempersulit perusahaan penguji komersial untuk mendapatkan persetujuan tes, CDC memiliki volume tes yang sangat rendah, dan mereka tidak membiarkan orang lain melakukan pengujian," kata Bill Gates.
Dia pun menilai, larangan bepergian juga datang terlambat. Begitu juga dengan anjuran penggunaan masker.
Dalam wawancara Wired, Bill Gates juga melayangkan kritik keras untuk pengujian yang dilakukan AS dan mengklaim banyak tes yang diberikan sia-sia karena datang terlambat serta memberikan peluang bagi orang-orang terinfeksi virus ketika menunggu hasilnya keluar.
"Mayoritas dari semua tes di Amerika Serikat benar-benar sampah. Sia-sia," ucap Gates.
Bill Gates menyarankan, agar perusahaan yang membuat tes harus mengganti biaya beradasarkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasilnya.
Berita Terkait
-
Bukan Wakunya Kampanye, Donald Trump Malah Sebut Joe Biden Menentang Tuhan
-
Tiga Remaja Tak Sengaja Masuk ke Resor Donald Trump, Bawa Senapan AK47
-
Nasib TikTok di Tengah Persaingan Teknologi AS-Tiongkok
-
Pertama Dalam Sejarah, Facebook Hapus Postingan Trump yang Menyesatkan
-
Ledakan Besar di Beirut, Donald Trump: Sepertinya Serangan yang Mengerikan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
5 Tablet Murah untuk Edit Video: Spek Dewa, Memori Besar, Harga Mulai Rp2 Jutaan
-
Dua Tablet Murah POCO Siap Masuk ke Indonesia, Usung Chip Kencang Snapdragon
-
26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 November: Ada Pemain 110-115 dan Ratusan Rank Up
-
5 Tablet dengan RAM 12 GB Plus Baterai Jumbo, Multitasking untuk Pekerjaan Berat
-
Spesifikasi RedMagic 11 Pro: Calon HP Gaming Gahar di Indonesia, Chip Super Kencang
-
HP Murah Oppo Misterius Lolos Sertifikasi, Usung Baterai 7.000 mAh
-
5 Smartwatch Anti Air yang Bisa Dipakai Berenang, Aman hingga Kedalaman 50 Meter
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru