Suara.com - Presiden AS Donald Trump yang sedang berjuang mempertahankan kekuasannya dalam pemilu AS 2020 mendatang menyebut lawannya, Joe Biden sebagai sosok yang menentang Tuhan.
Menyadur BBC News pada Jumat (07/08/2020), hal ini diungkapkan Trump ketika ia mengunjungi Ohio, kota yang membawanya pada kemenangan saat pilpres sebelumnya.
"Dia (Joe Biden) menentang Tuhan. Dia mengikuti agenda kiri radikal," ungkap Donald Trump dengan gaya bicara yang khas. Trump, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Presbyterian, terus menyudutkan Joe Biden dari sisi rohani.
"Singkirkan senjatamu, hancurkan Amandemen Kedua Anda. Tidak ada agama, tidak ada apa pun, menyakiti Alkitab, menyakiti Tuhan."
"Dia melawan Tuhan, dia melawan senjata, dia melawan energi, jenis energi kita," cecarnya.
Donald Trump mengatakan hal ini kala melakukan kunjungan resmi di pabrik mesin cuci dan atas hal ini, ia dituduh menyalahgunakan platform kepresidenan untuk keuntungan politik.
Trump menyuntikkan retorika gaya kampanye saat kunjungan resmi yang didanai pembayar pajak yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan kebijakan pemerintah AS.
Sementara itu, Joe Biden melalui juru bicaranya menekankan bahwa ia adalah seorang Katolik taat.
Ia sering menyinggung, bagaimana agama bisa membantunya saat menghadapi musibah seperti kematian istri dan anak pertamanya dalam kecelakaan mobil tahun 1972 silam.
Baca Juga: Pertama Dalam Sejarah, Facebook Hapus Postingan Trump yang Menyesatkan
"Keyakinan Joe Biden adalah inti dari jati dirinya, dia menjalaninya dengan bermartabat sepanjang hidupnya," ungkap Andrew Bates, juru bicara Joe Biden pada hari Kamis.
"Dan itu (agama) menjadi sumber kekuatan dan kenyamanan untuk Joe Biden saat ia mengalami masa sulit yang ekstrim," lanjutnya.
Dalam sebuah wawancara, Biden berkata bahwa komunitas Afrika-Amerika itu homogen dan komentar Trump digambarkan sebagai hal yang sangat menghina.
"Apa yang kalian semua tahu tapi kebanyakan orang tidak tahu, tidak seperti komunitas Afrika Amerika dengan pengecualian penting, komunitas Latino adalah komunitas yang sangat beragam dengan sikap yang berbeda tentang hal-hal yang berbeda."
Dia kemudian mengeluarkan permintaan maaf di Twitter atas komentar ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog