Ilustrasi Planet Mars dan dua buah bulannya (Shutterstock).
Suara.com - Memasuki minggu kedua di bulan Agustus 2020, akan terdapat beberapa fenomena astronomi yang akan terjadi. Sama halnya dengan minggu pertama di bulan Agustus 2020 terjadi lima fenomena astronomi yang dapat dilihat dengan mata telanjang maupun dengan menggunakan alat. Pada minggu kedua ini akan terdapat 6 fenomena astronomi.
Melansir dari laman Instagram Pusat Sains Antariksa Lapan (@pussainsa_lapan), memberitahukan terdapat 6 jenis fenomena astronomi yang akan terjadi pada minggu kedua bulan Agustus 2020 ini.
Berikut fenomena astronomi pada minggu ke dua bulan Agustus 2020:
- 9 Agustus: Bulan di Titik Terjauh dari Bumi (Apogee)
Bulan akan berada pada titik terjauh dari Bumi (Apogee) pada pukul 20.46 WIB dengan jarak 407.076 kilometer, iluminasi 69,8% dan lebar sudut 29,5 menit busur.
Bulan terletak di kontelasi Pisces ketika apogee. Akan tetapi, Bulan baru dapat disaksikan ketika terbit pada pukul 22.30 WIB di arah Timur dan terbenam keesokan harinya pada pukul 10.00 WIB di arah Barat. - 9 Agustus: Konjungsi Bulan-Mars
Di tanggal 9 Agustus juga terjadi fenomena astronomi yaitu konjungsi Bulan-Mars yang dapat disaksikan sejak pukul 22.30 WIB di arah Timur dan berakhir ketika senja bahari/nautika berakhir (24 menit sebelum Matahari terbit) di arah Barat-Barat laut. Ketika konjungsi Bulan-Mars, Bulan akan terpisah sejauh 4,3 derajat terhadap Mars. - 11-12 Agustus: Fase Perbani Akhir Bulan
Puncak fase perbani akhir akan terjadi pada tanggal 11 Agustus 2020 pukul 23.43 WIB, Bulan berjarak 402.942 kilometer dari Bumi dan akan tampak dengan lebar sudut 29,7 menit busur. Ketika fase perbani akhir, Bulan akan terbit di sekitar tengah malam di arah Timur-Timur Laut dan berkulminasi di arah Utara ketika Matahari terbit.
Bulan terbenam di arah Barat-Barat Laut di sekitar tengah hari, Bulan berada di Manzilah Botein (Delta Arietis) di kontelasi Aries. - 12-13 Agustus: Puncah Hujan Meteor Perseid
Hujan Meteor Perseid aktif sejak tanggal 17 Juli hinga 24 Agustus dan puncaknya terjadi pada tanggal 12-13 Agustus 2020. Hujan meteor ini dinamai berdasarkan titik radian (titik asal munculnya hujan meteor) yang terletak di konstelasi Perseus, hujan meteor ini berasal dari sisa-sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle dan dapak disaksikan mulai dari tengah malam hingga fajar bahari/nautika berakhir (24 menit sebelum Matahari terbit).
Ketika titik radian berkulminasi di arah Utara dengan ketinggian 25,3 derajat. Intensitas maksimum hujan meteor ini mencapai 60-70 meteor tiap jam dengan kelajuan meteor mencapai 212.400 km/jam. - 13 Agustus: Venus mencapai Elongasi Barat Maksimum
Venus akan mencapai elongasi maksimum di arah barat pada 13 Agustus 2020 pukul 07.21 WIB sebesar 46 derajat. Venus terletak di 20 derajat Utara Mtahari dengan ketinggian 41,3 derajat dan berada di Manzilah Alhena (Gamma Geminorium) kontelasi Gemini.
Venus dapat diamati dengan mata telanjang karena maknitudonya mencapai -4,3 dan lebar sudut 23,8 detik busur. Elongasi maksimm barat Venus terjadi rata-rata setiap 19 bukan sekali, terakhir terjadi pada 6 Januari 2019 dan akan terjadi kembali pada 21 Maret 2021 bertepatan dengan Ekuinoks Aries. - 13 Agustus: Venus memasuki Fase Dikotomi
Dikotomi adalah nama lain dari fase perbani atau kuartir dan kuadratur. Secara umum dikotomi adalah konigurasi ketika Bumi, planet dan Matahari membentuk sudut siku-siku atau 90 derajat. Hal ini membuat bagian planet (Venus) yang teramati dari Bumu akan tampak bercahaya 50 persen dari luarpiringan.
Secara umum, terjadinya dikotomi Venus hanya berselisih beberapa jam dengan elongasi maksimum Venus, hal ini karena orbit Venus tidak tepat berimpit dengan ekliptika.
Itulah fenomena astronomi yang akan terjadi pada minggu ke dua di bulan Agustus 2020.
Komentar
Berita Terkait
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Viral Pengantin Baru Terkena Honeymoon Cystitis H+7 usai Menikah, Apa Itu?
-
Mengenal Asteroid 2025 PN7, Bulan Kedua yang Mengorbit Bersama Bumi
-
Produksi Minyak Bumi Naik 4,79%, Bahlil Optimis lewat Reaktivasi Sumur dan 45 Ribu Sumur Rakyat!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Spesifikasi Realme 15T yang Segera Hadir ke Indonesia, Punya Desain ala iPhone
-
Salah Satu Ponsel Tertipis, Render Motorola Edge 70 Beredar ke Publik
-
Drama China Laris: Pendapatan Capai Rp156 Triliun, Lampaui Box Office Lokal
-
HP Flagship Oppo Terima Update ColorOS 16 pada November 2025, Begini Fiturnya
-
Spartan Survivors Hadir di Steam, Game Gratis Buatan Penggemar Dapat Restu Microsoft
-
25 Kode Redeem FC Mobile 29 Oktober: Segera Klaim Hadiah Gems, Icon, dan Skin Jersey Edisi Terbatas!
-
25 Kode Redeem FF 29 Oktober: Dapatkan Diamond, Bundle, dan Skin Kolaborasi Gratis!
-
Siap Rilis Global, iQOO 15 Black Edition Terlihat di Toko Online
-
Gaming Lebih Mulus, Honor GT 2 Diprediksi Bawa Layar OLED 165 Hz
-
iPhone 17 Laris Manis, Valuasi Apple Tembus Rp66.500 Triliun