- Saham Grup Bakrie mulai bangkit kembali.
- Dahulu dikenal dengan saham gocapan.
- Kenaikan harga saham mereka yang tiba-tiba dan signifikan menjadi sinyal bahwa raksasa konglomerasi ini sedang bangun dari tidur panjangnnya.
Suara.com - Setelah bertahun-tahun terperangkap dalam status "saham gocap" (harga Rp50 per lembar) yang mematikan, emiten-emiten di bawah payung Grup Bakrie menunjukkan manuver comeback yang mengejutkan di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir-akhir ini.
Kenaikan harga saham mereka yang tiba-tiba dan signifikan menjadi sinyal bahwa raksasa konglomerasi ini sedang bangun dari tidur panjangnnya.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (15/12/2025), setidaknya lima emiten Grup Bakrie yang akrab disapa "Bakris" berhasil menunjukkan tren positif, lepas dari jurang saham gocap.
1. BRMS
Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menutup perdagangan menjelang akhir tahun dengan performa yang mencuri perhatian investor. Meskipun mengalami koreksi di sesi penutupan hari ini, secara jangka panjang, saham emiten pertambangan mineral ini telah mencatatkan kenaikan yang fantastis, menjadikannya salah satu saham dengan pertumbuhan harga tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Berdasarkan data penutupan perdagangan pada Senin pukul 16.14 WIB, saham BRMS ditutup pada harga Rp1.125,00 per saham.
Pergerakan harga saham BRMS dalam lima tahun terakhir menjadi sorotan utama. Saham ini telah mengalami lonjakan harga sebesar 1.361,99% atau naik sebesar 1.048,05 poin dari harga lima tahun lalu di harga 76 perak pada 5 tahun lalu.
Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), salah satu raksasa pertambangan batu bara di Indonesia, kembali menjadi sorotan tajam di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data pergerakan saham terbaru per Senin (15/12/2025) pukul 16.14 WIB menunjukkan kinerja jangka panjang yang fenomenal, dengan kenaikan mencapai lebih dari tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir.
2. BUMI
Baca Juga: Lineup Lengkap Big Bang Festival 2025/2026 Bocor: Ada Dewa 19, Tulus, sampai Weird Genius!
Harga saham BUMI tercatat berada di level Rp344,00 per lembar. Angka ini menandakan lompatan dahsyat sebesar +263,00 poin atau setara dengan 324,69% dari posisi lima tahun lalu.
Kinerja luar biasa ini menunjukkan pemulihan dan kepercayaan pasar yang kuat terhadap restrukturisasi utang dan prospek bisnis batu bara BUMI. Saham ini pernah berada di titik terendah 52 minggu di level Rp70 namun kini telah terbang tinggi dan menembus batas psikologis.
Pada perdagangan hari ini, Senin (15/12/2025), saham BUMI dibuka pada harga Rp372,00 dan sempat menyentuh level tertinggi harian di Rp400. Level Rp400 ini sekaligus menyamai rekor tertinggi (Tinggi 52 mg) saham dalam 52 minggu terakhir, sebelum akhirnya ditutup sedikit terkoreksi di level Rp344. setelah sempat menyentuh level terendah harian di Rp340.
Harga penutupan hari ini, Rp344 sangat jauh meninggalkan harga yang tercatat pada Juni 2022, yaitu Rp57 menempatkan BUMI sebagai salah satu hot stock yang paling banyak dibicarakan di kalangan investor beberapa tahun terakhir.
3. DEWA
Perjalanan saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mencuri perhatian investor. Meskipun sektor batu bara dan jasa penambangan kerap menghadapi tantangan fluktuasi harga komoditas, saham berkode DEWA ini menunjukkan performa jangka panjang yang sungguh fantastis, melambung nyaris seribu persen dalam lima tahun terakhir!
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera
-
Punya Pasar 179,8 Juta Jiwa, RI Bidik Peluang Dagang Lewat FTA Indonesia - EAEU
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Senis Sore, Antisipasi Kebijakan Suku Bunga BI
-
Tentakel Bisnis Hashim Djojohadikusumo yang Kian Kuat Menghisap