- IHSG pada Rabu, 17 Desember 2025, ditutup menguat 28,57 poin (+0,33%) mencapai 8.715,04 di sesi pertama.
- Sektor Infrastruktur dan Energi memimpin kenaikan indeks, ditopang oleh saham unggulan seperti MORA dan ENRG.
- Perdagangan sesi I mencatatkan nilai transaksi Rp 26,89 Triliun, dengan BBRI menjadi penggerak utama penguatan indeks.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu, 17 Desember 2025.
IHSG tercatat menguat 28,57 poin atau +0,33% ke level 8.715,04. Indeks saham unggulan LQ45 turut mencatatkan kenaikan sebesar +0,41% ke posisi 857,86.
Selama perdagangan sesi I, IHSG bergerak pada rentang harian antara 8.691,46 hingga level tertinggi di 8.729,46. Total nilai transaksi di bursa mencapai angka signifikan sebesar Rp 26,89 Triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 34,43 Miliar saham.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (USD-IDR) terpantau di level 16.652. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di posisi $55.75 per barel.
Sektor Infrastruktur dan Energi Memimpin Pasar
Penguatan indeks pada paruh pertama hari ini didominasi oleh pergerakan positif di beberapa sektor kunci:
Sektor Infrastruktur (IDXINFRA): Menjadi pemimpin penguatan dengan kenaikan tajam +2,57%. Saham MORA melesat +11,03% ke harga Rp11.825 dan menjadi salah satu penggerak utama indeks (Leading Movers). Saham infrastruktur lainnya seperti TOWR (+4,59%) dan INET (+6,67%) juga menguat signifikan.
Sektor Energi (IDXENER): Menguat sebesar +1,47%. Kenaikan ini ditopang oleh saham ENRG yang melonjak +8,16% ke Rp1.525 serta saham BUMI yang naik +1,72% ke Rp354. Saham DEWA juga mencatatkan kenaikan +3,70%.
Sektor Bahan Baku Dasar (IDXBASIC): Naik +0,69%, didorong oleh penguatan saham tambang seperti ANTM (+2,36%), EMAS (+4,21%), dan TINS (+3,52%).
Baca Juga: Lebih dari 2 Dekade Melantai di Bursa Efek Indonesia, Harga Saham BBRI Telah Naik 48 Kali
Saham Perbankan Berbalik Menguat, Sektor Teknologi Melemah
Saham BBRI menjadi penggerak utama (Top Leading Mover) IHSG sesi I dengan kenaikan +2,17% ke harga Rp3.770. Saham perbankan blue chip lainnya, BBCA, juga menguat tipis +0,31%.
Di sisi lain, beberapa sektor mengalami tekanan jual:
Sektor Teknologi (IDXTECH): Melemah -1,45% akibat koreksi pada saham EMTK yang anjlok -5,44%.
Sektor Konsumer Siklikal (IDXCYC): Turun -1,41%.
Saham Paling Aktif dan Top Gainers
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
-
Pemerintah Bidik Gig Economy Jadi Mesin Ketiga Pendorong Ekonomi Nasional
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Jelang Akhir Tahun, BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun
-
Menko Airlangga Puja-puji AI, Bisa Buka Lapangan Kerja
-
Hans Patuwo Resmi Jabat CEO GOTO
-
Airlangga Siapkan KUR Rp10 Triliun Biayai Proyek Gig Economy
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Pabrik VinFast Subang Digeruduk Massa Sehari Usai Diresmikan, Minta 'Jatah' Lokal
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%