Suara.com - Sebuah laporan dari Universitas Stanford menunjukkan bahwa remaja dan dewasa muda yang menggunakan rokok elektrik alias vape, memiliki risiko lima sampai tujuh kali lebih besar untuk terkena virus corona.
Sejak pandemi Covid-19 mulai menghantam Amerika Serikat pada Maret lalu, spekulasi tentang hubungan antara vape dan virus corona telah berkembang.
Dua lembaga kesehatan di AS, Food and Drug Administration dan National Institute on Drug Abuse, dan sudah mengeluarkan peringatan.
Meski penggunaan rokok elektrik dikhawatirkan memicu infeksi Covid-19, namun hanya sedikit penelitian yang dilakukan untuk mengkaji masalah tersebut.
Kini, sebuah penelitian yang diterbitkan hari ini di The Journal of Adolescent Health akhirnya menyajikan data yang menunjukkan hubungan antara penggunaan rokok elektrik dan risiko Covid-19.
Para peneliti dari Universitas Stanford menunjukkan bahwa remaja dan dewasa muda berusia 13 hingga 24 tahun yang menggunakan rokok elektrik, lima kali lebih mungkin didiagnosis dengan Covid-19 daripada mereka yang tidak menggunakan vape.
Sedangkan bagi mereka yang merupakan perokok ganda (rokok konvensional dan elektrik) berisiko tujuh kali lebih besar untuk terinfeksi virus corona.
“Saya tahu akan ada hubungan diantara keduanya, hanya saja saya tidak mengira risikonya bisa sebesar itu,” kata salah satu penulis penelitian, Bonnie Halpern-Felsher, seperti dikutip dari Wired, Minggu (16/8/2020).
Untuk meneliti hubungan antara penggunaan e-rokok dan Covid-19 pada remaja dan orang dewasa, para peneliti mengajukan survei online kepada 4.000 responden dari seluruh 50 negara bagian AS.
Baca Juga: Mesti Dihindari, Olahraga Jenis Ini Berisiko Tingkatkan Penularan Covid-19
Peneliti kemudian menyortir sampel agar bisa menemukan sampel berbeda yang mewakili ras dan etnis, jenis kelamin, status LGBTQ, dan komposisi usia populasi di AS.
Pertanyaan yang diajukan dalam survei yang dilakukan pada awal Mei ini berkisar pada apakah mereka pernah menggunakan rokok biasa atau rokok elektronik; apakah mereka telah menggunakannya dalam 30 hari terakhir; apakah mereka telah diuji untuk Covid-19; dan apakah hasil tes mereka positif.
Para peneliti juga mengendalikan faktor risiko Covid-19 lainnya seperti apakah responden tinggal di dekat hotspot virus corona; apakah mereka kekurangan atau kelebihan berat badan yang dapat mempengaruhi fungsi paru-paru; dan untuk status sosial ekonomi mereka, yang dapat mempengaruhi seberapa baik orang dapat menjaga jarak secara sosial.
Setelah mempertimbangkan dan menganalisis survei tersebut, para peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa pengguna ganda yang telah merokok dalam 30 hari terakhir, tidak hanya lebih mungkin untuk dites positif, tetapi mereka juga sembilan kali lebih mungkin untuk dites.
"Survei menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik dan konvensional adalah faktor risiko signifikan yang mendasari adanya infeksi Covid-19, yang sebelumnya belum pernah ditunjukkan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Hasil Studi: Penggunaan Vape Bisa Menyebabkan Masalah Jantung
-
Rokok dan Vape Tingkatkan Risiko Stroke pada Pasien Covid-19
-
Panduan Ini Permudah Anda Keluar Rumah saat Pandemi Covid-19
-
Nekat Nge-vape di Dalam MRT, Tiga Remaja Singapura Ditahan Polisi
-
Kaitan Golongan Darah dengan Kerentanan Terkena Covid-19, Simak Kata Ahli!
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Tak Perlu Keluar Aplikasi Lagi! Gemini Segera Bisa Multitasking di Android
-
5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
-
LG Siap Unjuk Robot Humanoid untuk Urusan Rumah di CES 2026, Ini Bocorannya
-
Xiaomi 17 Ultra Leica Edition Ludes dalam Hitungan Menit, Diburu Kolektor dan Fotografer
-
Menutup 2025, Apple Pensiunkan 25 Produk Sekaligus: Era Lama Resmi Berakhir
-
5 Laptop Murah Terbaik 2025 untuk Mahasiswa yang Bisa Multitasking, Awet Dipakai Sampai Wisuda
-
Bocoran Render Tecno Pova Curve 2 5G Muncul, Baterai 8.000mAh Siap Guncang Pasar Mid-Range
-
5 HP dengan Stylus Pen Paling Murah, Spek Mewah untuk Multitasking
-
Waspada! Di Balik Keindahan Pandora, 'Avatar 3' Jadi Umpan Empuk Penjahat Siber
-
Akhirnya Bisa Ganti Alamat Gmail! Google Uji Fitur yang Sudah Lama Dinanti Pengguna