Suara.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik atau vape bisa berefek pada kesehatan jantung. Hal ini dilaporkan dalam sebuah studi dari peneliti Asosiasi Kardiologi Pencegahan Eropa (EAPC) yang berfokus pada efek kardiovaskular dalam penggunaan rokok elektrik.
Melansir dari MedicalXpress, penelitian ini menunjukkan bahwa vape meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Rokok elektrik ini juga disebut mengubah dinding arteri sehingga menjadi kaku dan kurang elastis, serta menghambat fungsi pembuluh darah.
Beberapa efek ini memicu risiko pembekuan darah dan penumpukan lemak di dalam dinding arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung.
"Rokok elektrik adalah produk yang relatif baru dan dampak kesehatan jangka panjangnya belum diketahui dengan jelas," kata Professor Maja-Lisa Løchen dari UiT The Arctic University of Norway, Tromsø.
"Sekarang lah saatnya bagi para politisi dan pembuat peraturan untuk bertindak," tambahnya.
Menurut Løchen, pengguna rokok elektrik yang sebelumnya merokok lebih cenderung tetap merokok sembari memakai vape.
"Orang yang menggunakan vape untuk berhenti merokok sering berakhir menjadi konsumen ganda baik rokok tradisional maupun rokok elektrik," kata Løchen.
Penelitian ini telah diterbitkan di European Journal of Preventive Cardiology.
Selain masalah jantung, penggunaan produk rokok elektrik juga bisa menimbulan cidera paru-paru yang disebut Evali.
Baca Juga: 10,5 Persen Pasien Covid-19 yang Meninggal Dunia Idap Masalah Jantung
Gejala Evali yang mirip dengan gejala Covid-19 antara lain sesak napas, demam dan menggigil, batuk, muntah, diare, sakit kepala, pusing, detak jantung cepat dan nyeri dada.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis