Gempa bumi (shutterstock)
Suara.com - Gempa bumi bermagnitudo 6,9 terjadi di Laut Banda - Laut Flores, sebelah utara Nusa Tenggara Timur pada Jumat (21/8) pukul 11.09.50 WIB dipicu oleh deformasi deformasi atau penyesaran pada lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Banda.
Uniknya gempa ini terasa hingga Wakatobi dan Kalimantan Utara yang secara geografis sangat jauh dari titik pusat gempa, demikian dijelaskan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) seperti dilansir dari Antara.
Berikut adalah 3 fakta gempa Laut Banda - Laut Flores seperti yang dibeberkan Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono:
- Gempa dalam (deep focus earthquake)
Gempa Laut Banda - Laut Flores ini termasuk dalam jenis gempa dalam (deep focus earthquake), karena sumber gempa (hiposenter) berpusat di kedalaman yang melebihi 300 kilometer. Gempa dalam seperti ini memang jarang terjadi.
Secara tektonik, wilayah NTT-Banda terletak di zona pertemuan lempeng. Di wilayah tersebut Lempeng Indo-Australia menyusup curam hingga sekitar kedalaman 625 kilometer.
"Patut disyukuri bahwa gempa dalam tidak akan terlalu berdampak karena percepatan getarannya sudah mengalami pelemahan (atenuasi) di permukaan bumi, sehingga tidak akan menimbulkan kerusakan dan tidak berpotensi tsunami," jelas Daryono. - Spektrum guncangan luas
Gempa yang terjadi pukul 11.09.50 WIB, memiliki magnitudo 6,9 dengan episenter terletak di laut pada jarak 165 km Tenggara Buton Selatan, Sulawesi Tenggara pada kedalaman 586 km.
Meski demikian spektrum guncangan gempa ini sangat luas yang mencakup daerah Waingapu, Mataram, Sumbawa Besar, Bima, Ende, Ruteng, Kupang, Kairatu, Banda, Ternate Makassar dan Tarakan di Kalimantan Utara.
Gempa dalam Laut Flores- Banda dapat dirasakan hingga Tarakan Kalimantan Utara, hal ini akibat efek soft sedimen tanah lunak yang tebal di Tarakan, juga karena adanya long vibration periode/ vibrasi periode panjang dari gelombang gempa. - Subduksi lempeng di bawah Laut Flores-Banda masih berlangsung
Pusat gempa dalam ini berada di zona transisi mantel, akibat dipicu oleh gaya tarikan gravitasi pada lempeng bawah dan slab rollback. Terbukti dengan mekanisme sumbernya yg berupa sesar turun (normal fault).
Fenomena ini sangat menarik karena lempeng tektonik di kedalaman 410 kilometer biasanya mengalami gaya slab pull (gaya tarik lempeng ke bawah), sedangkan pada bagian di sekitar kedalaman lebih dari 600 kilometer terjadi gaya apung lempeng yang menahan ke atas (slab buoyancy), sehingga sangat menentukan mekanisme sumber gempa dalam tersebut.
Komentar
Berita Terkait
-
BMKG Prediksi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah, BNPB Ingatkan Ancaman Banjir dan Longsor
-
Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina, BMKG Minta Warga di Talaud Tetap Tenang: Semoga Tak Terjadi
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 Oktober 2025: Peringatan Dini BMKG dan Info Lengkapnya
-
Kepulauan Talaud Sulut Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina 7,4 Magnitudo, BMKG: Waspada!
-
Waspada Tsunami di Kepulauan Talaud Hingga Supiori Imbas Gempa Filipina
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Nubia Z80 Ultra Segera Rilis: Usung Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Kamera Bawah Layar
-
Laris, Nintendo Switch 2 Cetak Rekor Penjualan
-
Cara Menggunakan dan Menonaktifkan Fitur Instagram Map, Apakah Aman?
-
Kolaborasi dengan Ricoh, Perusahaan Pamer Hasil Kamera Realme GT 8 Pro
-
Mencoba Bangkit, HMD Siapkan HP Baru Mirip iPhone 17
-
Segera Debut, Konfigurasi Memori Oppo Pad 5 Terungkap
-
Battlefield 6 Resmi Rilis: Penjualan Tembus Triliunan Rupiah, Diinginkan Jutaan Penggemar
-
Lolos Sertifikasi SDPPI, Peluncuran iQOO 15 ke Indonesia Makin Dekat
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 12 Oktober 2025: Ada Vector Batik, SG2, dan Hadiah Timnas
-
3 Tagar Trending usai Timnas Indonesia Gagal ke Pildun: Ada #KluivertOut dan #ErickOut