Suara.com - Sebanyak 750 juta ekor nyamuk yang telah direkayasa secara genetika akan dilepas di Florida, Amerika Serikat. Pelepasan jutaan ekor nyamuk itu bertujuan untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypt, pembawa virus demam berdarah, demam kuning, dan Zika.
Pada Selasa (18/8/2020), Distrik Pengendali Nyamuk Florida Keys telah memberikan izin Oxitec, sebuah perusahaan Inggris, untuk melepas 750 juta ekor nyamuk Aedes aegypti yang telah direkayasa, selama dua tahun.
Rencana ini memicu pro dan kontra. Para pendukung mengatakan bahwa pelepasan nyamuk-nyamuk hasil rekayasa genetika itu bisa menyelamatkan banyak nyawa manusia. Sementara para penentang menyebut serangga yang akan dilepas itu sebagai mutan yang akan membahayakan ekosistem.
Basmi nyamuk betina
Nyamuk-nyamuk itu akan dilepas di Florida Keys setelah memperoleh izin dari pemerintah federal AS. Pada Mei lalu Oxitec telah menerima izin dari Badan Lingkungan Hidup AS untuk memproduksi OX5034, nyamuk jantan Aedes aegypti yang telah direkayasa.
Nyamuk Aedes aegypti OX5034 dikembangkan bersama oleh Oxitec bersama Universitas Oxford, demikian diwartakan BBC.
Diketahui bahwa hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang menggigit manusia, karena mereka butuh darah untuk memproduksi telur. Adapun nyamuk jantan hanya hidup dari nektar yang diperoleh dari tumbuhan.
Nyamuk jantan yang telah mengalami rekayasa genetika diharapkan kawin dengan nyamuk-nyamuk betina tersebut. Rekayasa genetika membuat nyamuk jantan membawa sebuah protein yang akan membunuh semua anak nyamuk berjenis kelamin betina, dan hanya menyisakan anak-anak nyamuk jantan.
Harapannya seiring waktu, populasi nyamuk Aedes aegypti di area tersebut akan berkurang dan dengan demikian penyakit-penyakit yang dibawanya juga akan musnah.
Baca Juga: Rentan Tularkan DBD & Zika, Nyamuk Aedes Aegypti Betina Diubah Jadi Jantan
Ditentang
Rencana ini, di sisi lain, ditentang oleh banyak orang. Sudah hampir 240.000 orang meneken petisi di Change.org menolak rencana ini. Mereka menuding Oxitec menggunakan AS sebagai kelinci percobaan untuk serangga-serangga mutan.
"Pelepasan nyamuk-nyamuk yang telah direkayasa genetika ini akan menempatkan warga Florida, lingkungan hidup, dan spesies yang terancam punah di tengah pandemi," kata Friends of the Earth, organisasi pecinta lingkungan yang menggagas petisi itu.
Para penentang mengatakan bahwa proyek itu akan membawa efek samping berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Ditakutkan program tersebut malah akan melahirkan jenis nyamuk hibrida yang kebal terhadap racun serangga.
Selain itu dikhawatirkan bahwa punahnya nyamuk akan mengancam keberlangsungan binatang lain yang hidup dengan memangsa serangga-serangga tersebut dan pada akhirnya mengancam ekosistem Florida secara keseluruhan.
Tetapi kekhawatiran itu ditepis Oxitec. Mereka mengatakan bahwa tidak ada efek samping serius terhadap manusia serta lingkungan hidup. Menurut perusahaan itu, binatang pemakan nyamuk akan bisa mencari serangga lain sebagai sumber makanan mereka.
Oxitec juga mengatakan bahwa mereka telah menggelar uji coba di Brasil dan di sana tidak ditemukan efek samping yang berbahaya terhadap manusia. Dalam uji coba di Brasil itu, Oxitec berhasil menumpas populasi Aedes aegypti hingga di atas 90 persen.
Berita Terkait
-
Jawa Barat Darurat DBD! Kasus Tertinggi Nasional, Kematian Mengintai: Apa yang Harus Dilakukan?
-
DBD Masih Jadi Ancaman, Ini Alasan Anak Perlu Belajar Cara Pencegahan Sejak Dini
-
Tak Mau Sepelekan DBD, Arumi Bachsin Minta Ibu Jadi Garda Terdepan Lindungi Keluarga dari Nyamuk
-
1.550 Anak SD Kelas 1-5 di Kutai Kartanegara Bakal Dapat Vaksin DBD, Seberapa Ampuh?
-
Terobosan RIPE: Rekayasa Genetika Selamatkan Ketahanan Pangan dari Krisis Iklim?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
DJI Mau Terjun ke Pasar Kamera Mirrorless, Tantang Canon-Sony dkk
-
Oppo A6 Pro Dirilis, Punya Baterai Badak 7.000 mAh dan Kamera 50MP
-
Wajah Miniatur AI Aneh? Ini 5 'Prompt Rahasia' untuk Memperbaikinya
-
Bikin Gantungan Kunci Action Figure Diri Sendiri? Gampang Pakai Gemini AI! Ini 7 Prompt Andalannya!
-
Telkom Pastikan SKKL Papua Pulih 14 September, Kecepatan Internet Melambat Mulai Hari Ini
-
Nothing Headphone (1) Sudah Bisa Dibeli di Indonesia, Ini Harganya
-
Poco C85 Resmi ke Indonesia, HP Murah Sejutaan Kembaran Redmi 15C
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM Besar di Bawah 2 Juta, Pilihan Terbaik September 2025
-
3 HP Murah di Bawah Rp 2 Juta dengan Baterai Besar, Ramah di Kantong Awet Berhari-hari
-
Terbongkar! Ini 'Prompt Sakti' Miniatur AI yang Dipakai Semua Orang, Tinggal Copy Paste