Suara.com - Perusahaan energi nuklir di Rusia, Rosatom, baru-baru ini merilis rekaman video yang belum pernah dilihat sebelumnya. Video tentang uji coba Tsar Bomba Uni Soviet pada 1961, bom hidrogen yang merupakan senjata nuklir paling kuat yang pernah dibuat dan diuji.
Video dokumenter berdurasi 40 menit itu berbahasa Rusia, dengan teks bahasa Inggris, dan merinci beberapa teknik dan desain di balik bom tersebut.
Tak hanya itu, video tersebut juga menampilkan momen ketika Tsar Bomba diledakkan pada musim gugur pada 1961 di kedalaman beku Rusia utara.
Divideokan dalam bentuk propaganda era Soviet, rekaman itu terlihat sangat tajam, mengingat diambil hampir 60 tahun yang lalu.
Dikenal secara resmi sebagai Soviet RDS-220, Tsar Bomba diterjemahkan sebagai "Raja Bom". Itu juga memiliki sejumlah nama panggilan dan kode lain, termasuk Big Ivan, Project 7000, JOE 111, atau ibu Kuzka, sebuah ungkapan Rusia yang berarti "Kami akan mengajari Anda pelajaran dengan cara yang brutal".
Bom tersebut memiliki kekuatan lebih dari 50 megaton, yang setara dengan 50 juta ton bahan peledak konvensional. Itu 10 kali lebih kuat dari semua amunisi yang dikeluarkan selama Perang Dunia II dan lebih dari 1.500 kali kekuatan bom atom, yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Kembali pada 30 Oktober 1961, bom dijatuhkan di atas tanjung Pulau Severny di Kepulauan Novaya Zemlya di Rusia utara. Bom itu sangat kuat sehingga harus dijatuhkan dari pesawat dengan parasut terpasang, untuk memastikan awak memiliki cukup waktu untuk menghindari ledakan berikutnya. Meski begitu, tidak pasti apakah kru akan selamat.
Dalam kilatan cahaya putih, bom tersebut menciptakan bola api selebar 8 kilometer, yang akhirnya berpuncak pada awan jamur yang menjulang setinggi 64 kilometer.
Baca Juga: Rusia Segera Angkat Kapal Selam Nuklir dari Dasar Laut Arktik
"Awan di bawah pesawat dan di kejauhan diterangi oleh kilatan yang kuat. Lautan cahaya menyebar di bawah palka dan bahkan awan mulai bersinar dan menjadi transparan," kenang juru kamera Soviet yang mengamati ledakan tersebut, seperti dikutip IFL Science, Kamis (27/8/2020).
Pada saat itu, dia menambahkan, pesawatnya muncul dari antara dua lapisan awan dan di bawah celah tersebut sebuah bola besar berwarna oranye terang muncul.
Hal yang tak terduga, bom itu dijatuhkan hanya 54 kilometer dari kota Severny yang berpenghuni. Konon semua bangunan kayu dan bata di kota itu langsung musnah.
Sayang, jumlah korban manusia tidak pernah terungkap. Bahkan dilaporkan bahwa jendela pecah di Norwegia dan Finlandia. Meski demikian, terlepas dari semua kekuatannya, ledakan itu menghasilkan sedikit dampak buruk berkat desain bom.
Di sisi lain, Tsar Bomba terlalu besar dan tidak praktis untuk digunakan.
Faktanya, skala ledakan yang mengejutkan sering disebut sebagai salah satu pendorong Perjanjian Larangan Uji Nuklir Parsial pada 1963, di mana Amerika Serikat dan Uni Soviet sepakat menghentikan uji coba bom atom di atmosfer, luar angkasa, dan bawah air.
Berita Terkait
-
Korea Utara Menekan AS: Satu-Satunya Pilihan, Nuklir Dibalas Nuklir
-
Ledakan Besar Terjadi di Iran, Berasal dari Depot Gas
-
Donald Trump Desak Iran untuk Berunding, Hassan Rouhani: Bohong
-
Iklan di Koran AS: Islam Akan Bom Nashville Pakai Nuklir Juli 2020
-
Ngeri! Amerika Serikat Bahas Rencana Uji Coba Senjata Nuklir
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Spesifikasi Xiaomi 17 Pro Max: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5, Layar Belakang ala Mi 11 Ultra
-
Vivo Segera Rilis Sistem Operasi OriginOS ke Luar China, Gantikan FunTouch OS
-
Realme GT 8 Pro Debut Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5, Skor AnTuTu Tembus 4 Juta Lebih
-
Vivo V60 Lite Masuk Indonesia 2 Oktober, Intip Spesifikasinya
-
Komdigi Sebut Indonesia Harus Mandiri Kembangkan AI biar Tak Bergantung Teknologi Asing
-
13 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September 2025: Skuad Mesti Gahar, Pele dan Petit Menantimu
-
25 Kode Redeem FF Terbaru 28 September 2025, Klaim Diamond dan Bundle Langka Sekarang
-
4 HP dengan Kamera Stabil di Bawah Rp3 Juta: Cocok untuk Konten Harian dan Video Anti-Goyang
-
Mending Beli iPhone 13 atau iPhone 16e? Duel iPhone Murah
-
27 Prompt Gemini AI Edit Foto Pasangan Jadi Ala Studio Profesional