Suara.com - Twitter akan menambahkan tweet yang disematkan (pinned tweet) dan deskripsi singkat ke beberapa topik yang sedang tren di platformnya, untuk membantu pengguna memahami mengapa topik itu populer dan masuk ke trending topic.
Perusahaan mengatakan akan segera mulai menambahkan perwakilan tweet yang disematkan ke beberapa topik di aplikasi iOS dan Android, serta akan segera hadir di versi web, melalui postingan blog resminya. Twitter mengatakan, deskripsi akan diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang.
Menurut Twitter, fitur baru ini sebagian dirancang untuk membantu lebih dari 500.000 pengguna yang mencuitkan "Mengapa topik ini menjadi tren?" selama 2019.
Meskipun bagian topik yang sedang tren dirancang untuk memberi pengguna gambaran umum tentang apa yang sedang dibahas orang dan bot di dalam platform, faktanya sering kali ditemukan cuitan dari orang-orang yang bingung mengapa suatu topik menjadi tren di posisi pertama.
Twitter mengatakan, tweet yang disematkan akan ditentukan oleh kombinasi algoritma dan kurasi manusia, serta deskripsi yang sedang tren akan sepenuhnya dikurasi oleh manusia. Algoritma akan digunakan untuk mencoba dan menghentikan tweet berisi spam atau kata-kata kasar agar tidak disematkan ke topik yang sedang tren.
Dilansir dari The Verge, Kamis (3/9/2020), bagian trending di platform ini juga sering dikritik karena membantu menyebarkan informasi yang salah. NBC News mencatat bahwa di masa lalu, poin pembicaraan pro-Arab Saudi telah menjadi tren berkat bantuan dari akun bot.
Tagar yang terkait dengan teori konspirasi QAnon juga telah muncul di bagian tersebut. Membuat topik menjadi tren di Twitter dapat membantu penyebaran pesan secara online dan menjadikan bagian tersebut menjadi medan pertempuran bagi pelaku kejahatan.
Twitter bukan satu-satunya layanan yang bermasalah dengan bagian yang sedang tren. Pada 2018, Facebook menghapus bagian topik yang sedang tren setelah menghadapi kritik selama bertahun-tahun karena perannya dalam menyebarkan informasi yang salah dan memanipulasi cerita.
Twitter mengatakan, fitur baru tersebut akan tersedia di Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Kolombia, Mesir, Perancis, India, Irlandia, Jepang, Meksiko, Selandia Baru, Arab Saudi, Spanyol, Inggris, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Penggunaannya Dilarang, Warganet Bernama Anjay Ini Protes dan Jadi Sorotan
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Spesifikasi Oppo Pad 5 Bocor, Dijadwalkan Rilis Bareng Oppo Find X9?
-
Prompt Gemini AI Lengkap untuk Foto Polaroid Bareng Keluarga dan Teman
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 September, Klaim Pemain Captain Populer dan 1000 Gems
-
22 Kode Redeem FF Terbaru 14 September, Kesempatan Klaim Skin SG2 Golden Glare
-
6 Tools Pendeteksi Gambar AI Terbaik agar Tidak Tertipu Rekayasa
-
6 Bahaya Mengedit Foto Menggunakan AI: Ancaman Tersembunyi di Balik Tren Viral
-
Perbandingan Harga iPhone 17 di Beberapa Negara, Lebih Terjangkau Dibanding Indonesia?
-
Skor Pengujian Chipset iPhone 17 Series Terungkap, Lebih Rendah dari Seri Lalu?
-
Jadwal MPL ID Season 16 Week 4 Hari Ini: Bigetron VS RRQ Hoshi, Penentuan Puncak Klasemen!
-
Ancaman Hukuman Bagi Pembuat Gambar Manipulasi AI, Pemain Timnas Jadi Korban