Suara.com - Para ilmuwan dibuat bingung dengan beberapa negara yang memiliki angka kemiskinan tinggi dan penyakit tersebar luas, namun tidak menderita pandemi virus Corona (Covid-19) besar-besaran.
Hal itu membuat para ahli menyebut, negara-negara miskin mungkin memiliki perlindungan lebih besar terhadap virus Covid-19 karena kondisi kehidupan yang keras di negaranya.
Pada awal pandemi, dikhawatirkan negara-negara yang lebih miskin, terutama di Afrika, dapat dilanda virus tersebut karena jumlah masyarakatnya terlalu padat dan memiliki kebersihan yang buruk serta sistem perawatan kesehatan berkualitas rendah.
Tapi, ada kemungkinan kondisi kehidupan yang menantang tersebut, benar-benar membantu negara-negara miskin untuk mengatasi virus Corona dengan baik.
Pakar kesehatan masyarakat mengatakan, karena harapan hidup sangat rendah di negara-negara tersebut, ada lebih sedikit orang lanjut usia yang sangat rentan terhadap Covid-19.
Populasi yang lebih muda, berarti lebih sedikit orang yang meninggal dunia akibat penyakit atau jatuh sakit hingga harus dirawat di rumah sakit. Itu telah mencegah rumah sakit kewalahan menangani pasien.
Sebagai contoh, Afrika Selatan memiliki lebih dari 600.000 kasus, dua kali lipat lebih banyak dibanding inggris, tetapi hanya 14.000 kematian, di mana Inggris memiliki lebih dari 40.000 kematian.
Sementara usia rata-rata di Inggris adalah 40 tahun yang berarti separuh penduduk berusia lanjut, usia rata-rata di negara Afrika adalah 28 tahun, menunjukkan bahwa rata-rata populasi jauh lebih muda.
Tak hanya itu, orang-orang yang tinggal di wilayah termiskin mungkin sebenarnya telah terpapar lebih banyak virus dan flu karena tinggal di daerah yang padat, di mana penyakit menyebar dengan cepat.
Baca Juga: Kasus Corona di Afrika Tembus 41.000 Lebih
Tetapi ilmu pengetahuan telah berulang kali menyarankan bahwa paparan virus lain serupa dapat memberi seseorang lapisan perlindungan ekstra terhadap Covid-19.
Tercatat, ada lebih dari 21.000 kematian akibat Covid-19 yang dikonfirmasi di Afrika, 10 kali lebih sedikit daripada di Eropa dan 20 kali lebih sedikit daripada di Amerika.
Pengujian di Afrika pun tidak mendekati skala yang terlihat di benua lain, yang berarti mungkin ada tingkat pelaporan kasus yang sangat rendah terkiat infeksi dan kematian. Namun perbedaannya sangat mencolok.
"Sebagian besar negara Afrika tidak memiliki puncak infeksi. Saya tidak mengerti kenapa, ini adalah teka-teki. Ini benar-benar tidak bisa dipercaya," kata Profesor Salim Karim, salah satu ahli penyakit menular terkemuka di Afrika Selatan, seperti dikutip Dailymail, Selasa (8/9/2020).
Menurut Tim Bromfield, direktur regional Tony Blair Institute for Global Change mengatakan usia dalah faktor risiko tertinggi dan harapan hidup rendah di Afrika "melindunginya".
Haparan hidup di benua miskin itu hanya 64 tahun, dibandingkan dengan Inggris yang 81 tahun. Data juga menunjukkan bahwa Covid-19 telah mempengaruhi orang tua secara tidak proporsional, terutama orang-orang yang berusia 70 dan 80-an.
Berita Terkait
-
Kontroversial Tapi Lucu, Populasi Motor Ini Jadi Indikator Negara Miskin
-
Profesi Dihina, Ratusan Driver Gojek Geruduk Kedubes Malaysia
-
Dear Shamsubahrin Ismail, Sini Datang ke Indonesia Nanti Disawer Dolar
-
Kotoran Sapi dan Kulit Binatang Jadi Alternatif Pembalut di Negara Miskin
-
5 Negara dengan Upah Minimum Terendah di Dunia di Bawah Rp 1 Juta
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Infinix Siapkan Note Edge, HP Midrange Layar Lengkung yang Siap Guncang Pasar Indonesia
-
HP Murah Tecno Camon 50 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Baterai Makin Jumbo
-
Registrasi SIM Pakai Face Recognition Mulai 2026, Solusi Keamanan atau Ancaman bagi Konter Pulsa?
-
Amazfit Active Max Debut: Baterai Tahan 25 Hari, Usung Layar AMOLED 3.000 Nits
-
6 HP RAM 12 GB Termurah Mulai Rp1 Jutaan, Performa Ngebut untuk Aktivitas Harian
-
Spesifikasi Honor Win: HP Gaming dengan Baterai 10.000 mAh dan Layar Gahar 185 Hz
-
WhatsApp Pecahkan Rekor Tiap Tahun Baru, Ini Deretan Fitur Seru yang Hadir di 2025
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Desember 2025: Ada Icon 113-115 dan Hadiah 2026
-
4 HP Harga Rp2 Jutaan RAM 8 GB Layar AMOLED Masih Worth di Tahun 2026
-
Ancaman Digital Makin Kompleks, Perusahaan Keamanan Siber Nasional Perkuat AI