Suara.com - Facebook berinvestasi melalui program dan fitur baru untuk mendukung para pemimpin komunitas, melalui progam Community Accelerator. Facebook Community Leadership sendiri merupakan sebuah inisiatif global yang berinvestasi untuk mendukung dan membangun komunitas.
"Kami sangat bersemangat dalam menyambut 3 pemimpin komunitas Indonesia di program Community Accelerator ini. Kami telah melihat kekuatan komunitas dalam membawa orang dan dunia menjadi lebih dekat dan menemukan interaksi yang bermakna,” kata Grace Clapham, Kepala Kemitraan Komunitas untuk Asia Pasifik di Facebook dalam webinar Kamis (10/9/2020).
Program selama enam bulan ini akan menawarkan latihan yang fokus untuk membangun komunitas, bimbingan langsung, dan pendanaan untuk komunitas agar siapa untuk mengembangkan jaringan dan menjangkau lebih banyak orang. Total dana sebesar 3 juta dolar AS akan diberikan kepada peserta program.
"Community Accelerator adalah evolusi dari program Fellowship kami, yang mendukung 115 pemimpin di seluruh dunia," katanya.
Bersama, proyek-proyek komunitas ini memiliki dampak terhadap lebih dari 1,9 juta jiwa melalui dukungan komunitas online, penggunaan sumber daya bermanfaat, dan kegiatan lain yang diadakan oleh program ini.
Program Community Accelerator juga bagian dari Program Facebook Community Leadership (CLP), sebuah inisiatif global yang berinvestasi untuk membangun komunitas.
Di Asia Pasifik, CLP juga mencakup Learning Labs, yang menyatukan para admin Facebook Group ke sebuah ruang kelas digital untuk pembelajaran terstruktur, dan Community Hub, yang memampukan setiap orang untuk mengakses produk edukasi dan mempelajari lebih lanjut tentang program Facebook.
"Di Asia Pasifik, kami memiliki dua grup Learning Labs - dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, yang berisikan 231 pemimpin. Kami sadar bahwa penambahan anggota dan moderasi percakapan adalah aspek penting bagi pemimpin komunitas," ujar dia.
Fitur baru untuk ini mereka mengelola permintaan anggota baru dan memiliki lebih banyak visibilitas dan pengaturan di sekitar percakapan dalam grup mereka.
Baca Juga: Permudah Aktivitas Lintas Platform, Facebook Hadirkan Fitur Baru
Berikut adalah tiga komunitas dari Indonesia yang terpilih dalam program Community Accelerator:
MotherHope Indonesia | Nur Yana Yirah
MotherHope Indonesia (MHI) merupakan komunitas yang dibentuk untuk memberikan dukungan psikologis kepada ibu dan keluarganya yang mengalami baby blues syndrome, depresi pasca melahirkan, dan gangguan mood lainnya.
Saat ini ada 34,700 anggota di Facebook Group MHI, sebagian besar berdomisili di Pulau Jawa dan Kalimantan. Anggota saling berbagi tentang cara meningkatkan kekuatan mental keluarga, mengatasi konflik antar anggota keluarga, dan cara menghadapi depresi dan kecemasan. Komunitas juga memberikan edukasi tentang cara merawat kesehatan jiwa melalui asupan makanan yang sehat, olahraga dan meditasi, hingga konsultasi dengan psikiater/psikolog jika dibutuhkan.
“Facebook menjadi sarana utama ketika saya mencari dukungan yang tepat untuk mengatasi depresi pasca melahirkan. Melalui program ini, saya berharap dapat memperoleh sumber daya yang lebih mumpuni untuk mengembangkan komunitas dan menjangkau lebih banyak keluarga,” kata Nur Yana Yirah, pemimpin MotherHope Indonesia.
Indonesian Babywearers | Yohana Habsari
Tersebar di kota-kota Indonesia, komunitas Indonesian Babywearers adalah komunitas yang memperkenalkan cara menggendong anak yang aman, nyaman, dan benar. Di dalam komunitas ini, anggota juga berbagi banyak pengetahuan seputar manajemen rumah tangga dan topik seputar tumbuh kembang anak. Saat ini ada sekitar 108.000 anggota di Facebook Group Indonesian Babywearers, yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Sidoarjo, Cimahi, dan Batam.
“Saat ini kami memiliki 3 program yang ingin kami kembangkan di bidang pendidikan, ekonomi, dan ekspansi komunitas. Saya sangat senang bisa terpilih karena tim Facebook memberikan pelatihan tentang cara membangun dan merawat komunitas, dan dipertemukan dengan pimpinan komunitas lain di Asia Pasifik untuk bertukar ilmu dan pengalaman,” kata Yohana Habsari, pemimpin Indonesian Babywearers.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
-
Mees Hilgers Main Lagi, Pelatih FC Twente Resmi Dipecat!
-
Mees Hilgers Tiba-tiba Kembali Masuk Starting XI FC Twente, Kok Bisa?
-
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Taiwan, Trisula Baru Debut?
-
Maulid Nabi Muhammad SAW: Amalkan 3 Doa Ini, Raih Syafaat Rasulullah di Hari Spesial
Terkini
-
13 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 September 2025, Klaim Pemain OP & Gems Gratis di Tanggal Merah!
-
41 Kode Redeem FF Terbaru 5 September 2025, Klaim Skin hingga Token Gratis di Hari Libur!
-
Honor Pad X7 Masuk Indonesia, Tablet Mungil Murah Harga Cuma Sejutaan
-
Honor Pad 10, Tablet ala PC Harga Rp 5 Jutaan Resmi Hadir ke RI
-
Samsung Galaxy S25 FE Resmi: HP Premium Banyak Fitur AI, Harga Lebih Murah
-
Video Ibu Jilbab Pink Maki-maki Prabowo dan Minta Anies Jadi Presiden: Deepfake?
-
Link Twibbon Maulid Nabi Terbaru: Ramaikan Kelahiran Rasulullah dengan Gembira
-
35 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 September 2025: Klaim Pemain OVR 104+, Gems, dan Trial Pack!
-
35 Kode Redeem Free Fire Terbaru 4 September 2025: Klaim Skin, Bundle, dan Diamond Gratis!
-
Samsung Galaxy Tab S11 dan S11 Ultra Resmi Dirilis, Ini Spesifikasinya