Suara.com - NASA menemukan planet seukuran Jupiter bernama WD 1856 b yang selamat dari kematian bintang induknya. Ini menjadikannya sebagai planet pertama yang berhasil lolos dari bintangnya yang berevolusi menjadi katai putih.
Penemuan yang dilakukan oleh bantuan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA dan Spitzer Space Telescope ini telah dilaporkan di jurnal Nature.
WD 1856 b mengorbot hanya 3,05 juta kilometer dari bintang induknya yang mirip Matahari. Ketika bahan bakar bintang ini habis, bintang akan berkembang menjadi raksasa merah dan inti di dalamnya akan runtuh dengan sendirinya. Kematiannya tidak cukup untuk menyebabkan supernova, sehingga mengompres menjadi benda padat yang dikenal sebagai katai putih.
"Jarak WD 1856 b sangat dekat dengan katai putihnya dan entah bagaimana berhasil tetap utuh. Proses penciptaan katai putih umumnya menghancurkan planet-planet terdekat dan segala sesuatu yang berada di dekatnya biasanya terkoyak oleh gravitasi bintang yang sangat besar," kata Profesor Andrew Vanderburg, penulis utama dari Universitas Wisconsin-Madison.
Ada kemungkinan bahwa jalur WD 1856 b dipengaruhi oleh objek seukuran Jupiter lainnya dalam sistem bintang, yang mendorong planet lebih dekat ke bintang, sementara tarikan kuat katai putih membantu menstabilkan orbitnya.
Kemungkinan lainnya termasuk pengaruh gravitasi dari dua katai merah dalam sistem atau bintang yang lewat pada waktu yang tepat dan mendorong planet ke depan. Sejauh ini menurut para ilmuwan, model dengan planet tambahan adalah yang paling mungkin.
"Kami sudah lama mengetahui bahwa setelah katai putih lahir, benda-benda kecil yang jauh seperti asteroid dan komet dapat menyebar ke dalam menuju bintang-bintang ini. Mereka biasanya ditarik oleh gravitasi kuat katai putih dan berubah menjadi cakram puing," ucap Dr Siyi Xu, rekan penulis dan asisten astronom di International Gemini Observatory.
Dilansir dari IFL Science, Kamis (17/9/2020), WD 1856 b sendiri hanya dianggap "mungkin" sebagai planet karena berada dalam kisaran antara planet dan katai cokelat.
Analisis Spitzer menunjuk pada "planet" tetapi tidak 100 persen pasti. Sistem yang terletak 80 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi utara Draco ini masih membutuhkan pengamatan lebih lanjut untuk mengonfirmasi.
Baca Juga: Bumi Dilanda Covid-19, NASA Akan Kirim Misi Cari Kehidupan di Planet Venus
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Samsung Galaxy Buds 3 FE Hadir ke Indonesia, TWS Premium Harga Lebih Murah
-
Huawei Pura 80 Masuk Indonesia Bulan Depan, Versi Murah dari Pro dan Ultra
-
Pascamerger, Smartfren Terus Ekspansi Jaringan dan Targetkan Pelanggan Baru
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 17 September 2025, Klaim MP40 Evo hingga Skin AWM Gratis
-
13 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 September 2025, Ada Beckham OVR 104!
-
Siapa Rizky Irmansyah? Ia Turun Tangan di Kasus Viral Wali Kota Prabumulih
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan dengan Baterai Awet dan Kapasitas RAM Besar, Mana Pilihanmu?
-
Xiaomi Pad 8 Diprediksi Debut Bersama Xiaomi 17, Pakai Chip Snapdragon
-
Bikin Foto Keluarga Studio Makin Keren dengan 8 Prompt Gemini AI Ini
-
MediaTek dan TSMC Kembangkan Chipset 2nm Pertama, Siap Produksi 2026