Suara.com - Bulan Jupiter memiliki suhu lebih panas dari seharusnya. Sebelumnya, diperkirakan bahwa sebagian besar suhu panas ini berasal dari Jupiter sendiri, tetapi sekarang ada hipotesis baru yang menyebut bulan-bulan planet raksasa itu saling memanaskan.
Jupiter tidak bertindak sebagai api unggun untuk satelit alami di sekitarnya, tetapi karena massanya yang besar dan membuatnya mendorong lalu menarik bulannya, itu menghasilkan panas. Ini adalah efek yang dikenal sebagai pemanasan pasang surut.
Model baru dalam penelitian ini melihat pemanasan dari bulan ke bulan dan menemukan bahwa interaksi gravitasi yang bulan-bulan itu miliki satu sama lain bisa, cukup untuk menyebabkan lebih banyak pemanasan pasang surut daripada planet yang diorbit.
"Ini temuan yang mengejutkan karena bulan-bulan itu jauh lebih kecil dari Jupiter," kata Hamish Hay, ilmuwan planet dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, seperti dikutip Science Alert, Senin (14/9/2020).
Penemuan baru ini diharapkan akan membantu para astronom mempelajari lebih lanjut tentang evolusi sistem bulan Jupiter secara keseluruhan. Sejauh ini setidaknya ada 79 Bulan Yovian yang diketahui, dengan Io, Europa, Ganymede, dan Callisto adalah empat bulan terbesar Jupiter.
Para ilmuwan berpikir, empat bulan besar ini cukup panas untuk menyembunyikan lautan air cair di bawah permukaannya, sementara Io cukup panas untuk menampung lebih dari 400 gunung berapi aktif. Dengan kata lain, jelas ada sesuatu yang mencegah bulan-bulan ini membeku di luar angkasa.
Pemanasan pasang surut bekerja melalui resonansi pasang surut, di mana bulan-bulan ini pada dasarnya bergetar pada frekuensi tertentu dan ini adalah fenomena yang terjadi di wilayah mana pun yang memiliki air, termasuk di Bumi.
"Resonansi menciptakan lebih banyak pemanasan. Pada dasarnya, jika kita mendorong objek atau sistem apa pun dan melepaskannya, itu akan goyah pada frekuensi alaminya sendiri," tambah Hay.
Dalam perhitungan frekuensi alami inilah para ilmuwan membuat penemuan dan menyebut resonansi pasang surut Jupiter saja tidak cocok dengan ukuran lautan yang diperkirakan ada di bulan-bulan tersebut.
Baca Juga: Gunakan Tikus, Astronom Cegah Melemahnya Otot dan Tulang di Luar Angkasa
Jika gaya gravitasi dari bulan itu sendiri juga ditambahkan, maka gaya pasang surut sesuai dengan perkiraan saat ini dari lautan yang mungkin disimpan bulan. Tim ahli berpikir pemanasan pasang surut secara keseluruhan mungkin cukup untuk mencairkan es dan batu di dalam bulan.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di Geophysical Research Letters, para ilmuwan mengatakan, telah memiliki dasar yang baik untuk mengeksplorasi fenomena tersebut lebih jauh. Pendekatan yang sama, dapat membantu mengidentifikasi kemungkinan adanya lautan lebih jauh di luar angkasa.
Berita Terkait
-
Astronom Temukan Dinding Awan Asam Bersembunyi di Venus Selama 3 Dekade
-
Astronom Sebut Mestinya Ada Tujuh Planet Layak Huni di Tata Surya
-
Astronom Ungkap Badai Petir di Jupiter Bisa Hasilkan Hujan Es
-
Astronom Temukan Sistem Bayi Bintang Diberi Makan Induk Awannya
-
Pertama Kalinya, Astronom Amati Hilangnya Korona Lubang Hitam
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 Desember 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain Bintang
-
32 Kode Redeem FF Aktif 20 Desember 2025, Dapatkan Skin Evo Gun Green Flame Draco
-
Registrasi Kartu SIM Gunakan Biometrik, Pakar Ungkap Risiko Bocor yang Dampaknya Seumur Hidup
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya