Suara.com - Arab Saudi dengan bantuan para geolog China telah menemukan cadangan uranium yang tidak saja bisa diolah menjadi bahan bakar, tetapi juga senjata nuklir, demikian diwartakan The Guardian pekan ini.
Informasi itu diperoleh dari dokumen yang disusun oleh dua lembaga penelitian China, Beijing Research Institute of Uranium Geology (BRIUG) dan China National Nuclear Corporation (CNNC). Keduanya bekerja sama dengan badan survei geologi Arab Saudi.
Dokumen tersebut mengungkap bahwa Saudi bisa memproduksi lebih dari 90.000 ton uranium dari tiga deposit utamanya yang terletak di kawasan tengah dan barat laut negara Teluk tersebut.
Arab Saudi diketahui bekerja sama dengan China untuk mengembangkan energi nuklir. Meski demikian beberapa pengamat risau bahwa program itu akan dimanfaatkan untuk mengembangkan senjata nuklir.
Pada Agustus lalu, seperti dilansir Al Jazeera dari Wall Street Journal (WSJ), Saudi dengan dibantu China membangun fasilitas untuk mengekstrasi yellowcake atau urania dari uranium. Urania bisa diproses lebih lanjut menjadi bahan bakar pembangkit listrik tenaga nuklir atau, pada level yang lebih tinggi, bisa menjadi senjata nuklir.
Senjata nuklir
Meski demikian temuan dari survei geologi selama 2019 itu masih berupa estimasi dan harus dipastikan lewat eksplorasi lebih lanjut. Jika terbukti ada, maka uranium tersebut akan cukup untuk mengembangkan energi nuklir dan juga diekspor.
Jika Saudi bisa menambang uranium sendiri dan tidak tergantung pada negara lain, maka dikhawatirkan negara itu akan bisa menciptakan senjata nuklir.
Mark Hibbs, peneliti kebijakan nuklir pada lembaga think tank internasional Carnegie Endowment for Peace, mengatakan bahwa jika sebuah negara memang ingin mengembangkan senjata nuklir, maka sebaiknya ia tak bergantung pada negara lain.
Baca Juga: UEA dan Bahrain Damai dengan Israel, Arab Saudi Tegaskan Bela Palestina
"Pasalnya dalam beberapa kasus negara pemasok uranium akan mensyaratkan komitmen pemanfaatan untuk tujuan damai dalam sebelum menjual mineral itu. Jadi jika uranium bisa diproduksi sendiri, maka tidak ada kekhawatiran soal syarat-syarat tersebut," kata Hibbs.
Sementara menurut Bruce Riedel dari lembaga think tank Brookings Institution dari Amerika Serikat, informasi soal uranium itu menunjukkan agresivitas Arab Saudi untuk memenuhi syarat-syarat awal untuk mengembangkan energi maupun senjata nuklir.
Faktor putra mahkota
Dunia, termasuk Amerika Serikat, mulai risau dengan ambisi senjata nuklir Saudi setelah Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada 2018 lalu mengatakan bahwa kerajaan itu akan mengembangkan senjata nuklir jika rivalnya Iran memiliki senjata pemusnah massal tersebut.
Yang terutama membuat dunia risau adalah karena Arab Saudi tidak transparan. Dalam kesepakatan dengan Badan Energi Nuklir Internasional (IAEA) pada 2005, Saudi menolak untuk mengizinkan lembaga tersebut memeriksa seluruh program nuklirnya.
IAEA sendiri terus meminta Saudi untuk membuka diri, tetapi Riyads sejauh ini selalu menolak.
"Kami sedang dalam pembicaraan dengan mereka. Sejauh ini mereka tertarik untuk mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai," kata kepala IAEA, Rafael Grossi pada awal pekan ini ketika ditanya soal program nuklir Saudi.
Dalam laporan di Agustus lalu, WSJ mewartakan bahwa Saudi dengan bantuan China telah membangun fasilitas yang bisa mengubah uranium menjadi yellowcake di gurun dekat kota Al Ula.
Adapun Arab Saudi telah membantah laporan tentang fasilitas tersebut. Tetapi Kementerian Energi Saudi mengakui bahwa pihaknya menggandeng China untuk mengeksplorasi uranium di wilayahnya.
Berita Terkait
-
Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain Arab Saudi Masuk Nominasi Pemain Terbaik Asia
-
Marc Klok Akui Timnas Indonesia Sangat Susah Kalahkan Arab Saudi
-
Busi Radioaktif Pernah Bikin Geger, Sejarah Gila Produk Otomotif Bikin Keder
-
Tiba di Arab Saudi Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini yang Dilakukan Patrick Kluivert
-
Tiba Lebih Dahulu di Arab Saudi, Patrick Kluivert-Denny Landzaat Survei Venue Pertandingan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Sonic Racing CrossWorlds: Sinopsis, Harga, serta Spek Minimum untuk Main Game
-
Silent Hill F: Sinopsis, Harga, dan Spesifikasi Minimum PC untuk Main Game
-
Kenalan dengan Eman Llanda Sangco, Gold Laner Berbakat Asal Filipina
-
20 Kode Redeem FF Hari Ini 1 Oktober 2025, Gaet Budle Firefall Eksklusif Langsung
-
11 Kode Redeem FC Mobile 1 Oktober 2025 Bikin Hoki, Sikat Icon Hernandez Gratis
-
Gempa Filipina dan Sumenep Saling Berhubungan? Cek Faktanya
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
10 Aplikasi untuk Menghapus Objek Foto yang Mengganggu di Latar Belakang
-
Mesin Pencari Itu Gimana Sih? Panduan Simpel untuk Pemula
-
10 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Melayang di Kegelapan yang Viral